Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Guru Penggerak

Refleksi Dwi Mingguan Guru Penggerak |Dalam tugas dan fungsi seorang pendidik, jurnal refleksi merupakan elemen yang tidak terpisahkan dalam proses pengembangan keprofesian, dengan refleksi guru dapat menumbuhkan keterampilan dan mengaitkan antara teori dan praktik dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis. 

Menuliskan jurnal refleksi dwimingguan secara rutin  dan kontinyu akan memberikan ruang bagi seorang guru untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik pembelajaran yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik pembelajaran yang sudah/sedang berjalan.

Jurnal refleksi dwimingguan guru penggerak ini juga dapat menjadi sarana untuk menyadari emosi dan reaksi diri yang terjadi sepanjang pembelajaran (Denton, 2018), sehingga para guru dapat semakin mengenali diri sendiri untuk terus tumbuh dan berkembang.

Refleksi yang Bermakna 

Jika dianalogikan, refleksi seperti bercermin di air. Pantulannya akan terlihat sangat jelas jika permukaan air dalam kondisi tenang dan jernih dan tidak ada riak gelombang. Sehingga jika kondisi hati masih berkecamuk, ada riak emosi, sebaiknya aktifitas refleksi kita tangguhkan dulu, menunggu dan mengendapkan pengalaman,setelah berlalu dan suasana diri dan hati sudah mendukung maka refleksi bisa dilakukan secara maksimal dan mendalam.  

Refleksi bukan sekadar mengulang dan menuliskan kembali materi/pengetahuan yang didapat, namun lebih dari itu, yaitu mengaitkan materi dengan proses yang terjadi dalam diri.

Untuk mengaitkan hal itu dengan mengajukan pertanyaan, apa yang membuat materi tersebut membekas dalam pikiran saya? 

  • Apa peristiwa dalam hidup saya yang berhubungan dengannya? 
  • Apa kaitan materi ini dengan diri saya sebagai seorang guru penggerak? 
  • Bagaimana saya akan menggunakan materi ini untuk murid saya?

Refleksi adalah momen untuk berdialog dengan diri sendiri dalam memaknai suatu peristiwa. Karena itu, Refleksi berarti menceritakan pengalaman dan pemikiran yang sobat guru sendiri alami. Bukan apa yang dialami, dipikirkan, atau dikatakan oleh orang lain.

Maka refleksi bermakna adalah refleksi yang dilakukan secara jujur dan mendalam, dengan memaparkan pengalaman dan pemikiran positif juga emosi yang terlibat dan menyertainya. 

Roda emosi Plutchik di bawah ini memberikan gambaran betapa kayanya perasaan yang manusia rasakan.  

Refleksi adalah momen untuk berdialog dengan diri sendiri dalam memaknai suatu peristiwa. Karena itu, Refleksi berarti menceritakan pengalaman dan pemikiran yang sobat sendiri alami. Bukan apa yang dialami, dipikirkan, atau dikatakan oleh orang lain.  Maka refleksi bermakna adalah refleksi yang dilakukan secara jujur dan mendalam. Bukan hanya pengalaman dan pemikiran positif yang bisa ditulis. namun juga emosi yang terlibat dan menyertai dalam menuliskan refleksi.   Roda emosi Plutchik di bawah ini memberikan gambaran betapa kayanya perasaan yang manusia rasakan.


Menulis Jurnal Refleksi Dwi Mingguan

Sama halnya dengan keterampilan lainnya, menulis jurnal refleksi pun perlu latihan dan pembiasaan agar dapat dirasakan manfaatnya. Selama program guru penggerak, sobat CGP akan mendapat kesempatan untuk menuliskan refleksi setiap dua minggu sekali. 

Pada awalnya, mungkin tidak mudah untuk menuangkan gagasan reflektif ke dalam tulisan. Karena itu, untuk membantu sobat CGP, kami menyajikan beberapa model refleksi yang dapat sobat gunakan. 

Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat di setiap model tersebut berfungsi untuk memandu CGP dalam mencurahkan isi pikiran dan perasaannya. 

Tuliskan jawaban dari pertanyaan tersebut dalam bentuk paragraf (tidak dalam poin-poin bernomor). Cobalah untuk memvariasikan model yang berbeda di setiap tulisan. 

Model- Model Refleksi yang dapat digunakan diantaranya :

  1. Model  4F ( facts, Feelings, Findings, Future)
  2. Model DEAL (Description, Examination and Articulation of Learning)
  3. Model Six Thingking Hats ( Teknik 6 Topi)
  4. Model papan Cerita Reflektif
  5. Model 4C ( Connection,Challenge, Concept,Change)
  6. Model 5R (Reporting, Responding,Relation,Reasoning,Reconstructing)
  7. Model Segitiga Refleksi
  8. Model Driscoll (What ?,So What ? Now What ?)
  9. Model Gaya Round Robin

Selengkapnya model-model refleksi yang dapat anda gunakan  dan contoh Refleksinya dapat anda simak dibawah ini :

Download Model-Model Refleksi

Download Jurnal Refleksi dan model dan contoh refleksi, silahkan klik saja tombol biru dibawah ini :

Penutup

Demikian Model dan Contoh Jurnal Refleksi Dwi mingguan Guru Penggerak yang dapat dipalikasikan para guru, semoga dengan refleksi diri yang konsisten menjadikan para guru penggerak sebagai pendidik yang selalu tergerak, bergerak dan menggerakan. dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan berpusat pada peserta didik.

Selamat berefleksi!

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Guru Penggerak"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.