Kolaborasi dalam Kelompok siswa dan Pengelolaannya
Sebelum dilanjut, tulisan ini bersumber dari pengalaman penulis pada saat training fasilitator LSBS bersama Rio Suzuki Ekpert LS dari JICA Jepang dan Presiden ALSI Sumar Hendayana,Ph.D, semoga bermanfaat.
Kolaborasi dalam Kelompok Siswa dan Pengelolaannya
1. Alasan membentuk kelompok siswa
Pembentukan kelompok siswa dibentuk berdasarkan alasan bahwa guru dalam satu kesempatan akan mengalami kesulitan untuk melayani banyaknya siswa yang kurang paham. Jika menghentikan pembelajaran dan fokus melayani siswa-siswa yang tidak paham akan membuat stagnasi KBM, hal ini bisa menyebabkan siswa yang paham akan menjadi bosan. dan menyebabkan fokus serta semangat belajarnya hilang.
Sehingga dibutuhkan melibatkan siswa yang paham untuk membantu siswa yang kurang paham dikelompoknya sehingga pembelajaran bisa terus berjalan tanpa ada jeda yang bisa menyebabkan kevakuman.
Siswa SMPN 4 Sumedang | Kolaborasi dalam kelompok |
- siswa dapat belajar menggunakan materi pembelajaran kongkrit yang hanya tersedia untuk kegiatan bersama (eksperimen)
- siswa dapat belajar dari beragam gagasan dan pendapat dari sudut pandang temannya
- siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran dapat meminta bantuan anggota kelompoknya.
Siswa SMPN 4 Sumedang | Kegiatan kelompok |
2. Kapan memulai dan menghentikan kegiatan kelompok ?
- siswa diberikan tugas oleh kita untuk dikerjakan
- siswa diharapkan dapat berpikir, berbicara, dan belajar bersama-sama
- hampir semua kelompok sudah menyelesaikan tugas dan pekerjaan mereka
- banyak kelompok yang mendapatkan kesulitan
3. Membangun kolaborasi dalam kelompok siswa yang efektif
Berdasar pengalaman, kelompok yang ideal dalam menumbuhkan kolaborasi dalam kelompok adalah :
- terdiri dari 3-4 siswa perkelompok : kelompok yang terlalu besar menjadi penyebab akan adanya anggota kelompok yang terpinggirkan dan tidak berperan sedikitpun sehinga menyebabkan siswa tersebut tidak ikut belajar, dan memperoleh manfaat dari kelompoknya. sedangkan anggota kelompok 3-4 orang akan memunkinkan siswa berkolaborasi.
- Terdiri dari siswa yang berbeda pengetahuan dan kepribadian ;
- mencampur siswa laki-laki dan perempuan (bisa 2 laki-laki dan 2 perempuan); siswa putri umumnya lebih fokus dan dapat menyelesaikan tugas yang sulit dibanding siswa laki-laki. kemudian siswa laki-laki kalau di satukan duduknya akan cenderung banyak ngobrolnya. alasan lainnya kelompok kecil ini akan lebih aktif dalam ekplorasi nantinya.
- siswa putra dan putri duduk bersebrangan, selang seling posisi duduk dapat menghindari banyaknya ngobrol yang tidak berhubungan dengan proses pembelajaran.
4. Catatan yang harus diperhatikan dalam Kegiatan Kelompok siswa
- Hindari guru banyak mengintervensi berlangsungnya kegiatan kelompok, biarkan siswa dominan dalam menyelesaikan tugas bersama-sama anggota kelompoknya, kalaupun perlu mendatangi kelompok yang kesulitan, dan ada siswa yang tidak dapat berpartisipasi berikan bantuan sekecil mungkin, tidak mengajak mereka berbicara banyak, bahkan berjalan berkelilingpun bisa mengganggu pembelajaran siswa.
- hindari memberikan 1 lembar LKS untuk satu kelompok dengan tugas yang harus dikerjakan kelompok karena hal ini akan menyebabkan terpusatnya kegiatan hanya pada siswa yang memiliki kemampuan saja, sehingga tidak terjadi kolaborasi dalam pembelajaran. kegiatan berkelompok namun tugas harus individu. sehingga siswa yang tidak paham akan mengajukan pertanyaan pada temannya yang paham
"bagaimana mengerjakan soal /bagian yang ini ?" , dengan hubungan ini maka siswa yang paham harus menjelaskan hingga temannya yang bertanya menjadi paham, dan sebaliknya siswa yang tidak paham akan berusaha keras menyimak dan memikirkan penjelasan temannya, dengan fasilitas tersebut siswa yang tidak paham akan bisa melampaui keterbatasan pembelajaran jika dilakukan seorang diri.Siswa SMPN 4 Sumedang | bagaimana mengerjakan bagian ini ?
Saya akhiri tulisan tentang kolaborasi dalam kelompok siswa dan pengelolaannya dengan pernyataan Manabu Sato (2013)
"Tidak ada metode lain yang lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran kolaboratif kelompok kecil dalam mengatasi permasalahan kemampuan akademis rendah."
Lebih lanjut tentang skill Kolaborasi dan tingkatannya, bagaimana sesuatu kerja kelompok disebut kolaborasi silahkan dilanjut ke :
Dokumentasi Kegiatan bersama Rio Suzuki dan Sumar Hendayana,Ph.D (Presiden ALSI)
Salam Sukses
Posting Komentar untuk "Kolaborasi dalam Kelompok siswa dan Pengelolaannya"
Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu