Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kolaborasi dalam Kelompok siswa dan Pengelolaannya

Kolaborasi dalam Kelompok siswa dan pengelolaannya | salah satu kecakapan abad 21 adalah kolaborasi, Manabu Sato (2012) mengartikan kolaborasi sebagai hubungan saling belajar, yang merupakan pembelajaran yang berangkat dari  pertanyaan siswa yang tidak paham "bagaimana mengerjakan ini ?"dan dibantu oleh temannya sehingga antara siswa yang belum paham dengan siswa yang sudah paham terjadi hubungan timbal balik.

Sebelum dilanjut, tulisan ini bersumber dari pengalaman penulis pada saat training fasilitator LSBS bersama Rio Suzuki Ekpert LS dari JICA Jepang dan Presiden ALSI Sumar Hendayana,Ph.D, semoga bermanfaat.

Kolaborasi dalam Kelompok Siswa dan Pengelolaannya

1. Alasan membentuk kelompok siswa

Pembentukan kelompok siswa  dibentuk berdasarkan alasan bahwa guru dalam satu kesempatan akan mengalami kesulitan untuk melayani banyaknya siswa yang kurang paham. Jika menghentikan pembelajaran dan fokus melayani siswa-siswa yang tidak paham akan membuat stagnasi KBM, hal ini bisa menyebabkan siswa yang paham akan menjadi bosan. dan menyebabkan fokus serta semangat belajarnya hilang.

Sehingga dibutuhkan melibatkan siswa yang paham untuk membantu siswa yang kurang paham dikelompoknya sehingga pembelajaran bisa terus berjalan tanpa ada jeda yang bisa menyebabkan kevakuman.

Kelompok siswa dan pengelolaannya | salah satu kecakapan abad 21 adalah kollaborasi, Manabu Sato (2012) mengartikan kolaborasi adalah hubungan saling belajar, yang merupakan pembelajaran yang berangkat dari  pertanyaan siswa yang tidak paham "bagaimana mengerjakan ini ?"dan dibantu oleh temannya sehingga antara siswa yang belum paham dengan siswa yang sudah paham terjadi hubungan timbal balik. Sebelum dilanjut, tulisan ini bersumber dari :  buku petunjuk guru untuk pembelajran lebih baik,JICA (SISTTEMS) 2008 Manabu Sato,2013.Mereformasi Sekolah,konsep dan praktek komunitas belajar,Pelita Pembentukan kelompok siswa  dibentuk berdasarkan alasan bahwa guru dalam satu kesempatan akan mengalami kesulitan untuk melayani siswa yang kurang paham. Jika menghentikan pembelajaran dan fokus melayani siswa-siswa yang tidak paham akan membuat stagnasi KBM, hal ini bisa menyebabkan siswa yang paham akan menjadi bosan. dan menyebabkan fokus dan semangat belajarnya bisa berhenti.  Sehingga dibutuhkan melibatkan siswa yang paham untuk membantu siswa yang kurang paham dikelompoknya sehingga pembelajarn bisa terus berjalan tanpa ada jeda yan gbisa menyebabkan kevakuman.
Siswa SMPN 4 Sumedang | Kolaborasi dalam kelompok
Melakukan pembelajaran dengan kegiatan kolaborasi dalam kelompok siswa memberikan manfaat :

  1. siswa dapat belajar menggunakan materi pembelajaran kongkrit yang hanya tersedia untuk kegiatan bersama (eksperimen)
  2. siswa dapat belajar dari beragam gagasan dan pendapat dari sudut pandang temannya
  3. siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran dapat meminta bantuan anggota kelompoknya.
Dari manfaat itulah kegiatan kelompok sangat disarankan untuk diterapkan dalam berbagai jenis pembelajaran.

Akan tetapi perlu diingat bahwa kegiatan kelompok tidak menjamin pembelajaran menjadi baik dan bermanfaat manakala tidak dikelola dengan maksimal, yang ada sebagaimana pengalaman-pengalaman selama ini hanya membuang waktu siswa.
 
Sehingga ketika kegiatan kelompok ini diterapkan dalam pembelajaran kita, maka pikirkan dengan cermat bagaimana mengelolanya sehingga bisa efektif merangsang proses pembelajaran siswa yang bisa menumbuhan pemahaman siswa.

Karena di kebanyakan kasus, sering kali guru kebingungan memutuskan kapan waktu yang tepat untuk memulai sebuah kegiatan berkelompok dan kapan pula menghentikannya.
Melakukan pembelajaran dengan kegiatan kolaborasi dalam kelompok siswa memberikan manfaat : siswa dapat belajar menggunakan materi pembelajaran kongkrit yang hanya tersedia untuk kegaitan bersama (eksperimen) siswa dapat belajar dari beragam gagasan dan pendapat dari sudut pandang temannya siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran dapat meminta bantuan anggota kelompoknya. Dari manfaat itulah kegiatan kelompok sangat disarankan untuk diterapkan dalam berbagai jenis pembelajaran.  Akan tetapi perlu diingat bahwa kegiatan kelompok tidak menjamin pembelajaran menjadi baik dan bermanfaat manakala tidak dikelola dengan maksimal, yang ada sebagaimana pengalaman-pengalaman selama ini hanya membuang waktu siswa.   Sehingga ketika kegiatan kelompok ini diterapkan dalam pembelajaran kita, maka pikirkan dengan cermat bagaimana mengelolanya sehingga bisa efektif merangsang proses pembelajaran siswa yang bisa menumbuhan pemahaman siswa.  Karena di kebanyakan kasus, sering kali guru kebingungan memutuskan kapan waktu yang tepat untuk memulai sebuah kegiatan berkelompok dan kapan pula menghentikannya.
Siswa SMPN 4 Sumedang | Kegiatan kelompok

2. Kapan memulai dan menghentikan kegiatan kelompok ?

Untuk mengetahui kapan memulai kegiatan kelompok, ketika :
  • siswa diberikan tugas oleh kita untuk dikerjakan
  • siswa diharapkan dapat berpikir, berbicara, dan belajar bersama-sama
Untuk menghentikan kegiatan kelompok pada saat :
  • hampir semua kelompok sudah menyelesaikan tugas dan pekerjaan mereka 
  • banyak kelompok yang mendapatkan kesulitan 
Jika memaksakan siswa melanjutkan kegiatan kelompok dalam kondisi kebingungan dan kesulitan, maka hal ini membuang waktu dan tidak ada artinya sedikitpun. 

Betul guru harus menghindari intervensi yang tidak perlu ketika siswa melakukan kegiatan kelompok namun jika situasinya seperti diatas maka peran guru harus muncul untuk menghentikan kegiatan kelompok, dan menggantinya dengan melakukan beberapa kali kegiatan pengulangan.

3. Membangun kolaborasi dalam kelompok siswa yang efektif 

Berdasar pengalaman, kelompok yang ideal dalam menumbuhkan kolaborasi dalam kelompok adalah :

  • terdiri dari 3-4 siswa perkelompok : kelompok yang terlalu besar menjadi penyebab akan adanya anggota kelompok yang terpinggirkan dan tidak berperan sedikitpun sehinga menyebabkan siswa tersebut tidak ikut belajar, dan memperoleh manfaat dari kelompoknya. sedangkan anggota kelompok 3-4 orang akan memunkinkan siswa berkolaborasi.
  • Terdiri dari siswa yang berbeda pengetahuan dan kepribadian ;
  • mencampur siswa laki-laki dan perempuan (bisa 2 laki-laki dan 2 perempuan); siswa putri umumnya lebih fokus dan dapat menyelesaikan tugas yang sulit dibanding siswa laki-laki. kemudian siswa laki-laki kalau di satukan duduknya akan cenderung banyak ngobrolnya. alasan lainnya kelompok kecil ini akan lebih aktif dalam ekplorasi nantinya.
  • siswa putra dan putri duduk bersebrangan, selang seling posisi duduk dapat menghindari banyaknya ngobrol yang tidak berhubungan dengan proses pembelajaran.

4. Catatan yang harus diperhatikan dalam Kegiatan Kelompok siswa

Ada berberapa hal  yang harus diperhatikan agar kegiatan kelompok siswa dapat menumbuhkan kolaborasi dan hubungan saling belajar antar siswa paham dan tidak paham diantaranya :
  1. Hindari guru banyak mengintervensi berlangsungnya kegiatan kelompok, biarkan siswa dominan dalam menyelesaikan tugas bersama-sama anggota kelompoknya, kalaupun perlu mendatangi kelompok yang kesulitan, dan ada siswa yang tidak dapat berpartisipasi berikan bantuan sekecil mungkin, tidak mengajak mereka berbicara banyak, bahkan berjalan berkelilingpun bisa mengganggu pembelajaran siswa.
  2. hindari memberikan 1 lembar LKS untuk satu kelompok dengan tugas yang harus dikerjakan kelompok karena hal ini akan menyebabkan terpusatnya kegiatan hanya pada siswa yang memiliki kemampuan saja, sehingga tidak terjadi kolaborasi dalam pembelajaran. kegiatan berkelompok namun tugas harus individu. sehingga siswa yang tidak paham akan mengajukan pertanyaan pada temannya yang paham 
    hindari memberikan 1 lembar LKS untuk satu kelompok dengan tugas yang harus dikerjakan kelompok karena hal ini akan menyebabkan terpusatnya kegiatan hanya pada siswa yang memiliki kemampuan saja, sehingga tidak terjadi kollaborasi dalam pembelajaran. kegiatan berkelompok namun tugas harus individu. sehingga siswa yang tidak paham akan mengajukan pertanyaan pada temannya yang paham    "bagaimana mengerjakan soal /bagian yang ini ?" , dengan hubungan ini maka siswa yang paham harus menjelaskan hingga temannya yang bertanya menjadi paham, dan sebaliknya siswa yang tidak paham akan berusaha keras menyimak dan memikirkan penjelasan temannya, dengan fasilitas tersebut siswa yang tidak paham akan bisa melampaui keterbatasan pembelajaran jika dilakukan seorang diri.
    Siswa SMPN 4 Sumedang | bagaimana mengerjakan bagian ini ?
    "bagaimana mengerjakan soal /bagian yang ini ?" , dengan hubungan ini maka siswa yang paham harus menjelaskan hingga temannya yang bertanya menjadi paham, dan sebaliknya siswa yang tidak paham akan berusaha keras menyimak dan memikirkan penjelasan temannya, dengan fasilitas tersebut siswa yang tidak paham akan bisa melampaui keterbatasan pembelajaran jika dilakukan seorang diri.
     

Saya akhiri tulisan tentang kolaborasi dalam kelompok siswa dan pengelolaannya dengan pernyataan Manabu Sato (2013)  

"Tidak ada metode lain yang lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran kolaboratif kelompok kecil dalam mengatasi permasalahan kemampuan akademis rendah."

Lebih lanjut tentang skill Kolaborasi dan tingkatannya, bagaimana sesuatu kerja kelompok disebut kolaborasi silahkan dilanjut ke :

Dokumentasi Kegiatan bersama Rio Suzuki dan Sumar Hendayana,Ph.D (Presiden ALSI) 

"bagaimana mengerjakan soal /bagian yang ini ?" , dengan hubungan ini maka siswa yang paham harus menjelaskan hingga temannya yang bertanya menjadi paham, dan sebaliknya siswa yang tidak paham akan berusaha keras menyimak dan memikirkan penjelasan temannya, dengan fasilitas tersebut siswa yang tidak paham akan bisa melampaui keterbatasan pembelajaran jika dilakukan seorang diri.  Saya akhiri tulisan tentang kolaborasi dalam kelompok siswa dan pengelolaannya dengan pernyataan Manabu Sato (2013)    "Tidak ada metode lain yang lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran kolaboratif kelompok kecil dalam mengatasi permasalahan kemampuan akademis rendah." Dokumentasi Kegiatan bersama Rio Suzuki dan Sumar Hendayana,Ph.D (Presiden ALSI)

Salam Sukses  

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Kolaborasi dalam Kelompok siswa dan Pengelolaannya"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.