Growth Mindset (Pola Pikir Bertumbuh) dalam Asesmen Kurikulum Merdeka
Growth Mindset (Pola Pikir Bertumbuh) dalam Asesmen Kurikulum Merdeka adalah upaya secara bertahap dalam mengembangkan dan menumbuhkan cara berpikir serta potensi peserta didik.
Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen dikurikulum merdeka belajar ini diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting daripada sebatas hasil akhir.
Uraian berikut merujuk pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dari Pusat Asesmen dan Pembelajaran Balitbang kemdikbudristek tahun 2021
Growth Mindset (Pola Pikir Bertumbuh) dalam Asesmen Kurikulum Merdeka
Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh, dalam proses pembelajarannya. Beberapa hal prinsip yang harus difahami pendidik dalam penerapan Growth Mindset :
- Kesalahan dalam belajar itu wajar. Jika diterima, dikomunikasikan, dan dicarikan jalan keluar, maka kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik.
- Belajar bukan tentang kecepatan, tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.
- Ekspektasi pendidik yang positif tentang kemampuan peserta didik akan sangat mempengaruhi performa peserta didik.
- Setiap peserta didik unik, memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan dengan teman-temannya.
- Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar
- Melatih dan membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri (self assessment), asesmen antarteman (peer assessment), refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman (peer feedback).
- Apresiasi/pesan/umpan balik yang tepat berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik. Pemberian umpan balik dilakukan dengan mendeskripsikan usaha terbaik untuk menstimulasi pola pikir bertumbuh, memotivasi peserta didik, dan membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih diutamakan dibandingkan dengan hasil akhir
![]() |
Dumber Gb. Kemdikbudristek |
Growth Mindset (Pola Pikir Bertumbuh) dalam Asesmen Kurikulum Merdeka
Contoh penerapan tangga umpan balik :
Contoh 1
![]() |
Sumber Gb.Kemdikbudristek |
Pertanyaan / Pernyataan Umpan Balik |
---|
|
Pertanyaan / Pernyataan Umpan Balik |
---|
|
Umpan balik tidak hanya memberikan pujian/apresiasi: “Bagus, Nak”, "Mantaps 👍“Keren, Nak”, “Kamu anak pintar”, ...
Dari dua contoh diatas, kita bisa melihat bahwa umpan balik yang berorientasi pola pikir bertumbuh tidak sekedar PUJIAN, tetapi sampai mendeskripsikan:
- klarifikasi
- kekuatan
- kelemahan
- perhatian
- saran, dan apresiasi.
Khusus untuk apresiasi, pendidik dapat mendeskripsikan usaha sungguh-sungguh yang ditunjukkan peserta didik.
Umpan balik dapat dilakukan secara lisan dengan berdialog dengan peserta didik atau secara tertulis. Kelima komponen dalam tangga umpan balik, diharapkan diterapkan secara utuh.
Akhirul kalam demikian contoh Asesmen menggunakan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset) dalam proses pendidikan di Kurikulum Merdeka, semoga bermanfaat untuk para pendidik dan orang tua semuanya.
Terima kasih! Materinya baik dan sangat membantu dalam memahami tentang polah pikir bertumbuh.
BalasHapusMaterinya bagus sekali, dan sangat menginspirasi saya dalam menyusun aksi nyata saya tentang Pola Pikir Bertumbuh
BalasHapusTerimakasih bu, sangat termotivasi
BalasHapus