Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peta Konsep dalam Penilaian Formatif

Peta konsep (Concept maps) merupakan bagan atau gambar ilustrasi grafis dari beberapa konsep yang dihubungkan satu sama lain, dengan tujuan membuat konsep-konsep /materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat merekam, memperkuat, dan memudahkan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari.
peta konsep dalam penilaian formatif , Peta konsep terdiri dari apa saja?, 3 Langkah Membuat peta konsep?, Apa yang dimaksud dengan peta konsep?, Langkah-langkah dalam membuat peta konsep?, contoh peta konsep, peta konsep simple, peta konsep menarik, peta konsep online, peta konsep aesthetic, template peta konsep, gambar peta konsep yang mudah, peta konsep, aesthetic template, Peta Konsep dalam Penilaian Formatif

Teknik Peta konsep dalam proses pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa memahami  suatu konsep yang paling umum sampai yang paling khusus serta mampu menghubungkan satu konsep dengan konsep-konsep lainnya. 

Dengan demikian peserta didik dapat melihat sebuah materi pembelajaran jadi lebih menyeluruh, jelas dan bermakna.

Implementasi  Peta konsep dalam kegiatan pembelajaran diharapkan mampu merangsang dan mengoptimalkan kemampuan otak anak, melatih untuk berpikir kritis dan inovatif, serta menumbuh kembangkan nilai-nilai karakter positif dalam diri seorang anak, serta memudahkan guru dalam mengobservasi, mengevaluasi serta merefleksi proses pembelajaran yang dibawakannya

Manfaat peta Konsep 

Manfaat peta konsep dalam pembelajaran dan penilaian formatif yang diambil dan disarikan dari beberapa tokoh seperti Dahar,Juli, Ausubel diantaranya :

Manfaat untuk Guru

  1. media guru untuk menyelidiki dan mengobservasi Konsep yang telah diketahui oleh peserta didik.
  2. Mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengungkap kesalahfahaman serta miskonsepsi peserta didik
  3. Mengetahui kemampuan peserta didik dalam merencanakan materi yang telah ia pelajari.
  4. Mengetahui perbedaan siswa dalam memahami suatu materi.
  5. Memahami proses peserta didik dalam mengkonstruksi pengetahuan.
  6. Belajar menjadi lebih bermakna.

Manfaat untuk Peserta Didik

  1. Pembelajaran lebih bermakna
  2. Peserta didik dapat mengerti dan memahami keterkaitan konsep yang akan dipelajari, dan peserta didik akan lebih mudah merangkum materi /konsep yang telah dipelajari.
  3. Ingatan siswa akan lebih kuat dan lebih mudah dalam mengaplikasikan konsep-konsep yang dipakai.
  4. memudahkan siswa mengulang dan mengingat proses pembelajaran 
  5. Apa yang dibuat siswa sebagai wujud dalam merefleksikan kemampuan peserta didik dalam berfikir.

Jenis-Jenis peta Konsep

Ada beberapa jenis peta konsep yang bisa dibuat diantaranya :

1 . Pohon Jaringan

Pohon jaringan adalah peta konsep yang dibuat dalam sebuah persegi empat atau lingkaran yang saling berhubungan, yang dihubungkan dengan garis-garis penghubung.
peta konsep dalam penilaian formatif , Peta konsep terdiri dari apa saja?, 3 Langkah Membuat peta konsep?, Apa yang dimaksud dengan peta konsep?, Langkah-langkah dalam membuat peta konsep?, contoh peta konsep, peta konsep simple, peta konsep menarik, peta konsep online, peta konsep aesthetic, template peta konsep, gambar peta konsep yang mudah, peta konsep, aesthetic template, Peta Konsep dalam Penilaian Formatif

jenis peta konsep ini cocok digunakan dalam memvisualisasikan hal-hal seperti:

  1. Sebab akibat
  2. prosedur bercabang
  3. hirarki
  4. dll

2. Rantai Kejadian
Peta konsep rantai kejadian dibuat untuk menjelaskan suatu urutan kejadian, atau langkah dan tahapan serta prosedur suatu proses.

Peta konsep rantai kejadian dibuat untuk menjelaskan suatu urutan kejadian, atau langkah dan tahapan serta prosedur suatu proses.

3. Siklus

Peta konsep siklus, adalah peta konsep yang digunakan dalam memvisualisasikan suatu rangkaian kejadian yang berulan-ulang dimana Kejadian terakhir pada rantai itu menghubungkan kembali kejadian awal, sehingga tidak memiliki akhir (Daor)

Peta konsep siklus, adalah peta konsep yang digunakan dalam memvisualisasikan suatu rangkaian kejadian yang berulan-ulang dimana Kejadian terakhir pada rantai itu menghubungkan kembali kejadian awal, sehingga tidak memiliki akhir (Daor)

4. Laba-laba

Peta konsep laba-laba diawali dari  konsep utama /sentral,yang terhubung dengan berbagai konsep yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi, umumnya digunakan untuk curah pendapat.

Peta konsep laba-laba diawali dari  konsep utama /sentral,yang terhubung dengan berbagai konsep yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi, umumnya digunakan untuk curah pendapat.

Cara membuat Peta Konsep

Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan suatu sama lain. Arends (1997), memberikan langkah-langkah dalam membuat peta konsep sebagai berikut:
Pembuatan peta konsep dilakukan dengan membuat suatu sajian visual atau suatu diagram tentang ide-ide penting atau suatu topik tertentu dihubungkan suatu sama lain. Arends (1997), memberikan langkah-langkah dalam membuat peta konsep sebagai berikut:

  1. temukan ide pokok / konsep. contoh ;  energi 
  2. temukan konsep-konsep sekunder yang menunjang ide utama. Contoh: matahari, batubara, angin, air, biomasa, gas alam, minyak bumi
  3. Tempatkan ide utama di tengah atau di puncak peta.
  4. sebarkan ide-ide sekunder di sekeliling ide utama yang secara visual menunjukkan hubungan konsep sekunder dengan ide utama.

Peta Konsep untuk Penilaian Formatif

Penilaian formatif dapat dilakukan dengan meminta peserta didik membuat representasi visual dan grafis, sekreatif mungkin berupa peta konsep. 

Dari representasi visual dan grafis yang dibuat peserta didik, pendidik dapat menilai seberapa baik pemahaman peserta didik mengenai konsep -konsep tertentu. 

Contoh Peta Konsep dalam Pembelajaran 

Contoh situasi dalam suatu pembelajaran IPA kelas 4 yang membahas Energi. Buguru Ninik menstimulus peserta didik untuk menemukan jenis energi dan bentuk-bentuk energi dengan sangat menarik. 

Bu Ninik memutar video kemudian mengajak peserta didik berdiskusi, kemudian mengajak mereka melakukan percobaan untuk mengetahui jenis-jenis energi. Jenis energi yang dimaksud adalah energi yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui. 

Selanjutnya Bu Ninik mengajak anak-anak untuk mencari literatur yang ada diperpustakaan untuk mencari informasi tentang energi. Peserta didik diminta untuk mencatatnya di buku masing-masing. 

Dari aktivitas ini, Bu Ninik meminta para peserta didik untuk menuangkan berbagai simpulan pengetahuan yang peserta didik pahami dalam bentuk alur peta konsep. Berikut ini adalah salah satu hasil peta konsep karya peserta didik. 
 
Dari aktivitas ini, Bu Ninik meminta para peserta didik untuk menuangkan berbagai simpulan pengetahuan yang peserta didik pahami dalam bentuk alur peta konsep. Berikut ini adalah salah satu hasil peta konsep karya peserta didik.

Melihat hasil karya peta konsep tersebut, Bu Ninik dapat menyimpulkan bahwa secara umum anak-anak sudah memahami inti materi. Bu Ninik perlu memberi penguatan kepada peserta didik untuk memberikan contoh energi yang lebih lengkap. 

Satu karya dengan karya yang lain terdapat perbedaan. Bu Ninik meminta anak-anak secara bergantian mempresentasikan hasil kerjanya dan saling belajar dari hasil kerja. Selanjutnya mereka diminta untuk melengkapi. 

Beda Peta Konsep versus Peta Pikiran

Peta konsep (concept maps) hampir sama dengan Peta Pikiran (mind Maping), namun perbedaan keduanya adalah peta pikiran fokus pada satu konsep sedangkan peta konsep menghubungkan berbagai konsep/ materi dalam satu kesatuan utuh.
Peta Pikiran (Mind maping) mengintegrasikan logika dan imajinasi yang melibatkan kedua belahan otak (Otak kanan dan Otak Kiri), dengan kombinasi warna,simbol, bentuk, grafis, gambar-gambar illustrasi, hal ini memudahkan seseorang untuk mengatur informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal, dengan demikian memudahkan otak untuk menyerap informasi yang diterima dan mengambil kembali secara cepat dan tepat dari ingatan.


Peta Pikiran (Mind maping) mengintegrasikan logika dan imajinasi yang melibatkan kedua belahan otak (Otak kanan dan Otak Kiri), dengan kombinasi warna,simbol, bentuk, grafis, gambar-gambar illustrasi, hal ini memudahkan seseorang untuk mengatur informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal, dengan demikian memudahkan otak untuk menyerap informasi yang diterima dan mengambil kembali secara cepat dan tepat dari ingatan.

Demikian Sobat GS Peta Konsep dalam Penilaian Formatif yang dapat menjadi pilihan para guru dalam menghadirkan pembelajaran yang berkualitas dan membantu peserta didik dalam proses belajarnya, semoga bermanfaat

  • Peta konsep terdiri dari apa saja?
  • Bagaimana cara membuat peta konsep?
  • Apa yang dimaksud peta konsep?
  • 3 Langkah Membuat peta konsep?
  • 6 langkah membuat peta konsep?
  • Apa fungsi dari peta konsep?
  • contoh peta konsep
  • peta konsep menarik
  • peta konsep online
  • peta konsep pembelajaran
  • peta konsep simple
  • peta konsep materi
  • peta konsep aesthetic
  • cara membuat peta konsep

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Peta Konsep dalam Penilaian Formatif"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.