Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembelajaran Interaktif Dialogis



Pembelajaran Interaktif Dialogis | Dialog adalah campuran antara memberi informasi dan tanya jawab, dengan tujuan membantu siswa dan melatihnya berpikir dan berbuat.

Lesson StudyTeknik Dialog dalam KBM IPA

Membuka-buka postingan Blog, pada judul "Susunan Pengurus MGMP IPA Sub Rayon 2 Sumedang"setelah lama vakum dan membaca kolom komentar,yang cukup panjang dari Almarhum Bpk Drs. Darliana,M.SI  Widyaiswara P4TK IPA Bandung.

Membuka-buka postingan Blog, pada judul "Susunan Pengurus MGMP IPA Sub Rayon 2 Sumedang"setelah lama vakum dan membaca kolom komentar,yang cukup panjang dari Almarhum Bpk Drs. Darliana,M.SI  Widyaiswara P4TK IPA Bandung.

Ingin kembali mengenang jasa  dan semangat  beliau, saya coba angkat beberapa materi yang disampaikannya pada tahun - tahun yang lalu yang sampai hari ini masih relevan dan sangat di butuhkan oleh guru- guru abad 21. salah satunya tentang Pembelajran interaktif Dialogis (PID)

Ingin kembali mengenang jasa  dan semangat  beliau, saya coba angkat beberapa materi yang disampaikannya pada tahun - tahun yang lalu yang sampai hari ini masih relevan dan sangat di butuhkan oleh guru- guru abad 21.

Diawal pertemuan kami MGMP IPA Sub Rayon 2 dengan beliau , diawali cerita  oleh-oleh beliau mengunjungi Jepang  sebagaimana disampaikannya :

Tahun 2006 beliau mengunjungi SD Tsukuba Tokyo dan SMP Shijimizuka di Hamamatsu, hasil pengamatan saya pada guru SD tersebut :

Guru    : Mengawali menempel Gambar/Carta Janin dalam kandungn di papan tulis, 
Guru        : Apakah Janin ini membutuhkan makanan ?
Siswa       :  Ya Guru
Guru        :  Apa ayo makanan janin ini ?
Siswa       : "Oksigen"
Guru     : "Perhatikan gambar janin ini, dari mana janin ini mendapatkan makanannya ?
Siswa      : semuanya diam ( tidak bisa menjawabnya)
Guru   : Perhatikan gambar ini lagi! Dari mana janin ini memperoleh makanan ?
Siswa      : 'Dari Ibunya

Begitulah tanya jawab dan dialog berlangsung, sampai akhirnya siswa memberikan jawaban bahwa Janin memperoleh makanan dari ibunya melalui darah yang disaring dalam Plasenta.

Setelah dialog itu siswa di minta oleh gurunya, memilih salah satu jenis kertas dari beberapa jenis kertas untuk menyaring saus tomat yang di campur air, sehingga yang keluar hanya airnya saja.

Kemudian beliau menyampaikan juga hasil kunjungannya di SMP Shijimizuka , dimana guru mendemontrasikan dengan menggerak-gerakan magnet keluar masuk kumparan, sambil mengajukan pertanyaan kepada para siswanya. melalui pembelajaran interaktif dialogis maka tanya jawab terus berlangsung sampai siswa menemukan jawaban "Bahwa Perubahan kerapatan garis gaya magnet akan menimbulkan arus listrik"

Setelah konsep terbentuk dari hasil pembelajaran interaktif dialogis dengan tanya jawab, kemudian siswa  melakukan percobaan :

Jika kutub utara magnet masuk kedalam kumparan, Arus listrik akan kemana ?

Jika bergerak sebaliknya , kemana arah arus listriknya ?

Setelah mengamati kedua sekolah tersebut beliau menyampaikan  bahwa ada dua pola yang mirip yang dilakukan guru tersebut berupa pembelajaran interaktif dialogsi:

  1. Guru memeperlihatkan sesuatu untuk diamati oleh siswa, kemudian melontarkan pertanyaan terus menerus, dan mengarahkan siswa sesuai jawaban siswa sehingga menemukan /terbentuk suatu konsep dari dialog tanya jawab tersebut.
  2. Setelah konsep terbentuk, baru melanjutkan  ke kegiatan Praktek sebagai penguatan konsep yang sudah terbangun pada saat dialog.

Beliau memberi nama metode dialog diatas dengan PID ( Pembelajaran Interaktif Dialogis), 

Apa yang dimaksud pembelajaran interaktif dialogis ?,dibawah ini akan saya paparkan dari apa yang beliau sampaikan kepada kami di MGMP IPA Sub Rayon 2 Sumedang, dimana beliau juga terus mendorong kami untuk aktif di model-model kegiatan dalam peningkatan kompetensi guru seperti Lesson Study di Jepang.

Saat ini di kabupaten Sumedang Lesson study sedang bergeliat  di bawah bimbingan Sumar Hendayana, Ph.D  (Presiden ALSI) dan Public Lesson yang dilakukan oleh China, karena kegiatan Lesson Study dan Public Lesson terbukti meningkatkan hasil belajar siswa  dari pada penggunaan model-model pembelajaran di negara-negara barat.

Keberhasilan itu beliau tunjukkan bahwa  negara Cina, Jepang dan Korea lebih tinggi nilai PISA nya dibanding negara-negara Barat, yang dilakukan Ketiga negara tersebut tidak mengandalkan model pembelajarn melainkan memfokuskan Peningkatan Kompetensi guru  dalam mengikuti dinamika dan perubahan belajar siswa. 

Kompetensi guru ini tidak bisa diperoleh dari teori dan teknik pembelajaran, melainkan diperoleh dari merefleksi pembelajaran yang dilaksanakan guru didalam kelas , seperti Open Lesson di Jepang dan Public Lesson di China. namun sayang kata beliau pendidikan di Indonesia masih berkutat di model pembelajaran.

Apa yang dimaksud PID ,dibawah ini akan saya paparkan dari apa yang beliau sampaikan kepada kami di MGMP IPA Sub Rayon 2 Sumedang, dimana beliau juga terus mendorong kami untuk aktif di model-model kegiatan dalam peningkatan kompetensi guru seperti Lesson Study di Jepang dimana Kota Sumedang juga bergeliat dengan kegiatan Lesson Study di bawah bimbingan Sumar Hendayana, Ph.D  (Presiden ALSI) dan Public Lesson yang dilakukan oleh China, karena kegiatan Lesson Study dan Public Lesson terbukti meningkatkan hasil belajar siswa  dari pada penggunaan model-model pembelajaran di negara-negara barat.  Keberhasilan itu beliau tunjukkan bahwa  negara Cina, Jepang dan Korea lebih tinggi nilai PISA nya dibanding negara-negara Barat, yang dilakukan Ketiga negara tersebut tidak mengandalkan model pembelajarn melainkan memfokuskan Peningkatan Kompetensi guru  dalam mengikuti dinamika dan perubahan belajar siswa.   Kompetensi guru ini tidak bisa diperoleh dari teori dan teknik pembelajaran, melainkan diperoleh dari merefleksi pembelajaran yang dilaksanakan guru didalam kelas , seperti Open Lesson di Jepang dan Public Lesson di China. namun sayang kata beliau pendidikan di Indonesia masih berkutat di model pembelajaran.

Kita kembali kepada PID ...

1. Apa yang dimaksud Dialog dan pertanyaan Dialogis bagaimana fungsinya ?

Dialog adalah campuran antara memberi informasi dan tanya jawab, dengan tujuan membantu siswa dan melatihnya berpikir dan berbuat.

2. dialog yang bagaimana yang bisa meningkatkan kompetensi siswa dalam berpikir dan berbuat ?

Dialog yang dilontarkan oleh pertanyaan guru , sedangkan informasinya hanya digunakan untuk faktor - faktor yang sulit /belum diperoleh siswa dari berpikir, seperti istilah, fakta, prinsip /teori  hasil pemikiran para ilmuwan.

Fungsi dialog adalah :

  1. Siswa memerlukan pengetahuan yang sudah dimilikinya untuk memahami informasi baru. Pengetahuan yang dipilih sisa tergantung pada dugaan siswa terhadap informasi baru tersebut. Jika dugaan siswa keliru, pengetahuan yang dipilih siswa dari ingatannya jadi tidak cocok dengan informasi baru ini. Dengan Dialog guru membantu siswa membentuk dugaan yang tepat, sehingga pengetahuan yang dipilih siswa dari ingatannya cocok dengan infomasi baru, sehingga informsi baru itu dapat dipahami siswa.
  2. Dengan Dialog akan melibatkan siswa untuk aktif berpikir, walaupun yang menjawab pertanyaan satu atau dua orang saja.
  3. Melatih siswa mengetahui apa yang harus dipkirkan dan bagaimana memikirkannya sehingga keterampilan berpikir siswa dapat ditingkatkan.
  4. Dialog bisa memperbaiki sikap siswa. sering kali dijumpai siswa yang ingin mendengarkan saja, keiasaan sisaw mendengarkan /diceramahi, akan mebuat siswa jadi malas berpikir dengan dialog guru dapat memperbaiki sikap siswa dari malas  berpikir menjadi suka berpikir.
siswa di kelas saya kalau diajak  dialog  malah jadi ribut  ...
Untuk menghindari hal tersebut, dalam metode Dialogis Interaktif ini perlu di buat kesepakatan bersama antara guru dan siswa maka buatlah tata tertib belajar.
misalnya seperti ini ..
  • Jika suatu pertanyaan diajukan semua siswa diwajibkan menuliskan jawaban dan membacakan jawabannya jika diminta oleh guru.
  • Jika ada siswa yang menjawab salah, siswa yang lain tidak boleh menyorakinya dan menertawakannya, setiap siswa harus menghargai siswa yang lainnya dan guru menghargai semua pendapat siswa.
  • siswa diperbolehkan mendebat, tetapi setiap pendapat teman harus dihargai
  • Jika mau bertanya dan menjawab pertanyaan suara siswa harus cukup jelas. 
diatas hanya contoh, tentunya bisa dikurangi atau ditambahkan .

Untuk mengetahui persentase dialog siswa dan guru, baca juga : 


3. Bagaimana cara menyusun Pertanyaan ?

a. Setiap pertanyaan yang disusun untuk membantu siswa di pertimbangkan dengan menjawab pertanyaan - pertanyaan sebagai berikut ini :
  1. Dari mana siswa dapat  menjawab pertanyaan itu ? (dari ingatannya, dari hasil mengamati/memperhatikan objek/fenomena, dari hasil membaca informasi dari buku teks dll)
  2. Bagaimana siswa harus berpikir untuk memperoleh jawaban itu ( dengan cara siswa memikirkan persamaan dan perbedaan , memiliki hubungan variabel, mengidentifikasi dengan menggunakan indikator alam dll)
  3. Dapatkah pertanyaan itu dijawab oleh siswa ( semua pertanyaan seharusnya dapat dijawab siswa)
b. Pertanyaan-pertanyaannya harus disusun ke arah yang kita harapkan dan diurutkan dan  yang dapat membantu siswa memahami suatu konsep, fenomena  dll. (Pertanyaan harus logis dan sistematis)

c. Pertanyaan harus dibuat sesuai konsep yang sedang dipelajari siswanya. Perhatikan variabel pokok dan variabel yang mempengaruhinya, pertanyaan disusun untuk mempengaruhi variabel-variabel terhadap variabel pokok dalam prinsip dan teori/rumus yang dipelajari siswa.

contoh  : siswa mempelajari gaya oleh dua benda bermuatan listrik 

Guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini :

  1. jika muatan listri pada kedua benda itu sama jenisnya, gaya tarik atau gaya tolakkah yang akan terjadi pada kedua mutan itu ?
  2. berpengaruhkan besar muatan listik terhadap besar gaa oleh muatan listrik? jika muatan lisriknya makin besar , bagaimana gayanya besar atau kecil ?
  3. apakah jarak antara muatan 1 dan muatan 2 mempengaruhi besar muatan  listrik ? bagaimana pengarunya itu ?
  4. berpengaruhan medium disekitar kedua muatan listrik itu ? jika mediumnya berbeda akan berbedakah besar gayanya ?
d. Pertanyaan dapat dijawab siswa dengan memperhatikan model , gambar, diagram atau model-model obyek nyata dan menggunakan pengteahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya.

e. Pertanyaan harus jelas arah dan tujuannya, sehingga siswa dapat menjawab dengan tepat bila ada pertanyaan yang penting yang tidak dapat dijawab siswa dengan memperhatikan gambar, model. diagram, obyek nyata, Pertanyaan itu harus bisa dijawab siswa dengan cara 
  1. membaca satu atau beberapa baris kalimat dalam buku teks yang dimilik siswa
  2. mengingatkan siswa pada suatu konsep yang perlu dipikirkan siswa untuk  menjawab pertanyaan itu
  3. memiliki persamaan dan perbedaan
  4. memikirkan hubungan
  5. memikirkan fenomena (perubahan)

f. Pertanyaan harus jelas arah  dan tujuannya, sehingga siswa dapat menjawab dengan tepat, tidak menyimpang dari masalah yang diajukan dalam pertanyaan itu.

g. Pertanyaan yang terlalu tebuka tanpa didahului penjelasan/pertanyaan yang mengarahkan siswa pada suatu masalah  tertentu, seringkali dijawab oleh siswa  dengan jawaban yang menyimpang dari maksud pertanyaan itu.

h. pertanyaan harus menggunakan istilah yang dikenal siswa, bila pertanyaan yang akan diajukan menggunakan istila yang belum dikenal siswa , istilah itu harus dikenalkan dahulu kepada siswa sebelum digunakan dlam pertanyaan.

i. pertanyaan harus menggunakan kalimat yang dapat dipahami siswa ( tidak rancu)

j. satu pertanyaan hanya mengandung satu pengertian

k.Satu pertanyaan tidak kompleks, satu pertanyaan yang mengandung beberapa hal /kompleks harus diganti dengan beberapa pertanyaan yang masing-masing hanya menanyakan 1 hal saja.

4. Cara menanggapi pertanyaan yang tidak dapat dijawab siswa

Bila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru, lakukanlah hal sebagai berikut :

Ubah pertanyaan itu menjadi beberapa ertanyaan yang mudah dijawab dan dapat membantu siswa menjawab pertanyaan itu. atau

Ubah pertanyaan itu  ke dalam kalimat yang lebih sederana ang difahami siswa ; atau 

Ubah pertanyaan itu ke dlam pertanyaan yang dapat dijawab dengan "YA" atau "Tidak", kemeudian ikuti dengan pertanyaan yang meminta siswa mengemukakan alasan ia menjawab ya atau tidak.; atau

Berikan suatu pemisalan /analogi yang dapat membantu siswa memikirkan jawaban pertanyaan yang harus dijawabnya.; atau

Minta siswa membaca dari buku teks yang dapat membantu siswa memikirkan jawaban pertanyaannya.

5. Cara memperoleh jawaban dari siswa ?

  1. Guru bertanya, semua siswa diwajibakan menuliskan jawabannya dalam batas waktu tertentu, kemudian salah seorang siswa ditunjuk untuk membacakan jawabannya  ( cara ini dilakukan untuk siswa yang kebanyakan siswanya pasif /belum terbiasa dengan dialog)
  2. Guru bertanya, semua siswa diwajibakan memikirkan jawabannya dalam batas waktu tertentu, kemudian salah seorang siswa ditunjuk untuk menjawab ( cara ini dapat digunakan untuk kelas yang sudah terbiasa melakukan dengan cara no 1 ditas)
  3. Guru bertanya, semua siswa diwajibkan memikirkan jawabannya dalam batas waktu tertentu, kemudian  salah seorang siswa ditunjuk untuk menjawab, ( cara ini digunakan untuk kelas yang siswanya sudah aktif melakukan tanya jawab)
  4. Guru bertanya, siswa langsung menjawab ( cara ini sebaiknya dihindari agar siswa teerbiasa dengan aturan)
  5. Guru menuliskan petanyaan-pertanyaan yang digunakan untuk membantu siswa berpikir untuk memahai konsep. Semua siswa menuliskan semua jawabannya, siswa sebangku bekerjasama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. setelah semua siswa selesai menuliskan jawabannya, guru meminta siswa membacakan jawaban dan mendiskusikannya.

6. Cara seorang guru menanggapi jawaban siswa ?

Cara - cara menanggapi jawaban siswa berikut ini dimaksudkan  untuk meningkatkan keberanian dan kemauan siswa untuk mengemukakan pendapat, sehingga kemauanan siswa untuk memikirkan jawaban pertanyaan -pertanyaan guru meningkat dengan baik :

  1. Guru membuat aturan, yaitu jika ada siswa yang salah menjawab tidak ditertawakan atau diolok-olok oleh siswa lainnya. setiap siswa harus menghargai siswa lainnya dan mengeoreksi jawabannya sendiri.
  2. Jawaban siswa yang benar di berikanpenghargaan seperlunya. misalnya dengan tanggapak kalimat "Bagus"
  3. Jawaban siswa yang salah  dihargai atas usaha siswa tersebut mencari jawabannya. guru dapat menyuruh sisa untuk kembali memikirkan jawabannya dengan membaca suatu bacaan atau memperhatikan jawaban temanna.
  4. Usahakan agar guru tidak melemparkan pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh seorang siswa kepada siswa yang lain. agar siswa trsebut tidak malu dan sisa yang terbiasa tidak mau menjawab tidak dibiarkan dalam kebiasaannya itu.

7. Bingung dengan siswa yang pasip, dibawah ini cara mengaktifkan sisa yang tidak pernah menjawab...

Agar semua siswa ikut aktif berpikir, sisa yang tidak pernah mau menjawab atau siswa yang mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan diberi pertanyaan yang ringan, setelah siswa yang aktif memberikan jawaban. Pertanyaan yang ringan itu dapat berupa pertanyaan yang dapat dijawab dengan Ya atau Tidak. atau meminta pendapat siswa terhadap jawaban temannya.

Kesimpulan 

Berdasarkan keberhasilan China, Korea dan Jepang, guru-guru di Indonesia dapat menggunakan pembelajaran yang biasa dilakukan guru di Jepang dalam pembelajaran sehari-harinya, yaitu INTERAKTIF DIALOGIS pada setengah pertemuan pertama dan KEGIATAN KELOMPOK pada setengah pertemuan berikutnya, Jadi Ceramah diganti dengan dialog dan latihan soal atau praktik yang dilaksanakan dengan berkelompok.

Semoga Alloh Swt melimpahkan kepada beliau ampunan dan limpahan keberkahan atas ilmunya yang telah di berikan di dunia pendidikan, serta cita-cita almarhum  bisa terwujud, aamin

Agar Pemahaman lebih holistik, Kunjungi pemaparan  Sumar Hendayana,Ph.D tentang :  Pendidikan yang Berkualitas


ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Pembelajaran Interaktif Dialogis"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.