Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pendidikan Yang Berkualitas

 Pendidikan yang Berkualitas menurut Sumar Hendayana,Ph.D

Sumar Hendayana,Ph.D






Latar belakang 

Setelah menyimak laporan Belajar Dari Rumah (BDR) dari berbagai sekolah di Kabupaten Sumedang narasumber menyinggung posisi Indonesia dalam kualitas sumber daya manusia Indonesia di dunia dengan membandingkan urutan Indonesia  dengan negara-negara di Asean. Dalam kondisi normal saja kualitas sumber daya manusia Indonesia kualitasnya sangat jauh,"kualitasnya jeblog”  apalagi ditambah kondisi pandemic saat ini ! kualias pendidikan Indonesia semakin turun jauh. Sebagaimana Analisa para pakar Pendidikan lainnya.

 

Inikah penyebabnya Mutu SDM Indonesia Rendah ?


Nampaknya gambar memberikan deskripsi yang sangat jelas, Saya serahkan pembaca untuk menggali apakah ini penyebab sumber daya manusia Indonesia mutunya rendah ?

Atas dasar latar belakang diatas Sumar Hendayana,Ph.D menjelaskan beberapa point agar Pendidikan dengan Pembelajaran yang  Berkualitas  sebagaimana yang diharapkan oleh United Nation tentang Tujuan pembangunan yang berkelanjutan  dengan  17 target, salah satunya adalah Pendidikan berkualitas yang mempengaruhi seluruh tujuan pembangunan lainnya, jika Pendidikan berkualitas maka tujuan lainya akan tercapai (education for sustuinable development/ESD)


Bagaiman sebuah Pendidikan disebut berkualitas ? suatu pendidikan disebut berkualitas apabila dalam  proses pendidikannya tidak kering dari konteks dan tentunya tidak lepas dari dukungan komponen dibawah ini, yaitu  :

  • Lingkungan belajar yang baik (Learning environment) 
  • Guru yang terus meningkatkan kompetensinya (Professional development) ,guru sebagai Pendidik harus terus belajar tiada henti .
  • kurikulum dan pembelajaran yang baik (Curricullum and instruction)
  • Standar evaluasi yang baik (standart assessment)

Proses pembelajaran  berkualitas akan terjadi apabila, mengandung :

1. Equality dan Equity

Perbedan anak didalam kelas  :

  1. Perbedaan adalah sifat insani, sehingga dia memiliki sifat yang unik, walau ia berangkat dari umur dan suku yang sama kita akan menemukan begitu banyak perbedaan baik rasa,cita, minat, tingkat kecerdasan, sikap serta temperamen.
  2. Entri behavior anak yang berbeda-beda, kemampuan anak akan sesuatu hal berbeda sesuai dengan keluasan wawasan dan pengetahuan yang dimilikinya.
  3. Daya tahan , minat dan motivasi anak sangat beragam 

Dengan perbedaan yang beragam ini, hal yang lumrah terjadi adalah guru melakukan perlakuan yang sama dalam proses  pembelajaran ! inilah yang menyebabkan tidak adanya perubahan hasil proses pembelajaran. Anak yang kurang tidak terpasilitasi dengan tepat, Sumar Hendayana mengilustraikan perlakuan ini dengan dua istilah yaitu equality dan equity

 

Equality adalah perlakuan, pendampingan , bimbingan dan bantuan  yang diberikan guru sama untuk semua siswa, tidak membeda-bedakan, situasi dan kondisi siswa tapi hasil berbeda. Gambar 1 menunjukkan kondisi anak yang berbeda tentunya kebutuhannyapun berbeda namun diberikan perlakkuan yang sama akibatnya anak yang membutuhkan bantuan lebih banyak tetap dalam kondisi yang  tidak bisa mencapai target untuk bisa menonton pertandingan

Equity adalah  adil  dimana perlakuan, pendampingan dan bantuan yang diberikan berbeda sesuai dengan latarbelakang dan kondisi  serta kebutuhan siswa masing-masing dengan hasil  sama untuk semua siswa. Siswa yang berbadan tinggi tidak diberi bantuan karena dia bisa sendiri melakukannya sedangkan siswa kedua diberi bantuan 1 kotak dan siswa ketiga diberi du akotak sehingga dari perlakukan yang berbeda dihasilkan target yang sama yaitu semua anak bisa menonton pertandingan.

Jadi anak yang kurang harus lebih banyak di fasilitasi dan mendapat bimbingan lebih banyak, selain dari guru, dorong anak yang mampu untuk memberikan bantuan kepada temannya 

Equity inilah yang diharapkan terjadi dalam pembelajaran. Disinilah jihad akbarnya seorang guru, yaitu bagaimana menghantarkan semua siswa dengan latar yang beragam, entribehavior yang berbeda beda tapi guru jeli dan mampu memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan yang berbeda kepada tiap anak sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,  sehingga semua anak terhantarkan untuk menguasai kompetensinya.

Gambar ilustrasi ini adalah teori pembelajaran dari Vygotsky (Amerika) bahwa :

Siswa yang tidak bisa mengerjakan tugas (warna biru) itu akan banyak sekali dan siswa yang mampu mengerjakan tugas tanpa bimbingan  yang berwarna merah sangat sedikit.

Warna kuning menunjukkan perlakuan yang berbeda yang dilakukan guru dimana siswa yang berwarna biru dibimbing dan diberikan bantuan sesuai kebutuhnnya sehingga terhantarkan dapat  mengerjakan tugas . 

2. Memahami filosofi Desain Pembelajaran (teori Kansanen,1999)


Triangle antara Guru – Siswa -Materi Ajar

1. Hubungan antara guru dan Siswa (hubungan pedagogi) dimana  pembelajaran itu adalah membangun dialog antara :

  • guru dengan siswa ( sebagai dialog minimalis)
  • guru dengan siswa dan siswa dengan siswa 
  • dialog dan tanya jawab antara siswa-siswa dan siswa.

Agar paham bagaiman mengoptimalkan dialog dalam pembelajaran lihat pembelarajan PID (pembelajaran interaktif dialogis) DISINI

2. Hubungan siswa dengan materi ajar (Didaktik) 

Jika materi tidak dikemas kontekstual maka anak belajar tidak tertantang dan menarik perhatinanya. Agar kontektual dan  menantang maka materi ajar harus sesusai dengan kehidupan sehari-hati/erat dan kontektual dengan lingkungan anak.

3. Hubungan guru dengan materi ajar  

Antisipasi didaktif pedagogy adalah menggali perlakuan apa yang bisa kita berikan dengan materi ajar sehingga bisa  memprediksi respon siswa dan guru bisa memprediksi pula apa bantuan ,bimbingan dan dorongan yang bisa diberikan atas respon siswa tersebut. 

Untuk melatih dan meningkatkan prediksi respon dan prediksi antisipasi bantuan yang bisa diberikan guru kepada siswa dengan banyak sharing pengalaman dan berdialog dengan rekan kerja lain atau ekpert /dosen  dalam komunitas  guru/Colegiality atau profesional learning community, dan Alhamdulillah di LS Forum kita senantiasa dibimbing langsung oleh Presiden ALSI dari UPI Bandung bpk Sumar Hendayana,Ph.D.  

Silahkan cek cara membuat lesson design dan bagaimana pentingnya prediksi respon  terhadap pembelajaran siswa DISINI. 

Selengkapnya silahkan simak video berikut ini :


Silahkan download PPT pemaparan narasumber DISINI    

Bonus langsung dari Nara sumber Sumar Hendayana,Ph.D untuk pembelejaran tematik berbasis proyek  saya tambahkan  ;
  
Assesmen Produk download DISINI
Peer Assesment download DISINI
Assesment presentasi download DISINI

ADH
ADH Agar bebas mengunduh, gunakan akun belajar id, karena perubahan kebijakan belajar id, kami sedang berproses memindahkan cloud untuk menyimpan file

Posting Komentar untuk "Pendidikan Yang Berkualitas "

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.