Literasi dan Asesmen menyongsong AKM 2021
Webinar ini dilaksanakan pada Hari Senin /5 Oktober 2020
dari pukul 08.00 – 11.30 WIB, melalui Zoom Meeting webinar dilaksanakan secara
paralel dimana tiap nara sumber menyampaikan materinya selama 30 menit dan
diakhir pemaparan dilanjutkan dengan tanya jawab.
Dipandu oleh Moderator :
- Diah Mulhayatiah,M.Pd
- Endah Kurnia Y,M.P.Fis
Nara Sumber :
2. Dr. Wahyuni Handayani,S.Si,M.T “ Literasi Sains”
3. Dr. Adam Malik,M.Pd “Asesmen Kinerja”
4. Drs. Yudi Dirgantara,M.Pd “ Assesmen Portofolio”
5. Dindin Nasrudin,M.Pd “Asesmen Literasi vs Literasi Asesmen”
Review Tiap Nara Sumber :
Dr. H Chaerul
Rohman,M.Pd
Diawali penjelasan mengenai fakta yang terjadi dalam dunia Pendidikan kita bahwa :
1.
Minimnya jejak akademik yang tidak
terdokumentasikan dengan baik
2.
Bukti fisik yang hilang / tidak tersedia hal ini
bisa dirasakan ketika akreditasi Lembaga Pendidikan
3.
Lemahnya pengalaman individual dalam mensikapi
perkembangan yang pesat dan kompleksitas perubahan dunia
Dari kendala- tersebut diperlukan sekali yang Namanya pengelolaan Pengetahuan ( Knowledge Management) yang nantinya akan mendorong persaingan dan kerjasama ( competitiveness dan Collaborativeness) yang akan merangsang Optmalisasi sumberdaya yang dimiliki baik SDM maupun sapras IT.
1. Explisit Knowledge : pengetahuan yang tertulis, terarsip, tersebar dalam bentuk cetak maupun elektronik dan bisa sebagai bahan pembelajaran/referensi untuk orang lain.
2. Tacit Knowledge : pengetahuan yang berbentuk
Kno-how , pengalaman, skill dan pemahaman.
Explisit Knowlede adalah pengetahuan yang terdokumentasikan
berupa tulisan dan Tacit Knowledge adalah pengetahuan yang tidak tertulis
/belum terdokumentasikan.
Dalam dunia santri ada pepatah “ Al ilmu saidun wamaktubuhu qoiduhu” ilmu itu bagaikan kancil,
lincah dan mudah lepas maka untuk mengikatnya agar ilmu itu tidak lepas dengan
cara ditulis” dengan ditulis maka tulisan tersebut akan menjadi rujukan atau
referensi ketika kita lupa/hilang dari ingatan kita, kita bisa membuka catatan
kembali. Inilah salah satu yang harus kita sikapi bahwa mendokumentasikan
pengetahuan sangat dibutuhkan, agar maksimal hasilnya sesuai yang diharapkan pendokumentasian
tersebut harus di kelola dengan baik, sehingga memberikan efek yang sangat
besar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Inilah inti yang disampaikan oleh Dr H Chaerul Rohman,M.Pd ,
dari pemaparannya terasa begitu mudah diikuti karena di lengkapi dengan media
presentasi yang memudahkan audiens mencernanya
Mulai dari pengertian, Pengelolaan pengetahuan,
factor-faktor yang harus di tingkatkan dalam mendukung terkelolanya pengetahuan
dengan baik seperti :
- Pegembangan sarana dan saluran komunikasi
- Dukungan komunitas pembelajaran
- Membentuk forum ilmiah/kepakaran
- Meningkatkan komunikasi interpersonal (internal dan eksternal)
- Rantai permasalahan yang bias menghambat pengelolaan pengetahuan
-
Terakhir di paparkan solusi dalam mengelola
pengetahuan baik di perguruan tinggi maupun disekolah.
Lebih lengkapnya silahkan di simak materi pemaparan belliau dibawah ini :
Dr. Wahyuni
Handayani,S.Si, M.T
Mempresentasikan makalah tentang “ Meningkatkan Literasi Sain melalui aktifitas membaca”
Diawalai dengan pemaparan nilai PISA Pendidikan Indonesia
tahun 2018, yang masih rendah
Dengan peringkat ke 70 untuk Sains dan peringkat matematik dan literasi ke 72 .
Kemudian menjelaskan apa yang di maksud dengan literasi sains,
Pengertian Literasi 1 : Kemampuan membaca dan menulis
Pengertian Literasi 2 : berpengetahuan, terpelajar dan
berpendidikan
Proses untuk memiliki nilai literasi sains adalah sebagaimana yang di sampaikan Fang (2006) dasarnya adalah kemampuan baca dan tulis (literasi 1) dengan senantiasa membaca buku-buku Sains dan akhirnya akan menjadi (literasi 2 ) yang berpengetahuan dan berpendidikan melalui proses mendengar, latihan dan percobaab/trial and error.
Literasi sain dari sisi fundamental bukan hanya kemampuan
mengkodekan kata dan pengetahuan sintaksis tapi juga mampu :
- 1. Mampu memahami dan menafsirkan informasi dalam teks
- 2. Mampu untuk menghubungkan berbagai konsep atau ide yang terkandung dalam teks secara koheran
- 3. Mampu menekan informasi yang tidak relevan
- 4. Memerlukan keterampilan inferensial tingkat tinggi
Kemampuan literasi sains tersebut yang selama ini kurang
dimiliki oleh siswa kita, kebanyakan siswa hanya mempelajari dan mengingat apa
yang dikatakan teks sains ( atau yang sering di lakukan kebayakan para
pendidik selama ini, yang hanya mengukur siswa dengan kemampuan bisa
menyebutkan kembali apa yang di baca dari teks sains) belum masuk kepada
kemampuan lIteasi sains sebagaimana di paparkan diatas
Bagaimana cara menumbuhkan literasi sains , apa yang harus
dilakukan di paparkan dengan jelas oleh
naras sumber.sobat guru bisa langsung cermati materi pemaparannya.
Diakhiri dengan bagaimana mengajarkan stategi membaca dalam
meningkatkan kemampuan literasi Sains:
- Anotasi
- Triple Entri Journal
- SERT
Anotasi
adalah kemampuan dalam menunjukkan poin-poin penting dari
isi wacana .
Kemampuan tersebut bisa dilatihkan kepada siswa dengan “
- Melingkari judul
- Memberi garis ganda pada gagasasn utama dalam paragraph
- Memberi garis bawah pada kalimat pendukung/penjelas gagasan utama
- Megotaki istilah-istilah kunci /kosakata sains
Triple Entry Journal
Adalah kemampuan menemukan 3 point utama pada wacana/teks
yaitu ;
- Menentukan gagasan utama paragraph
- Menentukan gagasan topik
- Membuat diagram topik
SERT ( Self Explanation Reading Training)
kemampuan menjelaskan sendiri apa yang dibacanya.
SE bisa dilatihakan dengan cara :
- 1. Guru/tutor/pembimbing mencontohkan membca satu paragraph
- 2. Kemudian monitoring pemahaman diri dengan bertanya pada diri sendiri : apa pemahaman dirinya terhadap teks yang dibaca
- 3. Kemudian melakkukan parafase, elaborasi dan prediksi terhadap teks sains tersebut dengan kalimat sendiri.
Hal tersebut bisa dilatihkan dengan cara 1)fase Demontrasi dimana peserta didik melihat
peserta didik lainnya misalnya melalui
tayangan video kemudian 2)fase praktek
dimana siswa berpasangan untuk membaca satu teks dan melakukan SE sendiri dan
dilakukan secara bergantian.
Untuk meningkatkan Literasi Sain Dr. Wahyuni Handayani,S.Si,
M.T menyimpulkan bahwa yang harus dilakukan adalah :
- Baca
- Mulai membaca info sains (majalah, koran, internet)
- Latihkan cara membaca
- Walau Sains identic dengan inkuiri namun awali dengan aktifitas membaca.
Lebih lengkap nya silahkan di kilk/scroling power point berikut ini.
Dr. Adam Malik,M.Pd
Mempresentasikan Makalah “ Asesmen Kinerja/ Performane assessment”:
Assesmen kinerja adalah sebuah pendekatan untuk mengukur kemampuan siswa
berdasarkan cara siswa mengerjakan suatu tugas yang telah di tentukan
Tujuan nya ada adalah :
- Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar
- Memonitor kemajuan dan perkembangan siswa
- Menentukan level / jenjang kemampuan siswa
- Mempengaruhi persepsi public
- Mengevaluasi kinerja guru
Tiga komponen Assesmen kinerja :
- Tugas Kinerja
- Rubrik penilaian
- Cara menilai
Nara sumber kemudian memaparkan tentang :
- Langkah-langkah dalam Asesmen kinerja
- Penjelasan KInerja
- Pengembangan latihan
- Penskoran dan pencatatan hasil
- Teknik pencatatan
- Penilai
- Kelebihan dan kekurangan asesmen kinerja
- Perangkat Asesmen Kinerja
- Asesmen kinerja untuk proses
Itu semua bisa sobat guru dapatkan di paparan PPT beliau dibawah ini
Drs. Yudi
Dirgantaa,M.Pd
Mempresentasikan makalah “ Asesmen Portofolio”
Pemakalah mengawali dengan menjelaskan Jenis – jenis Portofolio
berdasar Muller(2007) diantaranya ;
1. Portofolio perkembangan ( Growth Portfolios)
- Untuk melihat perkembangan/proses
- Portfolio yang menunjukkan perkembangan belajar
dan kemampuan peserta didik (biasanya digunakan di sekolah)
2. 2. Portofolio Unjuk Karya/Kerja ( Showcase Portfolio)
- Untuk melihat karya terbaik/produk
- Portofolio yang menunjukkan pencapaian terbaik
dari berbagai kompetensi peserta didik/mahasiswa selama proses belajarnya
3. 3. Portofolio Evaluasi ( Evaluation /Assesed Portfolios)
- Untuk melihat pencapaian kompetensi dikaitkan
dengan standar.
- Portofolio yang menunjukkan pencapaian kemampuan
serta diberi nilai
Portofolio jenis ketiga inilah yang di paparkan lebih dalam
pada kesempatan webinar ini.
- Menginformasikan pencapaian kompetensi peserta didik/mahasiswa
- Umpan balik bagi guru/dosen dan peserta didik/mahasiswa
Yang bagaimana portofolio yang baik itu ? sebab selama ini
portofolio adalah lembaran-lembaran tugas siswa yang bertebaran tidak karuan
tempatnya, beliau memaparkan portofolio yang baik, diantaranya :
Bagaimana Merancang Portofolio
Contoh Rubrik Portofolio Asesmen
Apa saja yang harus diperhatikan dalam membuat Penilaian Autentik dan rubrik
Silahkan sobat guru ambil ilmunya dalam presentasinya dibawah ini
Dindin Nasrudin,M.Pd
Mempresentasikan makalah tentang “Asesmen Literasi vs Literacy Asesment”
Diawali dengan definisi literasi
Literasi 1 ;
kemampuan baca dan tulis sesuai denga nasal katanya yaitu littera = huruf
Literasi 2 : berpengetahuann /berpendidikan dengan bukan
hanya baca dan tulis tapi cakupannya sudah luas seperti literasi budaya dan
literasi akademik.
Literasi memuat adanya pengetahuan mengenai budaya,akademik,
sikap dan tingkah laku yang ada didalamnya.
Literasi Assesmen yaitu kemampuan untuk menggunakan
penilaian dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Literasi Assesmen diartikan juga sebagai Guru dalam
pengetahuan , kemampuan dan prinsip prinsip. Dimensi Literasi memuat 4 menurut
Pastore:
- Kebijakan Profesi
- Praktik Profesional
- Kebijakan Pendidikan Nasional
- Konteks Kelas
Demikian Literasi dan Asesmen menyongsong AKM 2021, Semoga bermanfaat.
Kunjungi Juga :
Numerasi dan Literasi dalam AKM 2021 (Asesemen Kompetensi Minimum dan Survey Karakter)
Posting Komentar untuk "Literasi dan Asesmen menyongsong AKM 2021"
Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu