Rumah Panggung dan Suhunan Rumah Sunda
Rumah Pangggung dan Suhunan Rumah Sunda | Tatar Pasundan dengan suku Sunda nya merupakan etnis besar yang populasinya terutama tersebar di provinsi Jawa Barat dan Banten.
Kampung Naga kab.Tasikmalaya |
Sunda menurut bahasa sansekerta berasal dari kata sund atau suddha yang berarti bersinar terang dan putih bersih,suci, murni,air, tak tercela, wadah dan pangkat.
selaras dengan arti Sunda tersebut Ketua Umum Paguyuban Pasundan (Didi Turmudzi,2017) bahkan mengemukakakan bahwa Masyarakat Sunda dikenal sebagai masyarakat agamis, kaya budaya dan memiliki nilai-nilai luhur tradisional, serta memiiki prilaku sosial yang berfalsafah silih asuh, silih asah dan silih asih, selalu mengedepankan harmoni dalam kehidupan yang menetapkan dulu hati dan pikiran sebelum bertindak,sebagaimana tersirat dalam pepatah yang sampai kini masih tetap dianut yaitu "sing katepi ku ati sing kahontal ku akal"
Rumah Panggung dan Suhunan Rumah Sunda
Rumah Panggung
Rumah panggung dalam kehidupan orang Sunda sarat dengan perlambangan dan nilai kehidupan masyarakat Sunda.
Menurut Suharjanto (2014) dalam Saputra menyebutkan bahwa konsep dasar rancangan arsitektur rumah tradisional Sunda adalah menyatu dengan alam. Bumi sebagai sebutan untuk tempat tinggal bagi orang Sunda, selain kata imah dan rorompok.
Nuryanto (2014) sebagaimana dikutip oleh Saputra bahwa masyarakat Sunda memiliki sistem kosmologi mengenai alam semesta. yang membagi alam kedalam tiga dunia (tritangtu tibuana).
- Buana nyungcung atau ambu luhur, artinya dunia atas sebagai tempat tinggal Sanghyang, para dewa, batara, atau leluhur yang sangat disucikan;
- Buana panca tengah atau ambu tengah, adalah dunia tengah sebagai tempat tinggal manusia atau makhluk ciptaan Sanghyang;
- Buana larang atau ambu handap, artinya dunia bawah sebagai tempat kembalinya manusia ke asalnya yaitu tanah (kematian) (Nuryanto, 2014).
sehingga rumah panggung sebagai wujud filosofi hidup tersebut bahwa dalam membangun rumah harus berbentuk panggung (tidak menyentuh tanah) hal ini dimaksudkan untuk menghormati orang yang telah meninggal dunia, dimana manusia yang menempati rumah tersebut tidak berada di jajaran yang sama dengan manusia /leluhur yang dikubur di dalam tanah.
Kata panggung itu sendiri bagi suku Sunda, menurut Nuryanto dan Ahdiat (seperti dikutip Nuryanto, 2006) diambil dari kata pang dan agung. Pang merupakan suatu imbuhan depan yang dalam suatu kata memiliki arti paling, sedangkan agung memiliki arti tinggi atau atas. Sehingga rumah panggung berarti rumah yang lantainya berada di atas tanah/berkolong.
Untuk menjaga ketinggian lantai dari permukaan tanah (berkolong), rumah panggung menggunakan tiang penyangga.
Secara umum, tiga jenis tatapakan/tumpuan /jenis umpak dari rumah panggung sunda sebagaimana di sampaikan oleh (Muanas dalam Nuryanto, 2013) yaitu :
- bentuk utuh (buleud), yaitu batu alam yang diambil dari sungai bekas letusan gunung pada masa lampau, merupakan batu tanpa pengerjaan lebih lanjut dan biasa dipakai untuk alas kaki golodog.
- bentuk lesung (lisung), yaitu batu berbentuk balok yang berdiri tegak dengan permukaan pada sisi alas lebih kecil daripada permukaan sisi bawah, banyak dipakai pada rumah dan leuit.
- bentuk kubus (balok), yaitu batu berbentuk kubus ditegakkan dengan sisi-sisi atas dan bawah sama besar
Rumah panggung dengan nilai -nilai alamnya adalah rumah yang sangat ringan dan sederhana karena terbuat dari bahan alam seperti kayu dan bambu.
Dengan bagian-bagian dari rumah panggung adalah tumpuan (tatapakan) sebagaimana dijelaskan diatas, Kemudian dindingnya yang terbuat dari anyaman bambu (bilik bambu) atau papan kayu, lantainya terbuat dari bambu juga yang dibelah yang disebut palupuh atau talupuh, dapat juga terbuat dari papan; rangka atapnya pun sama terbuat dari bambu dan kayu yang ditutup oleh hateup kiray (nipah) atau injuk (ijuk), sehingga merupakan rumah tahan genpa.
Bentuk Suhunan (Atap) Rumah Sunda
Atap dalam bahasa sunda disebut suhunan memiliki beragam bentuk yang dipengaruhi letak geografis diantaranya adalah :
1. Suhunan Jolopong
Suhunan /atap jolopong adalah bentuk atap paling banyak di gunakan bentuknya sederhana hanya memiliki dua bidang atap serupa dengan atap pelana, suhunan ini banyak digunakan untuk atap rumah, saung, atau tempat peristirahatan di sawah /kebon.
2. Suhunan Badak Heuay
Suhunan /atap badak heuay memiliki dua bidang atap seperti suhunan jolopong, tetapi ukuran kedua bidang tidak sama.
Bidang atap bagian depan lebih pendek dari bidang di belakangnya sehingga atap bagian belakang juga berguna sebagai dinding penutup ruang.
Pada pertemuan atap bagian belakang dilebihkan (rambu) rambu sehingga terlihat seperti mulut badak yang sedang menguap.
3. Suhunan Tagog Anjing
Suhunan tagog anjing mirip dengan suhunan badag heuay tetapi atap pada sambungan kasau tidak dilebihkan, tapi pas adu manis.
namun bentuk sudut atap memiliki kemiringan yang berbeda sehingga nampak seolah-olah seperti anjing yang sedang jongkok.
4. Suhunan Parahu kemureb /parahu Nangkub/Jubleg nangkub
Suhunan parahu kemureb atau dikenal juga dengan sebutan suhunan parahu nangkub seperti perahu terbalik.
Model suhunan parahu kemurbb memiliki empat bidang atap, dua berbentuk segitiga dengan ukuran yang sama, dan dua lainnya berbentuk trapesium dengan bentuk yang juga serupa.
Di beberapa daerah seperti Garut, model atap ini disebut jubleg nangkub yang artinya lesung yang tengkurap.
5. Suhunan Capit Gunting
Suhunan capit gunting serupa dengan suhunan jolopong yang memiliki dua bidang, namun pada bagian sambungan kasau dibuat menyilang seperti capit gunting, sering juga disebut capit hurang atau capit udang.
6. Suhunan Julang Ngapak
diantaranya memiliki kemiringan yang landai (disebut leang-leang /sorondoy) dan dua bidang lainnya berada diatasnya dengan sudut lancip.
Bagian-bagian pada Rumah panggung
- Tepas Imah ;merupakan bagian depan rumah panggung, fungsinya mirip ruang tamu.
- Tengah Imah ; adalah bagian tengah tumah, tempat netral untuk anggota keluarga berkumpul, biasanya dibatasi bilik/dinding dengan bagian tepas.
- Tukang imah ; badian dapur atau bagian belakang rumah biasanya terdapat paraseneu yaitu atap yang lebih rendah untuk menyimpan barang hasil tatanen.
- Golodok ; bagian depan rumah terdiri dari dua atau tiga anak tangga terbuat dari bambu dan kayu berfungsi untuk membersihkan kaki sebelum masuk kedalam rumah
- kolong ; ruangan dibawah palupuh, ruangan tatapakan rumah biasanya dipakai kandang ayam, bebek, angsa, atau suluh/kayu bakar.
- Apa nama rumah adat sunda?
- Apa ciri khas rumah adat sunda?
- Apa itu rumah Badak Heuay?
- Apa nama rumah adat suku Bandung?
- model rumah sunda
- rumah adat jawa barat
- rumah adat sunda modern
- keunikan rumah adat sunda
- rumah panggung sunda
- pakaian adat sunda
- rumah adat capit gunting
- rumah adat jawa barat yang terkenal
- Apa yang mencirikan rumah adat sunda?
- Apa itu tagog anjing?
- Apa itu suhunan badak Heuay?
- Apa fungsi dari kolong rumah pada rumah tradisional Sunda?
- suhunan limasan
- rumah adat sunda
- suhunan capit gunting
- suhunan julang ngapak
- rumah panggung sunda
- suhunan jolopong
- parahu kumureb
- rumah adat sunda modern
Assalaamu'alaikum wr.wb. Menarik apa yang Bu Guru bahas. Kegiatan pendokumentasian hal-hal yang banyak diabaikan oleh orang banyak harus terus dilakukan. Rumah panggung, lebih khusus rumah Sunda, mungkin kini hampir habis, berubah menjadi rumah ngupuk yang dilengkapi lantai tembok. Salut untuk Bu Guru.
BalasHapusKebetulan saya juga sedang melakukan pendokumentasian banyak hal tentang masa lalu. Lebih khusus tentang kaulinan, yang pasti sangat berhubungan dengan kondisi, situasi, bahkan barang-barang masa lalu, termasuk rumah panggung.
Salam kenal. Selamat berkarya.
Terimakasih atas apresiasinya, menambah motivasi untuk terus berkiprah sekecil apapun salam sukses untuk anda
Hapus