Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komunitas Belajar

Komunitas Belajar adalah wadah para pendidik dalam mengembangkan kemampuannya sebagai pendidik dalam perannya mentranformasi pembelajaran.

Apa yang dimaksud dengan komunitas belajar?, Komunitas belajar apa saja?, Apa itu komunitas merdeka belajar?, Bagaimana membuat komunitas belajar?, daftar komunitas belajar, penggerak komunitas belajar, panduan komunitas belajar, contoh komunitas belajar
komunitas belajar di sekolah, komunitas belajar ikm, sk komunitas belajar, komunitas belajar online

Komunitas belajar merupakan wujud tanggungjawab para pendidik dalam "menjamin hak belajar setiap anak tanpa kecuali serta meningkatkan kualitas pembelajarannnya dan pencapaian simultan antara kualitas dan eguitas (kesetaraan) (Manabu Sato.2013).


Apa yang dimaksud dengan komunitas belajar?, Komunitas belajar apa saja?, Apa itu komunitas merdeka belajar?, Bagaimana membuat komunitas belajar?, daftar komunitas belajar, penggerak komunitas belajar, panduan komunitas belajar, contoh komunitas belajar komunitas belajar di sekolah, komunitas belajar ikm, sk komunitas belajar, komunitas belajar online
MGMP IPA Sub Rayon 2 Kab.Sumedang

Komunitas belajar berperan penting untuk menggerakan suatu perubahan dalam pembelajaran, baik dalam diri ataupun kelompok, istilah lain dikemukakan oleh Manabu Sato dalam mentranformasi pembelajaran merupakan gerakan Reformasi sekolah oleh Komunitas belajar. 

3 Sistem Kegiatan Tranformasi pembelajaran dalam mereformasi sekolah menurut Manabu Sato (2013) adalah :

  1. Pembelajaran kolaboratif (collaborative learning) didalam kelas
  2. Pembentukan komuntas belajar  profesional (professional learning community)
  3. kolegialitas (collegiality) diruang guru

silahkan cek kembali tulisan saya sebelumnya :

Jadi dapat disimpulkan Komunitas Belajar adalah sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang belajar bersama-sama dan  berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan  terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik.

Dibawah ini akan saya bahas  tentang membangun Komunitas Belajar efektif dengan prinsip komunitas praktisi yang saya kutif dari  Buku Saku penggerak Komunitas Belajar panduan untuk mengembangkan komunitas belajar bagi pendidik Kemdikbudristek 2022.

Jenis Komunitas Belajar

Dalam implementasi Kurikulum Merdeka terdapat tiga jenis komunitas belajar yang dapat menjadi wadah belajar bersama bagi Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidik Lainnya PTK, diantaranya:
  1. Komunitas Belajar Dalam Sekolah;komunitas belajar dalam sekolah adalah sekelompok guru/pendidik di dalam satu sekolah yang belajar bersama-sama dan berkolaborasi secara rutin dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik. Komunitas belajar dalam sekolah bisa disamakan dengan KKG/MGMP di sekolah.
  2. Komunitas Belajar antar Sekolah; Komunitas belajar antar sekolah merupakan komunitas yang melibatkan beberapa guru atau kepala sekolah dari beragam sekolah atau komunitas yang tergabung menjadi satu wadah untuk melakukan kegiatan belajar bersama terkait Kurikulum Merdeka. Bentuknya dapat berupa PKG (dan gugus di PAUD), MGMP, MGBK, KKG, MKKS, KKS, MKPS, komunitas praktisi, komunitas sekolah penggerak, maupun komunitas belajar non-formal lainnya seperti Komunitas Guru Berbagi Nusantara (KGBN), Komunitas Pengawas Belajar Nusantara (KPBN), dll
  3. Komunitas Belajar Onling (Daring) di PMM; Komunitas Belajar Daring merupakan komunitas yang terdata secara virtual yang ada di menu Komunitas di platform Merdeka Mengajar (PMM). Komunitas belajar daring dapat mewadahi komunitas belajar di dalam sekolah maupun antar sekolah untuk melakukan aktivitas belajar bersama tanpa ada batasan jarak dan area. Sebelum adanya PMM dan kurikulum merdeka bergulir, kami di kabupaten Sumedang telah membentuk Komunitas belajar Online Bulanan, dengan peserta guru-guru dikabupaten Sumedang juga berbagai daerah di Jawa Barat dan seluruh Indonesia, mahasiswa, dosen.

Memahami Komunitas Praktisi sebagai prinsip dalam pengembangan Komunitas Belajar

Komunitas praktisi adalah sebuah prinsip yang diperkenalkan oleh Etienne Wenger dalam bukunya Community of Practice. 

Ia mengatakan bahwa Komunitas Praktisi adalah “Sekelompok individu yang memiliki semangat dan kegelisahan yang sama tentang   praktik yang mereka lakukan dan ingin melakukannya dengan lebih baik dengan berinteraksi secara rutin” (Wenger,010).

Praktik yang dimaksud bergantung pada konteks peran sehari-hari anggota komunitas praktisi. 

Prinsip Komunitas Praktisi digunakan untuk menuntun Komunitas Belajar dalam menentukan tujuan dan mengembangkan aktivitas yang bermakna. 

Praktik dalam Prinsip Komunitas Praktisi guru dapat berupa: 
  • Praktik mengajar dan belajar 
  • Interaksi dengan murid atau orang tua 
  • Pengembangan diri guru

Karakteristik Komunitas Praktisi Dari Suatu Komunitas Belajar

  1. adanya kesamaan atas hal yang dianggap penting oleh anggota komunitas, misalnya guru-guru dari sekolah (PADU,SD,SMP,SMA/SMK) yang memiliki tujuan untuk menjadi guru yang berpusat pada murid
  2. adanya norma /aturan sosial yang disepakati oleh anggota, misalnya adanya kesepakatan pertemuan dua minggu sekali/sebulan sekali disekolah untuk belajar bersama da berbagi praktik baik
  3. adaya praktik atau pengetahuan yang dikembangkan dibagikan, dan diperlihara seagai hasil dari kegiatan komuntas praktisi, misalnya adanya catatan ringkasan pembelajaran, foto dan video kegiatan dan kumpulan dokumen hasil kegiatan peserta

Tujuan dari Prinsip Komunitas Praktisi dalam membangun Komunitas Belajar

Dalam membangun komunitas belajar berdasarkan komunitas praktisi, terdapat lima tujuan utama dapat disasar oleh komunitas menurut (Wenger, 1998), yaitu : 
  1. Mengedukasi. Anggota komunitas dengan mengumpulkan dan berbagi informasi terkait pertanyaan dan masalah terkait praktik 
  2. Mendukung. Dengan merancang interaksi dan kolaborasi antara anggota komunitas 
  3. Membina. Anggota kelompok dengan mengajak anggota kelompok untuk mulai belajar dan belajar secara berkelanjutan 
  4. Mendorong.  Anggota dengan mempromosikan pekerjaan dari anggota melalui saling berbagi dan diskusi 
  5. Mengintegrasikan. Pembelajaran yang didapatkan melalui komunitas dalam pekerjaan sehari-hari

Ragam kegiatan Komunitas Belajar Guru dengan Berprinsip Komunitas Praktisi

Ragam kegiatan komunitas belajar guru dapat meliputi :
  • Berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari solusi 
  • Berbagi pengalaman menjalankan praktik mengajar atau belajar 
  • Berdiskusi untuk praktik yang telah dilakukan 
  • Mendokumentasikan kegiatan dan hasil diskusi sebagai bahan belajar anggota
    Ragam kegiatan komunitas belajar guru dapat meliputi : Berbagi masalah dan mengembangkan proses untuk mencari solusi  Berbagi pengalaman menjalankan praktik mengajar atau belajar  Berdiskusi untuk praktik yang telah dilakukan  Mendokumentasikan kegiatan dan hasil diskusi sebagai bahan belajar anggota
    Learning Community Lesson Study IPA Kab Sumedang

Mengembangkan Komunitas Belajar

Dalam mengembangkan komunitas belajar terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan diantaranya  :
  1. Tahap 1 Merintis dan Merancang Komunitas Belajar
  2. Tahap 2 Menumbuhkan dan menjalankan Komunitas Belajar
  3. Tahap 3 Merawat Keberlanjutan Komunitas Belajar
Selengkapnya tahapan dalam mengembangkan komunitas belajar :

Tahap 1 Merintis dan merancang Komunitas Belajar

Dalam merancang komunitas belajar guru, sangatlah penting bagi anggota komunitas untuk mengidentifikasikan atau menilai dirinya sebagai bagian dari komunitas. 

Menurut Wenger (2010), terdapat tiga prinsip agar individu menilai dirinya sebagai anggota komunitas, yaitu:
  • Adanya kegiatan bersama: Ketika individu bersama-sama melakukan atau mengerjakan sesuatu sebagai bagian dari sebagai anggota komunitas. 
  • Adanya kesamaan atribut antara individu: Dengan adanya kesamaan atribut, individu dapat membayangkan dirinya sebagai anggota komunitas dan tertarik untuk berkontribusi. 
  • Adanya keselarasan dengan konteks dari komunitas: sebagai anggota ketika menyetujui dan dapat berkoordinasi dua arah mengenai peraturan, kegiatan, dan tujuan dari komunitas
Agar anggota dapat mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari komunitas, sobat GS sebagai penggerak komunitas bisa memfasilitasi terlebih dahulu dengan menentukan kerangka utama dari komunitas, yaitu Audience, Fokus, dan Tujuan. 

Komunitas dapat menggunakan lembar kerja dibawah ini sebagai lembar diskusi bersama untuk kerangka awal tersebut. 

Jika sobat GS sudah memiliki komunitas, lembar ini dapat digunakan untuk bersama-sama menuliskan dan memahami secara jelas kerangka utama dari komunitas Anda. 

Tahap dalam merintis dan merancang Komunitas Belajar

  1. Merancang tujuan dan kegiatan bersama komunitas belajar. Hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah berdiskusi untuk menentukan atau memahami bersama dengan anggota tujuan dan kegiatan bersama komunitas. Anda dapat menggunakan lembar kerja ini sebagai acuan dan pemantik diskusi dengan anggota, silahkan download lembar kerja dan contoh pengisian rancangan tujuan dan kegiatan bersama komunitas belajar  dibawah ini : lembar kerja rancangan tujuan dan kegaitan bersama komunitas belajar.
  2. Menyetujui keanggotaan kerjasama dalam Komunitas Belajar. Agar komunitas belajar dapat beraktivitas bersama secara berkelanjutan secara efektif, komunitas perlu menyusun dan menyetujui peraturan, proses keanggotaan, dan kerjasama secara kolektif. sobat GS dapat menggunakan lembar kerja dan contoh pengisian rancangan keanggotaan dan kerjasama komunitas belajar dibawah ini sebagai acuan dalam berdiskusi dengan anggota komunitas. lembar kerja dan rancangan keanggotaan komunitas belajar
  3. Pemetaan Pemangku Kepentingan terkait Komunitas Belajar. Dalam melaksanakan komunitas belajar guru, bantuan dan dukungan dari pemangku kepentingan diluar komunitas dapat dibutuhkan, baik jika komunitas sobat GS adalah komunitas dalam sekolah atau antar sekolah. Oleh karena itu, penting untuk dilakukan pemetaan pemangku kepentingan dan dukungan yang diperlukan. Dalam lembar kerja dan contoh pengisiannya ini, sobat GS dapat mendiskusikan dan mempetakannya bersama anggota komunitas Anda. Lembar kerja pemetaan pemangku kepentingan Komunitas Belajar

Tahap 2. Menumbuhkan dan Menjalankan Komunitas Belajar

Pada tahap ini, kerangka dan rancangan dari komunitas belajar diharapkan sudah matang, sehingga kegiatan dan aktivitas belajar bersama dalam komunitas pun dapat mulai dilakukan. 

Tahap ini akan berfokus pada merincikan rencana aktivitas komunitas belajar yang telah ditetapkansecara umum pada tahap sebelumnya dan juga menyelenggarakannya bersama seluruh anggota komunitas. 

Sebagai contoh, jika pada tahap merintis telah menentukan bahwa akan ada pertemuan belajar dan diskusi rutin setiap minggu, topik  apakah yang perlu dibahas? Bagaimana cara menyelenggarakan kegiatannya? Langkah apa yang perlu dilakukan setelah kegiatan? 

Untuk mempermudah proses kegiatan, terdapat beberapa langkah yang direkomendasikan, yaitu: 

1. Menentukan topik untuk aktivitas belajar komunitas melalui analisis kebutuhan anggota

Untuk menentukan topik belajar guru yang tepat dalam aktivitas yang telah ditentukan oleh komunitas, dapat dilakukan analisis kebutuhan agar sesuai dan berdasarkan kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi dan kemudian dicari solusinya bersama-sama. 

Semakin topik belajar sesuai dengan kebutuhan, semakin berkembang dan bermanfaat Komunitas Belajarnya kelak. Analisis kebutuhan dapat dilakukan dengan 4 cara berikut:
  1. Survei sederhana; Survei sederhana dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan terkait praktik pembelajaran di kelas atau kebutuhan belajar guru. Survei dapat ditujukan kepada para anggota, atasan anggota (kepala sekolah) bahkan kepada para murid. Survei dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, isian singkat, hingga essay. Untuk mempermudah proses survei, komunitas dapat menggunakan Google Form sebagai sarana survei
  2. Rembuk Diskusi; Rembuk diskusi dapat dilakukan pada aktivitas komunitas yang telah ditentukan, contohnya pada diskusi mingguan atau bulanan komunitas. 
  3. Bincang Santai; Analisis kebutuhan dapat dilakukan melalui bincang-bincang santai di berbagai kesempatan seperti saat istirahat di ruang guru  atau sepulang sekolah. Bincang santai dengan beberapa rekan guru dapat menggali informasi yang lebih dalam terkait masalah sehari-hari rekan guru terkait pembelajaran
  4. Observasi kelas anggota; Analisis kebutuhan juga dapat dilakukan melalui mengobservasi kelas dari anggota komunitas Anda. Untuk melakukan observasi, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
    • Mendapatkan persetujuan guru yang akan diobservasi. Pastikan rekan anda memahami tujuan dan manfaat proses observasi ini. Ceritakan hal-hal yang akan diobservasi dan bagaimana Anda akan mengolah data hasil observasi. 
    • Siapkan jadwal untuk observasi 
    • Siapkan instrumen observasi kelas, yang dapat meliputi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian dalam pembelajaran 
    • Berikan umpan balik dari hasil observasi Anda kepada anggota yang telah diobservasi dan refleksikan bersama hasil observasi. 
    • Temukan tema atau isu utama dari hasil observasi guru.
      Observasi kelas anggota; Analisis kebutuhan juga dapat dilakukan melalui mengobservasi kelas dari anggota komunitas Anda. Untuk melakukan observasi, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah: Mendapatkan persetujuan guru yang akan diobservasi. Pastikan rekan anda memahami tujuan dan manfaat proses observasi ini. Ceritakan hal-hal yang akan diobservasi dan bagaimana Anda akan mengolah data hasil observasi.  Siapkan jadwal untuk observasi  Siapkan instrumen observasi kelas, yang dapat meliputi perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian dalam pembelajaran  Berikan umpan balik dari hasil observasi Anda kepada anggota yang telah diobservasi dan refleksikan bersama hasil observasi.  Temukan tema atau isu utama dari hasil observasi guru
      Obserrvasi Kelas di SMPN 4 Sumedang

2. Menentukan narasumber dari aktivitas belajar

Pada prinsipnya, narasumber untuk pertemuan di dalam Komunitas Belajar bisa siapa saja, baik dari dalam maupun luar komunitas. Meskipun demikian, narasumber sebaiknya diutamakan berasal dari dalam komunitas. 

Narasumber internal komunitas diutamakan agar kegiatan pembelajaran dalam komunitas dapat berjalan secara rutin dan semakin banyak informasi dan ilmu yang ditukarkan dalam komunitas. 

Setiap anggota komunitas memiliki ilmu yang pastinya dapat dibagikan kepada anggota lainnya. Jika terdapat topik-topik khusus yang yang belum dikuasai anggota komunitas, komunitas belajar pun dapat menghubungi narasumber eksternal yang dapat membantu. 

Hal yang penting diperhatikan ketika menentukkan narasumber dalam komunitas adalah:
  1. Kebutuhan materi yang perlu dipersiapkan 
  2. Ekspektasi hasil pembelajaran setelahselesai pertemuan

3. Tahap Melaksanakan kegiatan belajar dalam komunitas

Agar kegiatan dalam Komunitas Belajar dapat berjalan secara efektif, Kegiatan dapat terbagi ke tiga tahap, yaitu :
  1. Tahap persiapan;
    1. Memastikan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan, baik secara tatap muka atau daring 
    2. Menyepakati pembagian peran untuk kegiatan secara spesifik
  2. Pelaksanaan;
    1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan aktivitas yang telah disepakati dalam proses merintis dan merancang komunitas belajar 
    2. Memperbanyak kesempatan diskusi dan tanya jawab antara narasumber dan anggota komunitas belajar
  3. Pasca pelaksanaan; 
    1. Evaluasi kegiatan komunitas mulai dari tahap pelaksanaansampai tahap evaluasi 
    2. Publikasikan hasil dokumentasi kegiatan agar anggota yang tidak hadir juga mendapatkan manfaat 
    3. Dampingi rekan sejawat dalam menerapkan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sesungguhnya yang dijalankan. 
    4. Pada saat guru penggerak mengobservasi kelas rekan sejawat, penting untuk juga merefleksikan hal-hal apa yang dapat dipelajari dari rekan sejawat yang diobservasi yang bisa diterapkan di kelas guru penggerak
Pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan di komunitas tidak boleh berhenti di pertemuan. Setiap pengetahuan dan keterampilan harus membawa dampak pada proses pembelajaran di kelas. 

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membantu anggota komunitas belajar menerapkan pembelajaran dalam profesi :
  • Menyemangati rekan sejawat untuk mengaplikasikan praktik baru di kelas masing-masing
  • Menanyakan pengalaman menjalankan praktik baru di kelas
  • Menanyakan kesulitan dan tantangan saat mengaplikasikan praktik
  • Memberikan waktu kepada anggota untuk Mengimplementasikan praktik baru
  • Mendorong anggota untuk mendokumentasikan kegiatan saat mengimplementasikan praktik baru. Baik praktik yang berhasil maupun yang belum berhasi
Sedangkan setelah melakukan observasi dan buka kelas langkah selanjutnya yang tidak boleh dilupakan adalah refleksi.

Sedangkan setelah melakukan observasi dan buka kelas langkah selanjutnya yang tidak boleh dilupakan adalah refleksi.Refleksi adalah memikir ulang proses apa yang membuat topik belajar yang telah dipelajari Komunitas telah bermanfaat atau belum bermanfaat untuk anggota Komunitas mengenai apa yang berhasil dan yang tidak dalam mengaplikasikan pembelajaran yang dilakukan.   Misal: Bila evaluasi disimpulkan bahwa ada beberapa anggota Komunitas belum mampu menerapkan disiplin positif dalam kelas, refleksikan tantangan yang mungkin muncul yang membuat tidak tercapainya hal tersebut.   Refleksi penting untuk dilakukan agar anggota komunitas yang belum  berhasil dapat mencoba cara dari rekannya yang sudah berhasil, dan rekan yang telah berhasil dapat semakin mengembangkan praktik baik yang telah berhasil ia lakukan.
Refleksi pasca Observasi Kelas di SMPN 4 Sumedang
Refleksi adalah memikir ulang proses apa yang membuat topik belajar yang telah dipelajari Komunitas telah bermanfaat atau belum bermanfaat untuk anggota Komunitas mengenai apa yang berhasil dan yang tidak dalam mengaplikasikan pembelajaran yang dilakukan. 

Misal: Bila evaluasi disimpulkan bahwa ada beberapa anggota Komunitas belum mampu menerapkan disiplin positif dalam kelas, refleksikan tantangan yang mungkin muncul yang membuat tidak tercapainya hal tersebut. 

Refleksi penting untuk dilakukan agar anggota komunitas yang belum  berhasil dapat mencoba cara dari rekannya yang sudah berhasil, dan rekan yang telah berhasil dapat semakin mengembangkan praktik baik yang telah berhasil ia lakukan.

Untuk melakukan evaluasi dan refleksi, lakukan rembuk bersama-sama rekan komunitas untuk berdiskusi. Berikut beberapa pertanyaan kunci yang dapat menjadi pemantik diskusi:
  • Apakah anggota berhasil mengaplikasikan hal yangdipelajari saat kegiatan belajar komunitas?
  • Apa hal-hal yang membuat topik belajar tersebut berhasil diaplikasikan?
  • Bila belum berhasil, apa kendalanya sehingga topik belajar komunitas berikutnya dapat lebih baik

4. Mendokumentasikan dan  mempublikasikan hasil kegiatan komunitas

Kegiatan dokumentasi dan publikasi pengetahuan penting dilakukan sebagai bagian dari manajemen pengetahuan. 

Selain itu, dokumentasi dan publikasi adalah merupakan sumber belajar bagi anggota komunitas dan dapat juga hal-hal baik apa yang harus dipertahankan dan  aspek-aspek apa saja yang harus diperbaiki pada periode kegiatan berikutnya.

Berikut bentuk-bentuk dokumentasi dan proses dokumentasi pengetahuan yang dapat dilakukan dalam Komunitas Belajar:
  1. Bentuk Dokumentasi
    • Ringkasan kegiatan yang meliputi materi esensial, paparan narasumber dan hasil refleksi peserta 
    • Foto kegiatan dan hasil belajar 
    • Video kegiatan
  2. Proses Publikasi Pengetahuan
    • Memilih anggota yang bersedia menjadi Reporter atau orang yang bertugas untuk menyusun dokumentasi kegiatan 
    • Reporter menuliskan dan mempublikasikan refleksi pembelajaran pada kanal belajar yang disepakati. Kanal belajar dalam bentuk media daring atau luring. 
    • Anggota komunitas membagikan ulang hasil praktik atau materi yang didapatkan 
    • Untuk mendorong keberlanjutan program, guru penggerak bersama pemimpin sekolah dapat memediasi menerbitkan hasil publikasi menjadi karya guru 
    • Anggota komunitas praktisi menyepakati tata cara penulisan publikasi praktik baik. 
      Agar kegiatan dalam Komunitas Belajar dapat berjalan secara efektif, Kegiatan dapat terbagi ke tiga tahap, yaitu : Tahap persiapan; Memastikan waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan, baik secara tatap muka atau daring  Menyepakati pembagian peran untuk kegiatan secara spesifik Pelaksanaan; Melaksanakan kegiatan sesuai dengan aktivitas yang telah disepakati dalam proses merintis dan merancang komunitas belajar  Memperbanyak kesempatan diskusi dan tanya jawab antara narasumber dan anggota komunitas belajar Pasca pelaksanaan;  Evaluasi kegiatan komunitas mulai dari tahap pelaksanaansampai tahap evaluasi  Publikasikan hasil dokumentasi kegiatan agar anggota yang tidak hadir juga mendapatkan manfaat  Dampingi rekan sejawat dalam menerapkan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar sesungguhnya yang dijalankan.  Pada saat guru penggerak mengobservasi kelas rekan sejawat, penting untuk juga merefleksikan hal-hal apa yang dapat dipelajari dari rekan sejawat yang diobservasi yang bisa diterapkan di kelas guru penggerak
      Alur Agenda Kegiatan Komunitas Belajar

Tahap 3. merawat Keberlanjutan Komunitas Belajar

Agar komunitas belajar sobat GS dapat berlangsung secara berkelanjutan dan bermanfaat, perlu dilakukan  refleksi dan evaluasi secara berkala terhadap komunitas secara keseluruhan.

Refleksi secara keseluruhan dapat dilakukan enam bulan sekali, satu tahun sekali, atau menyesuaikan dengan kebutuhan komunitas. 

Untuk dapat merefleksikan dan mengevaluasi komunitas, terdapat beberapa instrumen refleksi dan evaluasi yang dapat digunakan, yaitu
  1. Refleksi ketercapaian komunitas belajar terhadap tujuan bersama
  2. Refleksi peraturan dani nilai komunitas
  3. Refleksi dengan enam topi berpikir
  4. Refleksi dengan metode Sampaikan Tanyakan - Berikan
Selengkapnya tentang isi uraikan diatas, saya sertakan buku saku Penggerak Komunitas Belajar, berupa panduan praktis untuk pengembangan komunitas belajar bagi pendidik pada tombol download berikut ini:


Semoga Bermanfaat.

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Komunitas Belajar "

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.