Kisi-Kisi Soal UTBK-SNPMB
Simulasi dan Latihan Soal UTBK-SNPMB .Berdasarkan pasal 6 Permendikbud no 48 tahun 2022 disebutkan bahwa ujian tertulis berbasis komputer atau yang disebut UTBK dan mengukur potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia, dan literasi dalam bahasa Inggris, yang dilaksanakan dalam dua tes yaitu 1) Tes Potensi Skolastik dan 2) Tes Literasi.
1. Tes Potensi Skolastik
Tes Potensi Skolastik (TPS) adalah tes yang rancang untuk menguji kemampuan dalam berfikir calon mahasiswa baru, yaitu kompetensi dalam memahami dan bernalar yang dibutuhkan dalam proses belajar di perrguruan tinggi. dimana kemampuan ini berkembang melalui proses belajar dan pengalaman-pengalaman di sekolah maupun di luar sekolah.
Tes Potensi Skolastik terdiri dari empat komponen, ialah :
- Penalaran Umum, terdiri dari penalaran induktif, penalaran deduktif, dan penalaran kuantitatif.
- Pemahaman Bacaan dan Menulis,
- Pengetahuan dan Pemahaman Umum, serta
- Pengetahuan Kuantitatif.
1.1. Penalaran Umum
Penalaran Umum dalam TPS dirancang untuk menguji kemampuan seseorang dalam menggunakan prosedur-prosedur untuk memecahkan masalah-masalah baru yang tidak dapat diselesaikan hanya dengan menggunakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah dipelajari sebelumnya.
Kemampuan yang diujikan mencakup:
- Kemampuan memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya
- Kemampuan bernalar secara abstrak yang tidak semata-mata merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya
Pengujian dilakukan untuk menilai bagaimana seseorang dapat berpikir
- Berpikir secara induktif, yaitu kemampuan untuk mengamati fakta-fakta atau kejadian-kejadian untuk menemukan prinsip-prinsip atau aturan-aturan yang mendasarinya
- Berpikir secara deduktif,yaitu kemampuan berpikir secara deduktif adalah kemampuan seseorang untuk bernalar secara logis dengan menggunakan premis-premis dan prinsip-prinsip yang telah diketahui sebelumnya
- kemampuan penalaran kuantitatif.yaitu kemampuan berpikir yang melibatkan kuantitas, hubungan matematika sederhana, yang melibatkan penggunaan operator aritmetika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
1.2. Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis
Kemampuan memahi bacaan dan menulis adalah tes yang didesain untuk mengetahui kompetensi dasar dalam membaca, kelancaran membaca, dan keterampilan menulis yang diperlukan untuk memahami bahasa tulis dan ekspresi pikiran melalui tulisan.1.3. Pengetahuan dan Pemahaman Umum
1.4. Pengetahuan Kuantitatif
2. Tes Literasi (Membaca)
- Kompetensi Kebahasaan
- Strategi Kognitif
- teks umum, berupa bacaan bergenre inspiratif dan informasi umum
- teks sastra, berupa teks bergenre novel
- teks saintek, berupa teks bergenre eksplanatif, ulasan, dan argumentatif
- teks sosial humaniora. berupa teks bergenre eksplanatif, ulasan, dan argumentatif
- konteks-personal inspiratif,
- konteks novel remaja, dan
- konteks informasi dan pengetahuan umum popular.
- menggali dan mengungkapkan informasi dalam bacaan;
- memadukan informasi dan menafsirkan makna bacaan;
- mengapresiasi karya sastra (dalam novel remaja);
- menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif bacaan;
- menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif bacaan; dan
- menganalisis dan mengevaluasi ulasan (objek bahasan) dalam bacaan.
(1) | menggali dan mengungkapkan informasi teks personal inspiratif |
|
---|---|---|
(2) | memadukan informasi dan menafsirkan makna teks umum |
|
(3) | menginterpretasi dan menganalisis unsur ekksplanatif teks popular saintek dan sosial humaniora |
|
(4) | menginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatiff teks popular saintek dan sosial humaniora |
|
(5) | Rmenginterpretasi dan menganalisis unsur eksplanatif teks popular saintek dan sosial humaniora2 |
|
3. Penalaran Matematika (Numerasi)
- Penggunaan konsep matematika dalam mengatasi masalah dalam sebuah konteks
- Penggunaan pengalaman di dalam kelas untuk mengatasi masalah
- Memformulasikan (formulate)
- Menggunakan/Menerapkan (employ)
- Menginterpretasikan (interpret)
- Penentuan Domain Penalaran Matematika
- Pengukuran Penalaran Matematika
- Konten Pengukuran Penalaran Matematika
Penentuan Domain Penalaran Matematika
- Proses; Proses menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh individu untuk mengaitkan masalah matematika sesuai dengan konteksnya.
- Konten; Konten menunjukkan substansi materi yang dilibatkan dalam pengukuran yang dilakukan
- Konteks; Konteks adalah letak atau posisi dari permasalahan yang harus diatasi dalam semesta situasi, kondisi, waktu, ruang atau tempat masalah.
Model Dinamika Proses Penalaran Matematika
- Memformulasikan Masalah. Proses bekerjanya penalaran matematika berawal dari identifikasi sebuah masalah dalam konteks tertentu. Tidak semua masalah dapat diselesaikan dengan menggunakan prinsip-prinsip matematika. Keberhasilan dalam mengidentifikasi masalah ini tergantung dari kemampuan individu dalam melakukan formulasi atau perumusan masalah. Proses perumusan yang optimal ditunjukkan dengan efektivitas individu dalam mengenali dan mengidentifikasi peluang untuk menggunakan prinsip matematika dalam mengatasi masalah tersebut. Selanjutnya, individu kemudian merumuskan masalah tersebut dengan cara dikontekstualisasikan ke dalam bentuk matematika.
- Menerapkan Prinsip Matematika. Setelah individu memahami keterkaitan antara masalah yang ditelaah tersebut dengan prinsip matematika yang paling relevan untuk dipakai dalam meninjaunya, individu mulai masuk ke dalam proses menerapkan. Ketika berhasil pada titik ini individu dapat dikatakan berhasil merumuskan masalah secara matematis. Pada proses ini individu melakukan penerapan yang dilakukan dengan cara melakukan perhitungan, manipulasi dan menerapkan konsep dan fakta yang mereka ketahui untuk sampai pada solusi secara matematis.
- Menginterpretasikan Solusi. Penerapan solusi berdasarkan prinsip matematika terhadap sebuah masalah akan menghasilkan sebuah hasil atau solusi yang ditemukan. Proses penalaran dengan menggunakan kemampuan penalaran matematika belum berakhir karena individu harus menafsirkan ketepatan solusi tersebut dengan konteks masalah. Kemampuan dalam menginterpretasikan hasil menunjukkan kemampuan individu dalam merefleksikan solusi atau kesimpulan matematis yang ditemukan kemudian menafsirkannya dalam konteks masalah dunia nyata.
- Mengevaluasi Hasil. Interpretasi terhadap solusi yang ditemukan tidak dapat digeneralisasikan secara langsung. Generalisasi dapat dilakukan ketika ada keselarasan kondisi atau karakteristik antara hasil yang didapatkan dengan solusi atau rekomendasi yang diberikan. Pada titik ini interpretasi terhadap masalah yang sudah ditemukan perlu dievaluasi agar solusi atau rekomendasi yang diberikan memiliki ketepatan yang tinggi. Terkait hal ini, misalnya individu juga diharapkan mampu untuk menemukan apakah hasil atau kesimpulan yang ditemukan tersebut logis ataukah tidak, mengatasi pokok masalah yang disasar ataukah meleset, merupakan solusi terbaik ataukah bukan.
Pengukuran Penalaran Matematika
Konten Pengukuran Penalaran Matematika
1. Bilangan
- Representasi. Sub domain ini terkait dengan representasi bilangan cacah, bulat, pecahan, desimal, irasional, berpangkat dan notasi ilmiah. Pengukuran pada domain ini banyak diarahkan pada seberapa tepat individu memahami berbagai representasi bilangan dalam bentuk-bentuk harga kuantitatif.
- Sifat Urutan. Sub domain ini berkaitan dengan sifat urutan dari suatu harga kuantitatif. Pengukuran pada domain ini diarahkan pada pembandingan informasi yang diekspresikan pada harga kuantitatif yang jamak. Individu yang memahami sub domain ini dengan baik akan mampu mengidentifikasi objek mana yang memiliki harga kuantitatif yang lebih besar atau mengurutkannya berdasarkan kuantitasnya.
- Operasi Hitung. Sub domain ini mengukur sejauh mana pemahaman individu dalam penggunaan bilangan dalam sebuah operasi hitung.
2. Pengukuran dan Geometri
- Penguasaan individu terhadap konsep dan penerapan untuk mengenali kuantitas dari atribut-atribut dari sebuah bangun ruang (misalnya luas dan volume).
- Penguasaan individu terhadap harga kuantitatif dari atribut bangun ruang yang terskala (metrik), baik dalam skala satuan pokok (panjang, massa, waktu) maupun skala satuan turunan (luas, debit, volume).
- Penguasaan individu terhadap atribut ruang spasial seperti arah, sistem koordinat petak, dan sistem koordinat kartesius.
3. Data dan Ketidakpastian
4. Aljabar
- memecahkan persamaan linear atau pertidaksamaan dengan satu variabel hingga tiga variabel,
- menafsirkan persamaan linear, ekspresi, atau pertidaksamaan dalam konteks dan
- memahami bagaimana grafik linier berkaitan dengan persamaan atau sistem persamaan atau pertidaksamaan.
Jenis tes dan Jumlah soal serta waktu Pengerjaan
Jenis tes , jumlah soal dan waktu pengerjaan dapat anda cermati pada tabel berikut ini :
No | Jenis Tes UTBK | Jumlah Soal | Waktu (menit) |
---|---|---|---|
1 | Penalaran Induktif | 10 | 10 |
2 | Penalaran deduktif | 10 | 10 |
3 | Penalaran Kuantitatif | 10 | 10 |
4 | Pengetahuan dan Pemahaman Umum | 20 | 15 |
5 | Kemampuan memahami bacaan dan menulis | 20 | 25 |
6 | Pengetahuan Kuantitatif | 15 | 20 |
7 | Literasi dalam Bahasa Indonesia | 30 | 45 |
8 | Literasi dalam Bahasa Inggris | 20 | 30 |
9 | Penalaran Matematika | 20 | 30 |
Simulasi Soal UTBK SNPMB pada link berikut ini :
Posting Komentar untuk "Kisi-Kisi Soal UTBK-SNPMB "
Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu