Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Buya Hamka | Agar Hidup Tidak Terombang-ambing

Buya Hamka | Agar Hidup Tidak Terombang-ambing. Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau terkenal dengan panggilan buya Hamka dilahirkan  di Tanah Sirah,  kini masuk wilayah Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. 

Dikutip dari Wikipedia, Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo,  populer dengan nama Buya Hamka (17 Februari 1908 – 24 Juli 1981)  seorang ulama, filsuf, dan sastrawan Indonesia.  

Buya Hamka | Agar Hidup Tidak Terombang-ambing. Prof. DR. H. Abdul Malik Karim Amrullah atau terkenal dengan panggilan buya Hamka dilahirkan  di Tanah Sirah,  kini masuk wilayah Nagari Sungai Batang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.  Dikutip dari Wikipedia, Prof. Dr. H. Abdul Malik Karim Amrullah Datuk Indomo,  populer dengan nama Hamka (17 Februari 1908 – 24 Juli 1981)  yang merupakan seorang ulama, filsuf, dan sastrawan Indonesia.


Selain sebagai seorang ulama, Buya Hamka berperan juga sebagai wartawan, penulis, dan pengajar.  Buya Hamka berkecimpung dalam dunia politik bersama Masyumi  hingga partai tersebut dibubarkan,  menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama( 26 Juli 1975),yang terpilih secara aklamasi  dan aktif dalam Muhammadiyah hingga akhir hayatnya. 

Universitas al-Azhar dan Universitas Nasional Malaysia  menganugerahkan gelar doktor kehormatan kepada Buya Hamka ,  sementara Universitas Moestopo mengukuhkan Buya Hamka sebagai guru besar. 

Namanya disematkan untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan  masuk dalam daftar Pahlawan Nasional Indonesia. Buya Hamka dikenal sebagai seorang humanis yang rendah hati, khutbah dan pidatonya selalu memikat. 

Dalam penyampaian ceramah-ceramahnya Buya Hamka senantiasa menggunakan  kalimat-kalimat pilihan yang santun sehingga mengikat perhatian umat di berbagai pelosok daerah.  Gusdur  mengemukakan ceramah-ceramah dan penyampaian Buya Hamka dalam masalah keagamaan "sangat menawan" dan "menghanyutkan".

Bahkan seorang penulis Malaysia Muhammad Uthman El Muhammady mencatat, Buya Hamka merupakan pemikir yang berpegang teguh pada pendapat yang diyakininya, tetapi "mengutarakan argumennya dengan gaya yang elegan".  Ia mengutamakan silaturahmi ketimbang meributkan perbedaan tak berprinsip


Buya Hamka merupakan seorang Ulama  kharismatik yang dikagumi oleh semua kalangan, Semoga buya ditempatkan di Surga Firdaus.Amiin YRA 

Berikut ini  petuah hidup yang tidak ternilai dari  Buya Hamka agar hidup tidak terombang-ambing dan luar biasa. 

Buya Hamka | Agar Hidup  tidak terombang ambing 

Kalau hidup hanya sekedar hidup kera dirimba juga hidup,  kalau kerja sekedar kerja kerbau disawah juga bekerja salah satu pengerdian terkejam dalam hidup
adalah membiarkan pikiran yang cemerlang  menjadi budak bagi tubuh yang malas yang mendahulukan istirahat  sebelum lelah.

Yang melemahkan semangat ada dua :
  1. prasangka
  2. hati busuk
Manusia itu asalnya dari tanah, makan hasil tanah, berdiri ditas tanah
dan akan kembali ke tanah, lalu kenapa masih bersifat lali

Kecantikan yang abadi terletak pada keelokan adab dan ketinggian
ilmu seseorang, bukan terletak pada wajah dan pakaiannya

Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga, memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan.

Jangan takut jatuh karena yang tidak pernah memanjatlah  yang tidak pernah jatuh. Jangan takut gagal karena yang tidak pernah gagal hanyalah orang-orang yang tidak pernah melangkah.

Jangan takut salah karena dengan kesalahan yang pertama kita dapat  menambah pengetahuan untuk mencari jalan yang benar pada langkah yang kedua. Kata-kata yang lemah dan beradab dapat melembutkan hati dan manusia yang keras. 

Pemuda haruslah mempunyai cita-cita yang tinggi supaya hidupnya berarti, apabila cita-cita tercapai terutama dihari tuanya dia akan  menegur melihat anak tangga yang dilaluinya dahulu dengan tersenyum

Buya Hamka | Agar Hidup tidak terombang ambing 

Iman tanpa ilmu bagaikan lentera ditangan bayi, namun ilmu tanpa iman bagaikan lentera ditangan pencuri, tiga rukun yang benar dan perlu dalam mencapai keutamaan yaitu dengan tabiat, dengan pengalaman dan dengan pelajaran.

Tidak ada karib atau kerabat yang lebih setia, kecuali teman 
yang menyokong dan membantu membesarkan hati memberanikan kita  didalam menempuh suatu perbuatan baik.

Jangan pernah merobohkan pagar tanpa mengetahui mengapa didirikan, jangan pernah mengabaikan tuntunan kebaikan, tanpa mengetahui keburukan yang kalian dapat.

Jika ingin melihat orang Islam maka lihatlah ketika hari raya idul fitri, itulah orang Islam, tetapi jika ingin melihat orang beriman maka datanglah ke mesjid 
ketika sholat subuh.

Biarkan kemudi patah, biarkan layar robek,  itu lebih mulia dari pada kembali haluan pulang. Air mata terasa asin,itu karenanya air mata adalah garam kehidupan

Semakin banyak ilmu semakin lapang hidup, semakin kurang ilmu semakin sempit hidup, biarpun seribu kapal tengelam dilautan namun cita-cita manusia 
tidak pernah padam.

Buya Hamka | Agar Hidup tidak terombang ambing 

Tugas kita bukanlah untuk berhasil,  tugas kita hanyalah untuk  mencoba karena karena didalam mencoba  itulah kita menemukan dan  belajar membangun kesempatan untuk berhasil, jika ghiroh telah hilang di dalam hati, gantinya hanya satu yaitu  kain kafan 3 lapis sebab kehilangan ghirah sama dengan mati.

Bukan dilarang membuat cita-cita yang baru,  tetapi berpikirlah dengan wajar, yang akan datang itu disyukuri yang telah ada itu lebih disyukuri lagi

Jaranglah orang yang berjasa yang mendapat pangkat dunia, sebab pangkat dunia, itu didapat dengan saling berbudak dan  saling berkejaran saling menekan dan saling memfitnah  

Jangan tangisi yang telah hilang, tapi syukuri yang masih ada,  jika engkau fakir miskin, senangkan pulalah hatimu karena engkau telah berlepas dari penyakit jiwa, penyakit kesombongan yang selalu menimpa orang kaya.

Senangkanlah hatimu, karena tiada orang yang akan hasad dan dengki kepada engkau lagi lantaran kemiskian. K
efakiran dan kemiskinan adalah nikmat yang tidak ada jalan bagi orang lain buat kecil hati dan tidak ada pintu bagi kebencian.

Buya Hamka | Agar Hidup tidak terombang ambing 

Kita tidak pernah dapat berkorban begitu besar pada mereka  yang bersedia mengorbankan segalanya bagi kita.

Hidup terbina antara pahit dan manis,  jikalau selalu saja pahit, hati akan menjadi rawan dan kalau senantiasa saja manis, hati akan menjadi bosan,  jelas sekali bahwasanya rumah tangga yang aman damai ialah gabungan antara tegapnya laki-laki dan halusnya perempuan.

Hapuskanlah perasaan itu dari hatimu jangan ditimbultimbulkan jua, engkau tentu memikirkan juga bahwa emas tak setara dengan loyang, sutra tak sebangsa dengan benang...

Demikian sebagian dari petuah berharga dan tiada ternilai dengan bahasa pujangga dari Buya Hamka | Agar Hidup Tidak Terombang-ambing, semoga bermanfaat.
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Buya Hamka | Agar Hidup Tidak Terombang-ambing"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.