Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA
Alhamdulillah berjumpa kembali, melengkapi pendekatan sebelumnya tentang kontekstual learning berikut ini kita bahas tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA.
Pada Permendikbud No 103 tahun 2014 pasal 2 poin 8 disebutkan bahwa pembelajaran pendekatan saintifik berbasis proses keilmuan (science learning) merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran :
- mengamati (observing)
- menanya (questioning)
- mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting)
- menalar/mengasosiasi ( associating)
- mengomunikasikan(communicating)
- Mencipta ( creating)
Langkah-langkah Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
- Mengamati (observing) ; peserta didik menggunakan potensinya /pancainderanya untuk mengamati fenomena yang relevan dengan apa yang dipelajari, misalnya IPA ,siswa mengamati morfologi daun ; Bahasa , siswa mendengarkan percakapan atau membaca teks ; prakarya , siswa merasakan kiripik singkong,IPS siswa mengamati peristiwa banjir di sekitar ligkungannya, siswa bisa mengamati secara langsung di sekitar siswa maupun audio visual/digital. Diharapkan setelah mengamati siswa dapat menemukan masalah (gap of knowledge)- apapun yang belum diketahui atau belum dapat melakukan terkait dengan fenomena yang diamanti. Pada langkah ini guru bisa membantu siswa menginventarisasi segala sesuatu yang belum diketahui (gap of knowledge) tersebut. Agar pembelajaran berjalan baik dan efektif guru bisa mempersiapkan fenomena yang diamati siswa dan merancang kegiatan pengamtan untuk siswa menemukan masalah.
- Menanya (questioning); siswa merumuskan pertanyaan apa saja yang tidak diketahuinya atau belum dapat dilakukan terkait dengan fenomena yang diamatinya, pertanyaan bisa berupa ;1) pertanyaan yang menghendaki jawaban berupa pengetahuan factual, konseptual, procedural 2) pertanyaan hipotetik . Sehingga hasil dari langkah ini adalah terkumpul pertanyaan-pertanyaan siswa yang relevan dengan indikator KD. Guru bisa membantu siswa merumuskan pertanyaan yang ingin diketahui agar dapat melakukan /menciptakan sesuatu.
- Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting) ; siswa mengumpulkan data melalui berbagai teknik, bisa eksperimen, pengamatan obyek/kejatian/aktifitas, wawancara dengan naras umber,studi literasi (membaca buku referensi seperti kamus, ensiklopedia, media masa, statistic dll) guru bisa membantu siswa dengan menyediakan sumber-sumber belajar, lembar kerja/LKPD/worksheet, media, alat peraga/peralatan eksperimen,dll. Membimbing siswa untuk mengisi lembar kerja, enggali informasi tambahan yang dapat dilakukan secara berulang-ulang sampai siswa mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan. Hasil dari langkah ini adalah kumpulan serangkain data dan informasi yang relevan dengan pertanyaan-pertanyaan yang siswa rumuskan sebelumnya.
- Menalar/mengasosiasi ( associating); data dan informasi yang terkumpul sebgai bahan dalam menjawab pertanyaan pertanyaan yang dirumuskan oleh peserta didik . peran guru di langkah ini adalah mengarahkan peserta didik agar mampu menghubung-hubungkan data /informasi yang diperoleh sehingga pessera didik bisa menarik kesimpulan. Dan hasil akhir dari langkah ini adalah kesimpulan-kesimpulan atas jawaban -jawaban dari pertanyaan yang dirumuskan.
- Mengomunikasikan(communicating); siswa menyampaikan/mengpresentasikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan mereka ke kelas secara lisan maupun tulisan atau melalui media lainnya seperti banner, video dll. Siswa bisa memajangnya di depan kelas atau menguploadnya di media social yang mereka punya atau flatform lain seperti blog, youtube dll dan guru memerikan umpan balik dengan meluruskan, memberikanpenguatan, memberikan penjelasan/informasi lebih luas, dan membantu siswa menemukan pon-poin penting dan simpulanyang akan di presentasikan baik menggunakan atau tanpa TIK.
- Kemudian bisa dilanjutkan dengan mencipta(creating) Dimana siswa mencoba merancang bangun atas solusi/simpulan yang sudah di ambil.
Dalam Permendikbud No 22 tahun 2016 disebutkan untuk memperkuat pendekatan saintifik tersebut, perlu diterapkan pembelajaran berbasis penelitian ( Discovery/inquiry Learning) dengan model-model pembelaran seperti discovery learning, project based learning, problem -based learning, inquiry learning.
Pendekatan Pembelajaran lainnya :
Salam Sukses Guru Indonesia.
Posting Komentar untuk "Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPA"
Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu