Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Belajar Conditioning Of learning Robert M Gagne

Teori Conditioning Of Learning, ditemukan oleh Gagne yang didasarkan atas hasil riset tentang faktor-faktor yang kompleks pada proses belajar manusia. Penelitiannya dimaksudkan untuk menemukan teori pembelajaran yang efektif. Dimulai dari identifikasi konsep hirarki belajar, yaitu urut-urutan kemampuan yang harus dikuasai oleh pembelajar (peserta didik) agar dapat mempelajari hal-hal yang lebih sulit atau lebih kompleks.

Gagne (1968) menyebutkan bahwa belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil dari efek belajar yang komulatif dan bahwa belajar itu bukan proses tunggal dan sederhana namun bersifat kompleks.
Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah : mekanisme dimana seseorang menjadi anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi itu meliputi, skill, pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai-nilai yang diperlukan oleh manusia, sehingga belajar adalah hasil dalam berbagai macam tingkah laku yang selanjutnya disebut kapasitas atau outcome. 

Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh pembelajar (peserta didik) dari :
  1. Stimulus dan lingkungan
  2. Proses kognitif
Kategori dalam belajar Gagne :
  1. Verbal information (informasi verbal)
  2. Intellectual Skill (skil Intelektual)
  3. Attitude (perilaku)
  4. Cognitive strategi (strategi kognitif)
Belajar informasi verbal merupakan kemampuan yang dinyatakan , seperti :
  • membuat label, 
  • menyusun fakta-fakta, dan 
  • menjelaskan. 
Kemampuan / unjuk kerja dari hasil belajar, :
  • membuat pernyataan, 
  • penyusunan frase,
  • melaporkan informasi.
Kemampuan skil intelektual /Knowing how adalah kemampuan pembelajar yang dapat menunjukkan kompetensinya sebagai anggota masyarakat seperti; 
  • menganalisa berita-berita. 
  • Membuat keseimbangan keuangan, 
  • menggunakan bahasa untuk mengungkapkan konsep, 
  • menggunakan rumus-rumus matematika
Attitude (perilaku) merupakan kemampuan yang mempengaruhi pilihan pembelajar (peserta didik) untuk melakukan suatu tindakan. Belajar melalui model ini diperoleh melalui pemodelan atau orang yang ditokohkan, atau orang yang diidolakan.

Strategi kognitif adalah kemampuan yang mengontrol manajemen belajar si pembelajar mengingat dan berpikir. Cara yang terbaik untuk mengembangkan kemampuan tersebut adalah dengan melatih pembelajar memecahkan masalah, penelitian dan menerapkan teori-teori untuk memecahkan masalah ril dilapangan. 
Melalui pendidikan formal diharapkan pembelajar menjadi “self learner” dan “independent tinker”.

Tabel : sembilan peristiwa pembelajaran /
model intructional event gagne (suciati & Irawan,2001)
No. Peristiwa Pembelajaran Penjelasan
1.menimbulkan minat dan memusatkan   perhatian siswa Siswa tidak selalu siap dan terfokus perhatiannya pada awal pembelajaran . guru perlu menimbulkan minat dan perhatian siswa melalui penyampaian sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi atau kompleks
2.  Menyampaikan tujuan pembelajaran hal ini dilakukan agar siswa tidak menebak-nebak apa yang diharapkan dari dirinya oleh guru. mereka perlu mengetahui unjuk kerja seperti apa yang akan digunakan sebagai indikator penguasaan pengetahuan dan keterampilan
3mengingat kembali konsep/prinsip yang telah dipelajari sebagai prasyarat banyak pengetahuan baru yang merupakan kombinasi dari konsep , prinsip atau informasi yang sebelumnya telah dipelajari, untuk memudahkan mempelajari materi baru.
4.menyampaikan materi pembelajaran dalam menjelaskan materi pembeljaran, menggunakan contohm, penekanan untuk menunjukan perbedaan atau bagian yang penting baik secara verbal maupun menggunakan feature tertentu (warna , hurup miring, garis bawah dll)
5.memberikan bimbingan atau pedoman untuk belajar bimbingan diberikan melalui pertanyaan-pertanyaan yang membimbing proses/alur pikir peserta didik. perlu diperhatikan agar bimbingan tidak diberikan secara berlebihan.
6.memperoleh unjuk kerja (merespon) peserta didik peserta didik diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari baik untuk menyakinkan guru maupun dirinya sendiri.
7.Memberikan umpan balik tentang kebenaran pelaksanaan tugas (penguatan)Umpan balik diberikan untuk membantu peserta didik mengetahui tentang sejauhmana kebenaran atau unjuk kerja yang dihasilkannya
8.mengukur / mengevaluasi hasil belajarpengukuran hasil belajar dapat dilakukan melalui tes ataupun tugas (mis kerja di lab).perlu dipertimbangkanvaliditas dan reliabilitas tes yang diberikan danhasil observasi guru.
9.memperkuat retensi dan tranfer belajarRetensi dapat ditingkatkan melalui latihan berkali-kali menggunakan prinsip yang dipelajari dalam konteks yang berbeda. Kondisi /situasi pada saat tranfer belajar diharapkan terjadi, harus berbeda. memecahkan masalah dalam suasana dikelas akan sangat berbeda dengan suasana riil yang mengandung resiko.

Dalam pembelajaran IPA ataupun Matematika sering disebutkan materi prasyarat, atau suatu standar kompetensi harus diajarkan terlebih dahulu sebelum masuk ke suatu standar kompetensi lainnya. atau bagaiman suka-suka guru saja ?

Gagne memberikan alasan dengan selalu bertanya " pengetahuan apa yang lebih dahulu harus dikuasai siswa agar ia berhasil ?" implikasi dari konsep hirarki dalam belajar adalah perlunya melakukan analisis intruksional yaitu menjabarkan prilaku umum dan prilaku khusus yang tersusun logis dan sistematis, dari susunan ini akan terlihat kedudukan dan susunan perilaku mana yang harus didahulukan terlebih dahulu.

Dibawah ini adalah contoh hirarki delapan tipe belajar Gagne.

Tabel delapan tipe belajar Gagne (Winkel, 2005)
No Tipe Belajar Hasil belajar Contoh Prestasi
1. Belajar    Sinyal 
(Signal learning)
memberikan reaksi pada perangsang (S-R) Guru matematika yang galak ditakuti
siswa - siswa tidak senang pada matematika
2.Belajar stimulus respon
(stimulus response learning)
memberikan reaksi pada perangsang (S-R) Guru memuji tindakan siswa- cenderung siswa mengulang
3.Belajar merangkai tingkah laku
( behavior chaining learning)
Menghubungkan gerakan yang satu dengan yang lain membuka pintu mobil-duduk-kontrol persneling-menghidupkan mesin- menekan kopling-pasang perseneling-menginjak gas
4.Belajar asosiasi verbal (verbal chaining learning)memberikan reaksi verbal pada stimulus/perangsang nomor teleponmu ? ( 0813 3333 4444)
5.Belajar Diskriminasi (discrimination learning) memberikan reaksi yang berbeda pada stimulus-stimulus yang mempunyai kesamaan menyebutkan merek mobil-mobil yang lewat di jalan
6.Belajar konsep ( concept learning) menempatkan obyek-obyek dalam kelompok tertentuSapi, ikan paus, kera, domba adalah hewan menyusui
7. Belajar kaidah ( rule learning) menghubungkan beberapa konsep benda yang bulat menggelinding pada bidang yang miring
8.Belajar memecahkan masalah ( problem solving)mengembangkan beberapa kaidah menjadi prinsip-prinsip pemecahan masalah menemukan cara memperoleh energi dari tenaga atom, tanpa mencemarkan lingkungan hidup

Kegiatan pembelajaran tidak bisa dilakukan secara sembarangan, dengan memahami teori-teori belajar seperti Teori Robert M Gagne ini menuntun kita sebagai guru bertindak secara benar dan tepat. 

Teori Belajar lainnya jangan dilewatkan :
  • Teori belajar Operant Conditioning Skinner DISINI
  • Teori belajar Perkembangan kognitif  Jean Piage DISINI
  • Teori belajar Orang Dewasa DISINI
Salam Sukses untuk guru Indonesia

Sumber Rujukan :
  • Materi Bintek Fasilitator dan Intruktur Kurikulum 2013 Kemdikbud 2017
  • Warsita bambang, Teori Belajar Robert M Gagne dan implikasinya pada pentingnya pusat sumber belajar,Pustekkom Depdiknas.2008
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Teori Belajar Conditioning Of learning Robert M Gagne"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.