Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Teori Belajar Operant Conditioning Skinner

Burhus Fredik Skinner yang menggelendingkan  Teori Belajar Operant Conditioning pada tahun 1930an, dan selama periode teori stimulus (S)- Respons ( R) menyempurnakan teorinya Ivan Pavlov yang disebut “Classical Conditioning”. maka lahirlah Teori Belajar Operant Conditioning Skinner. 
BF Skinner mendukung konsepnya John Watson bahwa psikologi akan diterima sebagai sain (science) bila studi tingkah laku (behavior) tersebut dapat diukur, seperti ilmu fisika, teknik, dan sebagainya.

Menurut Skinner , belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur. jika siswa berhasil belajar, maka respon bertambah, tetapi bila tidak belajar banyaknya respon berkurang, sehingga hasil belajar harus bisa diamati dan diukur.

Tiga komponen dalam belajar menurut Skinner yaitu :

  1. Discriminative Stimulus (SD) ; memberi tahu siswa perilaku apa yang akan diperkuat/diinginkan dari hasil proses pembelajaran.
  2. Response; reaksi siswa terhadap perlakuan/stimulus yang diberikan
  3. Reinforcement ; Adalah penekanan dan penguatan atas  perilaku operan (yang diberikan)  sehingga perilaku tersebut berulang dan menjadi milik (jadi pengetahuan, sikap dan amal) atau perilaku itu menjadi hilang  sesuai keinginan.
  • penguatan positif ; memberikan pernghargaan /reward terhadap perilaku yang diharapkan guru
  • penguatan negative ; Tidak memberikan imbalan/pujian dan memberikan koreksi.

Prinsip dalam teori belajar Skinner :

  • Respon siswa / hasil proses pembelajaran harus segera di sampaikan kepada siswa, diperiksa salah dan benarnya, jika salah  di koreksi dan dibetulkan jika benar mendapat reward.
  • Proses pembelajaran harus mengikuti situasi dan kondisi atau irama siswa
  • Materi pelajaran diberikan menggunakan system modul/unit-unit kecil sehingga dalam pembelajarannya bersifat mandiri.
  • Dalam proses pembelajaran tidak digunakan hukuman
  • Tingkah laku dari hasil proses pembelajaran yang diinginkan pendidik diberi hadiah
  • Dalam proses pembelajaran di gunakan shaping

Bagaimana aplikasinya dalam Kegiatan Belajar Mengajar ?

  • Materi ajar harus dianalisis lebih dahulu dan di pecah menjadi unit-unit pembelajaran (modul)
  • Hasil belajar siswa/respon siswa harus segera di koreksi dan diberitahukan kepada siswa yang benar di beri penghargaan/hadiah dan yang salah di koreksi kesalahannya
  • Karena berbentuk modul maka proses belajar mandiri dan mengikuti irama siswa
  • Tidak menggunakan hukuman 
  • Buatlah peraturan /ubah lingkungan agar tidak terjadi pelanggaran sehingga kita sebagai pendidik tidak menghukum siswa.
  • Pemberian hadiah pada perilaku yang diinginkan (tidak selalu tapi ada pemberiaan hadiah)
  • Karena proses pembelajarannya mengikuti kondisi siswa maka hasil akhir anak berbeda-beda
  • Membimbing siswa sampai pembelajarannya tuntas (mastery learning)

Keberhasilan Proses Pembelajaran salah satunya ditentukan oleh  kualitas dan mutu pendidik, tantangan dan perkembangan zaman terus mengalami perubahan maka meningkatkan diri dan upgrade skill guru dalam meningkatkan kualitas diri adalah hal yang harus terus dilakukan seorang pendidik, namun konsep dasar dalam pendidikan seperti teori belajar operant conditioning skinner harus kuat tertanam sebagai pijakan dalam proses pembelajaran. 

Teori Belajar lainnya jangan dilewatkan:
Salam Sukses Guru Indonesia.

Sumber rujukan :
Materi Bintek fasilitator dan instruktur kurikulum 2013 mapel IPA , Kemendikbud 2017

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Teori Belajar Operant Conditioning Skinner"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.