Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penilaian Dalam Proses Pembelajaran

Penilaian dalam proses pembelajaran ,fungsi dan Pendekatannya 
kalau kita bertanya pada para guru : "kapan anda menilai dan memberikan nilai ?"

Jawaban yang akan meluncur adalah setelah pemberian ulangan harian atau setalah dilakukan pekan ulangan di akhir semester, ada yang salah ? tidak,

Namun kenyatannya masih ada segelintir pendidik , saya tidak berani mengatakan pada umumnya,  yang memberi nilai hanya sebatas memenuhi tuntutan administrasi , bukan dari hasil pengolahan nilai sebuah proses pembelajaran.

Penilaian dalam proses pembelajaran ,fungsi dan Pendekatannya  kalau kita bertanya pada para guru : "kapan anda menilai dan memberikan nilai ?"  Jawaban yang akan meluncur adalah setelah pemberian ulangan harian atau setalah dilakukan pekan ulangan di akhir semester, ada yang salah ? tidak,  Namun kenyatannya masih ada segelintir pendidik , saya tidak berani mengatakan pada umumnya,  yang memberi nilai hanya sebatas memenuhi tuntutan administrasi , bukan dari hasil pengolahan nilai sebuah proses pembelajaran.
Gb: tjevans dari Pixabay

Penilaian dalam proses pembelajaran

Penilaian Hanya atas dasar agar tidak dikerjar-kejar operator penginput nilai raport, dengan  menggunakan jurus mabok dan super-duper cepat alias  instan  “anak tanpa proses apapun mendapatkan nilai diatas KKM”, maka bereslah semuanya. tugas dan tanggungjawab sudah selesai.

Ada adagium yang mengatakan  :
“ proses tidak akan menghianati hasil”, 
Saya khawatir hasil akhir yang menghilangkan sebuah proses akan melahirkan generasi tong kosong nyaring bunyinya.

Bagus dipenampakan namun busuk didalamnya, penyakit pencitraan namun nir perjuangan.

Generasi yang hanya ingin berada di puncak tanpa menghargai proses, sehingga segala cara “instan” dia lakukan untuk berada di posisi tersebut, tanpa mau mendaki dalam meraihnya. 

Kalau itu terjadi saya melihat ada peran pendidik yang tidak maksimal dalam proses pembelajaran dan penilaiannya.

Sepertinya  ngelantur jauh nih. Jaka tingkir jaka sembung, dipikir-pikir tidak nyambung, 

Memang seperti itulah peran seorang guru, hasil akhirnya tidak akan terlihat saat ini, tapi masa yang akan datang, guru bukan lah seorang montir yang akan langsung diketahui hasil dan letak kesalahannya.

atau bukanlah seorang tukang ketik yang akan melihat langsung kalimat yang dibuatnya. 

Tapi Guru adalah agen yang akan merubah peradaban dan  masa depan dan itu semua ditentukan dari langkah dan perlakuannya terhadap para anak didiknya pada saat ini.

Penilaian dalam proses pembelajaran

Hakekat dari sebuah penilaian adalah bagaimana penilaian yang kita buat dan kita lakukan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dari situasi awal sebelum proses pembelajaran ke titik kompetensi yang diharapkan. 

Untuk mencapai hakekat tersebut proses Penilaian akademik layaknya  melalui tiga pendekatan :
  • assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), 
  • assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran), 
  • assessment as learning (penilaian sebagai pembelajaran)
Assessment of learning adalah penilaian yang kita lakukan  pasca proses pembelajaran berakhir. atau yang sering kita kenal dengan istilah penilaian sumatif, seperti penilaian ulangan harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir semester, penilaian akhir tahun, Ujian sekola

Penilaian Sumatif dipakai untuk menentukan sejauh mana keberhasilan belajar peserta didik pada KD tertentu, diakhir suatu semester, satu tahun ajaran, dan kelulusan dari  masa pendidikan di satuan pendidikan. 

Yang digunakan untuk menentukan nilai rapor, dalam kenaikan kelas dan kelulusan dari satuan Pendidikan.

Assessment for learning  adalah penilaian yang dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung (real time) dan biasanya dilakukan sebagai dasar dalam melakukan perbaikan proses belajar mengajar. 

Manfaat  assessment for learning  bagi pendidik adalah :
  1. merekam dan menscaning progress anak didiknya sehingga bisa memberikan umpan balik dan pendampingan terhadap proses belajar anak didiknya, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya. 
  2. bahan refleksi pendidik untuk meningkatkan performanya  dalam memfasilitasi peserta didik. 
Penilaian formatif sebagai penilaian potensial yang memberikan bukti belajar siswa dalam mode yang berbeda ( Eisenkraft, 2004).): 
  1. bukti lisan (misalnya, pertanyaan dan tanggapan siswa, mendengarkan apa yang mereka katakan dalam kelompok kecil, melakukan percakapan dengan siswa), 
  2. bukti tertulis (misalnya, catatan dalam buku catatan sains), 
  3. bukti grafis (misalnya, menggambar, membuat grafik, menggambar peta konsep), 
  4. bukti praktis (misalnya, pengamatan siswa yang melakukan percobaan dan mengukur massa suatu benda), dan 
  5. bukti non-verbal (misalnya, bahasa tubuh, tubuh orientasi).

Penilaian Formatif dipakai untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangan hasil belajar peserta didik baik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dalam satu semester. 

Hasil dari telaah terhadap kekurangan peserta didik ini, digunakan untuk memberikan pembelajaran remedial dan refleksi guru dalam perbaikan RPP, serta perbaikan  proses pembelajaran guru untuk pertemuan berikutnya.

Assessment as learning memiliki fungsi yang hampir sama dengan assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan penilaian yang dilaksanakan selama  proses pembelajaran berlangsung. 

Perbedaannya, terletak pada keterlibatan siswa dimana dalam assesment as learning peserta didik secara aktif terlibat dalam penilaian itu sendiri, peserta didik menjadi penilai bagi dirinya sendiri. 

Pendidik melibatkan siswa merumuskan prosedur penilaian, kriteria, rubrik atau pedoman penilaian sehingga peserta didik tahu sendiri dengan pasti apa yang harus dilakukan agar mendapatkan capaian belajar yang maksimal.

Penilaian diri dan penilaian antar teman adalah  contoh assessment as learning. 

Kondisi saat ini assessment of learning dirasakan masih dominan dilakukan oleh para pendidik dibandingkan dengan assessment for learning dan assessment as learning. 
Kondisi saat ini assessment of learning dirasakan masih dominan dilakukan oleh para pendidik dibandingkan dengan assessment for learning dan assessment as learning.   Piramida nya harus kita balikkan menjadi seperti piramida penilaian diatas,  dimana penilaian pencapaian hasil belajar  asessment as learning dan assessment for learning lebih besar dan dominan dibanding assessment of learning,   Dengan penilaian yang dilaksanakan diharapkan dapat memantau kemajuan belajar, memantau hasil proses belajar, serta  dapat mendeteksi kebutuhan apa yang diperlukan , sehingga perbaikan hasil belajar peserta didik dapat dilakukan secara berkesinambungan.
Piramida nya harus kita balikkan, dimana penilaian pencapaian hasil belajar  asessment as learning dan assessment for learning lebih besar dan dominan dibanding assessment of learning, 

Dengan penilaian yang dilaksanakan diharapkan dapat memantau kemajuan belajar, memantau hasil proses belajar, serta  dapat mendeteksi kebutuhan apa yang diperlukan , sehingga perbaikan hasil belajar peserta didik dapat dilakukan secara berkesinambungan. 

Sumber Referensi :

Maju terus pendikan Indonesia.

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Penilaian Dalam Proses Pembelajaran"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.