Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Phet Colorado Simulasi Warna Penglihatan pada Mata

Phet Colorado Simulasi Warna Penglihatan pada mata | cahaya merupakan sebagian kecil dari spectrum gelombang elektromagnetik. ada yang bisa dilihat dan ada yang tidak bisa terlihat oleh mata. 

Panjang gelombang cahaya 400 - 700 nm, dapat merangsang sel cone dan sel Rod sehingga terlihat oleh kita. Gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang > 700 nm antara gelombang infra merah, microwave, radar, radio dan gelombang yang < 400 nm antara lain ultraviolet, sinar x, sinar gamma, tidak terlihat oleh mata.

Gelombang cahaya diantara 400 - 700 nm ini akan terlihat sebagai suatu cahaya dengan spectrum warna MEJIKUHIBINIU /sebagai berikut :

  • kurang lebih 700 nm  ------> Merah
  • kurang lebih 600 nm  ------> Jingga
  • kurang lebih 580 nm  ------> Kuning
  • kurang lebih 500 nm  ------> Hijau
  • kurang lebih 470 nm  ------> Biru
  • kurang lebih 440 nm  ------> Nila
  • kurang lebih 400 nm  ------> Violet (ungu)
Cahaya yang masuk kedalam bola mata melalui lubang pupil akan menempuh 4 Media refraksi yaitu cornea, humor aquous, lensa dan Vitreus . sehingga setelah mengalami 4 x pembiasan bayangan dapat jatuh di retina.

Bayangan benda yang jatuh di retina akan merangsang sel rod atau sel Cone, kemudian melalui serangkaian reaksi timbul impuls pada sel ganglion, akson-akson sel ganglion membentuk syaraf otak ke II, kemudian impuls dijalankan ke Chiasma opticus, tractus opticus lalu ke thalamus opticus di thalamus terjadi synaps dan kemudian impuls diteruskan ke daerah penglihatan di lobus occipitalis otak.

Karena perjalanan serabut-serabutnya, cortex occipital kanan akan menginterpretasikan penglihatan dari benda sebelah kiri dan sebaliknya, cortex occipital kiri akan menginterpretasikan penglihatan dari benda-benda sebelah kanan. Bayangan yang terjadi pada retina adalah terbalik, tetapi otak menginterpretasikan bayangan tersebut tegak kembali.

Phet Colorado Simulasi Penglihatan Warna pada Mata

Sebelum melakukan simulasi warna pada fisiologi penglihatan berikut panduan penggunaan Phet Colorado simulasi warna penglihatan pada mata  :
Phet Colorado Simulasi Penglihatan Warna pada Mata sebelum melakukan simulasi warna pada fisiologi penglihatan berrikut panduan penggunaan Phet Colorado simulasi warna pada penglihatan :
Ket :
Bulb color ; bohlam cahaya untuk memilih warna cahaya
Filter color : untuk membuktikan buta warna pada mata
RGB Bulbs : Bohlam cahaya Red (merah), Green (Hijau) dan Blue (biru)

Silahkan anda coba simulasi Phet Colorado simulasi Warna Penglihatan pada Mata  :

 

Bagaimana hal tersebut bisa terjadi ? 

Sel Rode dan Sel Cone pada Mata

Mata memiliki dua sel yang berfungsi untuk menangkap cahaya yaitu sel Rod yang sensitif terhadap cahaya lemah (remang-remang) dan Sel Cone yang sensitif terhadap cahaya terang.

ROD

Sel Rod mengandung suatu pigmen yang fotosensitif disebut Rhodopsin, rhodopsin terdiri dari Retinen (derivat vitamin A) dan Scotopsin (suatu protein) yang sifatnya sangat sensitif terhadap cahaya yang lemah.

Misalnya cahaya bulan. ketika cahaya bulan mengenai Rhodopsin akan menimbulkan serangkaian reaksi yang menguraikan Rhodopsin, yang menyebabkan hyperpolarisasi sel Rod dan timbul impuls menuju syaraf otak ke II.sehingga kita bisa melihat cahaya bulan tersebut. setelah itu terjadi,  rhodopsin kembali dibentuk dengan lambat melalui reaksi enzimatis.

CONE

Sel Cone mengandung jenis pigmen Iodopsin  yang terdiri dari Retinen dan Photopsin yaitu suatu protein yang berbeda dari scotopsin.

Iodopsin terdiri dari 3 jenis yaitu :
  • Iodopsin merah ; Menguraikan dan sensitif terhadap warna merah 
  • Iodopsin hijau ; menguraikan dan sensitif terhadap warna hijau, sedikit pada warna biru dan merah
  • Iodopsin biru ; menguraikan dan sensitif terhadap warna biru, 
segala warna yang ada didunia ini dapat dibentuk dengan mencampur ketiga jenis  warna diatas. dengan demikian kita dapat membedakan warna-warna berdasarkan intensitas penguraian terhadap masing-masing iodopsin-iodopsin.

Buta Warna

Seseorang yang mengalami buta warna apabila tidak memiliki satu atau lebih dari pigmen-pigmen iodopsin.

Misalnya pada buta warna warna merah, artinya seseorang tersebut tidak memilliki iodopsin merah sehingga ia hanya akan melihat warna hijau dan biru atau campurannya.

Sedangkan buta warna total manakala tidak memiliki semua iodopsin baik merah, biru dan hijau akibatnya ia tidak bisa melihat warna kecuali hitam dan putih saja. silahkan dicoba pada phet colorado dengan mengaktifkan (on/off) filter cahaya.

Buta warna biasanya diturunkan. Gen buta warna ini bersifat resesif dan terletak pada sex kromosom x.  karena laki -laki memiliki kromosom XY , bila kromosom x nya mengandung gen butawarna maka orang tersebut akan buta warna.  

Sedangkan pada wanita berkromosom XX, jika salah satu saja yang mengandung gen buta warna maka wanita tersebut tidak buta warna. Buta warna pada wanita hanya akan terjadi  bila kedua kromosom X nya mengandung gen buta warna. Dengan demikian laki-laki jauh lebih sering terkena buta warna dibanding wanita.

Adaptasi Terang dan Gelap

Bila seseorang berada di tempat yang terang, untuk suatu waktu, sebagian besar Rhodopsin dan Iodopsin akan terurai walaupun sebagian iodopsin akan segera diresintesa kembali. hasilnya ialah pengurangan sensitifitas terhadap cahaya, sehingga kita akan menyesuaikan diri dengan keadaan terang tersebut dan tidak merasakan silau. peristiwa ini disebut adaptasi terang.

Adaptasi gelap adalah ketika kita masuk ke ruangan yang gelap, maka mula-mula kita tidak dapat melihat apa-apa, karena iodopsin yang ada tidak bereaksi dengan cahaya remang-remang. Kemudian Rhodopsin disintesa kembali dari Retinen dan Scotopsin dan kita akhirnya mampu melihat bayangan dari benda-benda.

Bila kemudian kita masuk lagi keruangan yang terang maka  yang akan terjadi pada mata adalah silau karena Rhodopsin dan Iodopsin terurai, timbul impuls yang bertubi-tubi yang akan menyebabkan silau. kemudian berangsur-angsur terjadi adaptasi pada cahaya terang.

Jadikanlah mata untuk bisa melihat tanda-tanda kebesaran-Nya

Referensi :

  • Kurnadi, Kemal Adyana.1992. Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung.Biologi FPMIPA  IKIP Bandung

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Phet Colorado Simulasi Warna Penglihatan pada Mata"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.