Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merancang Program P5

Merancang Program P5 | Modul projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasis projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan berbasis perkembangan jangka panjang. 

A. Pengertian P5

Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. 
Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang saling berkaitan dan menguatkan secara bersamaan dan tidak parsial dalam membangun serta mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh.

Keenam dimensi tersebut adalah: 
  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.
  2. Berkebinekaan global.
  3. Bergotong royong.
  4. Mandiri.
  5. Bernalar kritis.
  6. Kreatif
Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.  Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaan, tidak parsial.   Keenam dimensi tersebut adalah:  Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. Berkebinekaan global. Bergotong royong. Mandiri. Bernalar kritis. Kreatif Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.  Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler.   Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Berdasarkan Kemendikbudristek No.56/M/2022, projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan. Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. 

Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil pelajar Pancasila.


B. langkah dalam Merancang Program P5

1. Merancang alokasi waktu dan Dimensi Profil Pelajar Pancasila

Langkah awal dalam merancang program P5, Kepala Sekolah dan Wakasek menentukan alokasi waktu pelaksanaan projek dan dimensi untuk setiap tema, agar dapat memetakan sebaran pelaksanaan projek pada satuan pendidikan tersebut.

Ada tiga pilihan waktu yang dapat digunakan dalam Implementasi Program P5 diantaranya :

  1. Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek (misalnya hari Jumat). Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek.
  2. Mengalokasikan 1—2 jam pelajaran di akhir hari khusus untuk mengerjakan projek. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang.
  3. Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan), di mana semua pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan
Untuk Dimensi silahkan kunjungi lebih lanjut di Dimensi, elemen dan sub elemen Profil pelajar Pancasila

2. Membentuk Tim Fasilitasi Progam P5

Kepala Sekolah dan Wakasek menentukan guru yang tergabung dalam tim fasilitasi projek yang berperan merencanakan projek, membuat modul projek, mengelola projek, dan mendampingi peserta didik dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. 

Strategi dalam membentuk Tim Fasilitasi Progam P5 :

  1. Pimpinan satuan pendidikan menentukan seorang koordinator projek, bisa dari wakil kepala satuan pendidikan atau pendidik yang mempunyai pengalaman mengembangkan dan mengelola projek.
  2. Apabila mempunyai SDM yang cukup, tentukan seorang koordinator dari masing-masing kelas. Misalnya satu orang koordinator kelas 1, satu orang koordinator kelas 2,  dan seterusnya.
  3. membuat Rincian Tugas pokok dan aksi (Tupoksi Tim)
  4. Koordinator mengumpulkan pendidik-pendidik perwakilan dari setiap kelas atau apabila SDM terbatas, perwakilan dari masing-masing fase.
  5. Koordinator memberikan arahan untuk merencanakan dan membuat modul projek untuk setiap kelas atau fase.

3. Identifikasi Kesiapan Satuan Pendidikan dalam menjalankan Program P5

Kepala Sekolah dan Wakasek berserta Tim Fasilitasi progam P5 dapat menilai tahap pelaksanaan projek berdasarkan tingkat kesiapan satuan pendidikan. 

Posisi Sekolah Kriteria 
Tahap Awal
  • Satuan pendidikan belum memiliki sistem dalam mempersiapkan dan melaksanakan pembelajaran berbasis projek
  • Konsep pembelajaran berbasis projek baru diketahui pendidik
  • Sekolah menjalankan projek secara internal (tidak melibatkan pihak luar)
 Tahap Berkembang 
  • Sekolah sudah memiliki dan menjalankan pembelajaran berbasis projek
  • Konsep pembelajaran berbasis projek sudah dipahami sebagian pendidik
  • Sekolah mulai melibatkan pihak di luar sekolah untuk membantu salah satu aktivitas projek
Tahap Lanjutan
  • Pembelajaran berbasis projek sudah menjadi kebiasaan sekolah 
  • Konsep pembelajaran berbasis projek sudah dipahami semua pendidik 
  • Sekolah sudah menjalin kerja sama dengan pihak mitra di luar sekolah agar dampak projek dapat diperluas dan direplikasi secara berkelanjutan2

Dengan mengidentifikasi posisi satuan pendidikan menentukan tindak lanjut apa yang harus dilakukan dalam pengembangan SDM guru agar memahami Program P5

4. Pemilihan Tema

Kepala Sekolah, wakasek dan Tim fasilitasi Progam P5 memilih minimal 2 tema (Fase A, B, C) dan minimal 3 tema (Fase D, E, F) dari 7 tema yang ditetapkan oleh Kemendikbud-Dikti untuk dijalankan dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang relevan di lingkungan peserta didik.

Pemilihan tema umum dapat berdasarkan:

  • Tahap kesiapan satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan projek. 
  • Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya Tema ’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia. 
  • Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya dengan 7 tema yang sudah ditentukan 
  • Tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus setelah semua tema sudah dipilih. Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan, sangat penting untuk satuan pendidikan memastikan terjadinya pendokumentasian dan pencatatan portofolio projek dalam skala satuan pendidikan
  • Tema Progam P5 bisa anda cek di artikel berikut : 9 Tema projek Penguatan Profil pelajar pancasila ( 7 Tema untuk SD-SMP-SMA, sedangkan SMK ditambah 2 tema)
  • atau lebih spesifik silahkan cek Tema dan Topik Program P5

5. Penentuan topik Spesifik

Dari tema besar, tim fasilitasi projek (dapat juga bersama peserta didik) menentukan ruang lingkup isu yang spesifik sebagai projek. 

6. Merancang Modul Projek P5

Tim fasilitasi bekerja sama dalam merancang modul P5 dengan berdiskusi dalam menentukan elemen dan subelemen profil, alur kegiatan projek, serta tipe asesmen yang sesuai dengan tujuan dan kegiatan projek. 

Dalam merancang Progam P5 dibutuhkan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran.  Komponen  yang harus ada dalam merancang Modul Projek P5 adalah :

1. Informasi Umum
  • Identitas penulis modul 
  • Sarana dan prasarana 
  • Target peserta didik 
  • Relevansi tema dan 
  • topik projek untuk satuan pendidikan
2. Komponen Inti
  • Deskripsi singkat projek 
  • Dimensi dan subelemen dari  Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan 
  • Tujuan spesifik untuk fase tersebut 
  • Alur kegiatan projek secara umum 
  • Asesmen 
  • Pertanyaan pemantik 
  • Pengayaan dan remedial 
  • Refleksi peserta didik dan pendidik
3. Lampiran
  • Lembar kerja peserta didik 
  • Bahan bacaan pendidik dan peserta didik 
  • Glosarium 
  • Daftar pustaka
Silahkan cek lebih lanjut bagaimana membuat modul ajar P5 dan Contoh Modul Ajar P5 :
Bagi anda Pimpinan Sekolah, wakasek dan Tim Fasilitasi Program P5 layak memiliki panduan pengembangan Progam P5 berikut ini sebagai panduan dan cara dalam merancang progam P5 dibawah ini :


Atau silahkan unduh pada downloadbar berikut ini : panduan Pengembangan Proyek P5


Sedangkan bagi anda pengelola dan pimpinan SMK berikut ini Panduan P5 dan Budaya Kerja :


Demikian langkah-langkah dalam merancang program P5, semoga bermanfaat
Wassalam

Terkait dengan merancang Progam P5
  • Langkah Langkah projek P5?
  • Projek P5 itu apa?
  • Tema P5 meliputi apa saja?
  • Contoh kegiatan P5 apa saja?
  • contoh p5
  • tema p5
  • program p5 kurikulum merdeka
  • projek penguatan profil pelajar pancasila (p5)
  • contoh projek penguatan profil pelajar pancasila dan budaya kerja
  • laporan kegiatan p5
  • langkah-langkah penyusunan projek penguatan profil pelajar pancasila
  • contoh p5 kurikulum merdeka
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Merancang Program P5 "

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.