Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tunanetra Peserta Didik Dengan Hambatan Penglihatan

Tunanetra Peserta Didik Dengan Hambatan Penglihatan. berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 5 Ayat 2, 3, dan 4 mendefinisikan anak berkebutuhan khusus sebagai (1) anak yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan/atau sosial; (2) anak yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa; dan (3) anak di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil sehingga mereka semua berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.

Seseorang disebut mengalami hambatan penglihatan apabila setelah diukur dengan menggunakan alat ukur ketajaman penglihatan menghasilkan skor 20/200 feet atau kurang dari itu, dan/atau memiliki lapang pandang kurang dari 20 derajat.   Anak dengan hambatan penglihatan adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatan sedemikian rupa sehingga membutuhkan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya.

Pada kesempatan pertama membahas pendidikan khusus bagai anak berkebutuhan khusus, saya mulai dari  peserta didik dengan hambatan penglihatan yang disebut Tunanetra.

Tunanetra Peserta Didik Dengan Hambatan Penglihatan

Seseorang disebut Tunanetra (mengalami hambatan penglihatan) apabila setelah diukur dengan menggunakan alat ukur ketajaman penglihatan menghasilkan skor 20/200 feet atau kurang dari itu, dan/atau memiliki lapang pandang kurang dari 20 derajat. 


Snellen chart adalah bagan mata yang biasa digunakan dalam mengukur ketajaman penglihatan. Alat test mata rabun jauh / Ketajaman mata ( Snellen Chart Manual ) ini merupakan media yang digunakan untuk tes rabun jauh, terdiri dari tulisan huruf dengan ukuran yang berbeda.
Snellen Chart

Snellen chart adalah bagan mata yang biasa digunakan dalam mengukur ketajaman penglihatan. Alat test mata rabun jauh / Ketajaman mata ( Snellen Chart Manual ) ini merupakan media yang digunakan untuk tes rabun jauh, terdiri dari tulisan huruf dengan ukuran yang berbeda.

Anak Tunanetra (hambatan penglihatan) adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatan sedemikian rupa sehingga membutuhkan layanan khusus dalam pendidikan maupun kehidupannya. 

Berdasarkan ketajaman penglihatannya tunanetra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :  anak yang buta total (totally blind) yaitu Mereka yang sama sekali tidak mampu melihat rangsangan cahaya dari luar. anak kurang lihat (low vision) yaitu Mereka yang memiliki pandangan yang kabur ketika melihat suatu objek Keduanya memiliki kebutuhan belajar yang berbeda dan membutuhkan layanan yang berbeda pula.   peserta didik dengan hambatan penglihatan biasanya memiliki tingkat perkembangan intelektual yang wajar sehingga dapat mengikuti pendidikan dengan kurikulum standar, tetapi harus dilakukan adaptasi atau penyesuaian.  Karakteristik Fisik Anak dengan Gangguan Penglihatan  Karakteristik Peserta didik dengan gangguan penglihatan secara Fisik diantaranya : Mata Juling;  Sering berkedip;  Menyipitkan (kelopak) mata;  Mata merah;  Mata infeksi;  Gerakan mata tak beraturan dan cepat; Mata selalu berair;  Pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata;  Mata gatal, panas atau merasa ingin menggaruk karena gatal;  Sering merasa pusing atau sakit kepala; dan  Penglihatan kabur atau ganda.

Berdasarkan ketajaman penglihatannya tunanetra dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

  1. anak yang buta total (totally blind) yaitu Mereka yang sama sekali tidak mampu melihat rangsangan cahaya dari luar.
  2. anak kurang lihat (low vision) yaitu Mereka yang memiliki pandangan yang kabur ketika melihat suatu objek

Keduanya memiliki kebutuhan belajar yang berbeda dan membutuhkan layanan yang berbeda pula. 

Layanan khusus dalam pendidikan bagi mereka, yaitu dalam membaca menulis dan berhitung diperlukan huruf BRAILLE bagi yang buta, dan bagi yang sedikit penglihatan diperlukan kaca pembesar atau huruf cetak yang besar, media yang dapat diraba dan didengar atau diperbesar

peserta didik tunanetra dengan hambatan penglihatan biasanya memiliki tingkat perkembangan intelektual yang wajar sehingga dapat mengikuti pendidikan dengan kurikulum standar, tetapi harus dilakukan adaptasi atau penyesuaian.

Bagaimana mengenali anak dengan Gangguan Penglihatan (Tunanetra) ?

Untuk mengenali mereka kita bisa melihat ciri-ciri anak dengan gangguan penglihatan :
  1. Ciri-ciri Anak Ganguan Penglihatan
    • Kurang melihat ( kabur ), tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 km.
    • Kesulitan mengambil benda-benda kecil di dekatnya.
    • Tidak dapat menulis mengikuti garis lurus
    • Sering meraba-raba dan tersandung waktu berjalan
    • Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik kering
    • Tidak mampu melihat
    • Peradangan hebat pada kedua bola mata
    • Mata bergoyang terus
  2. Keterbatasan anak tunanetra
    • Keterbatasan dalam konsep dan pengalaman baru
    • Keterbatasan dalam berinteraksi dalam lingkungan
    • Keterbatasan dalam mobilitas
  3. Kebutuhan pembelajaran anak tunanetraKarena keterbatasan anak tunanetra seperti tersebut di atas maka pembelajaran bagi mereka mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
    • Kebutuhan akan pengalaman konkrit
    • Kebutuhan akan pengalaman yang terintegrasi
    • Kebutuhan dalam berbuat dan bekerja dalam belajar
  4. Media belajar anak tunanetra dikelompokkan menjadi dua yaitu :
    • Kelompok buta dengan media penulisan Braille
    • Kelompok low vision dengan media tulisan awas yang dimodifikasi, (misalnya tipe huruf diperbesar dan penggunaan alat pembesar)

Karakteristik Fisik Anak dengan Gangguan Penglihatan 

Karakteristik Peserta didik Tunanetra dengan gangguan penglihatan secara Fisik diantaranya :
  • Mata Juling; 
  • Sering berkedip; 
  • Menyipitkan (kelopak) mata; 
  • Mata merah; 
  • Mata infeksi; 
  • Gerakan mata tak beraturan dan cepat;
  • Mata selalu berair; 
  • Pembengkakan pada kulit tempat tumbuh bulu mata; 
  • Mata gatal, panas atau merasa ingin menggaruk karena gatal; 
  • Sering merasa pusing atau sakit kepala; dan 
  • Penglihatan kabur atau ganda.

Faktor Penyebab Tunanetra

Dicatut dari berbagai sumber, faktor penyebab yang dapat memicu terjadinya gangguan penglihatan diantaranya :

1. Tunanetra yang terjadi pada masa kehamilan 

  1. Campak jerman yang menyerang ibu hamil pada saat kehamilan 1- 3 bulan dapat menyebabkan tunanetra
  2. Ibu yang memiliki penyakit syphilis pada alat kelaminnya, umumnya menyebabkan bayi yang ada dalam kandungan terlahir dengan kondisi tunanetra
  3. Ibu yang kecanduan alkohol, keracunan zat kimia, sinar laser dimungkinkan sekali menyebabkan janin mengalami gangguan pada bagian matanya.
  4. Infeksi virus Rubella (Toxoplasmosis) pada ibu hamil bisa menyebabkan kecacatan pada bayi yang dilahirkan
  5. Mal nutrisi berat pada masa kehamilan terutama pada tahap embrional ( minggu ke 3 sd 8)

2. Tunanetra yang terjadi pada masa kelahiran

  1. Jika terjadi kesulitan dalam kelahiran sehingga digunakan alat bantu berupa alat vakum bisa menyebabkan kebutaan (tunanetra)
  2. Ibu yang mengalami penyakit kelamin gonorrhoe, yang menyebabkan bakteri gonococcus menular pada saat proses kelahiran
  3. Bayi yang lahir prematur dengan berat badan rendah kemudian disimpan di inkubator sehingga terpapar konsentrasi oksigen yang tinggi menjadi penyebab tunanetra peristiwa ini disebut Retrolenta fibroplasia

3. Tunanetra yang terjadi pada masa pertumbuhan

  1. kekurangan vitamin A 
  2. Diabetes melitus yang menyebabkan kelainan pada retina
  3. darah tinggi yang menyebabkan pandangan mata menjadi kabur dan rangkap
  4. stroke yang memicu kerusakan pada otak dan syaraf mata
  5. efek obat dan zat kimiawi yang dikonsumsi sehingga menyebabkan radang kantung air mata, radang kelenjar kelopak mata, Hemangiona, Retinobalstoma dll
Demikian sekilas tentang Tunanetra peserta didik dengan hambatan penglihatan, yang masuk dalam pendidikan khusus bagi peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK), selain  Tunanetra anda ragam pendidikan khusus lainnya ada di link berikut ini :


Semoga Bermanfaat

Terkait dengan Tunanetra peserta didik dengan hambatan pengihatan
  • Jelaskan apa saja model pendidikan untuk anak tunanetra?
  • Apa yang dimaksud tuna netra?
  • Apa saja program program kebutuhan khusus?
  • Jenis pelayanan pendidikan khusus apa yang dipraktikkan di sekolah tersebut?
  • layanan pendidikan bagi anak tunanetra pdf
  • jurnal tunanetra
  • klasifikasi tunanetra menurut para ahli
  • buku tentang tunanetra pdf
  • pendidikan bagi siswa tunanetra di sekolah umum dalam setting pendidikan inklusif
  • perbedaan tunanetra dan buta
  • jurnal faktor penyebab tunanetra
  • karakteristik tunanetra
ADH
ADH Agar bebas mengunduh, gunakan akun belajar id, karena perubahan kebijakan belajar id, kami sedang berproses memindahkan cloud untuk menyimpan file

Posting Komentar untuk "Tunanetra Peserta Didik Dengan Hambatan Penglihatan"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.