Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Suhu tubuh dan Virus Covid 19

Dimasa Pandemi covid-19 sekarang ini, sebagai bagian dari protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran virus covid-19, setiap kita memasuki ke suatu tempat, baik itu Gedung Sekolah,  perkantoran, tempat pembelanjaan seperti mall, pasar , rumah ibadah atau masuk ke wilayah perumahan terlebih dahulu  diukur suhu tubuh kita oleh para petugas/satpam, atau mungkin di rumah andapun menyediakan alat pengukur suhu tubuh, apakah itu thermometer, atau pengukur suhu tubuh digital lainnya seperti thermo gun, dll. 

Apa hubungan suhu tubuh dan Virus Covid 19 ? semua orang sudah mafhum jika seseorang demam, atau suhu tubuhnya naik, itu pertanda sakit, lalu bagaimana penjelasan logisnya silahkan luangkan waktu 2 menit untuk membacanya .....👇😍😎

Suhu tubuh dn virus covid 19
Hatice EROL Pixabay

Kenapa harus diukur suhu tubuh nya ? apa hubungannya dengan kesehatan seseorang ?

Dalam keadaan sehat suhu tubuh kita akan berada dikisaran 36,5°C – 37°C. Suhu tubuh ini adalah suhu tubuh yang optimal untuk melaksanakan proses-proses  fisiologi tubuh. Keseimbangan suhu tubuh ini dipertahankan dengan cara tubuh memproduksi panas dan mengeluarkan panas dari tubuh. Setiap kenaikan 1°C suhu tubuh akan meningkatkan 10% reaksi-reaksi kimia didalam tubuh.

Yang bisa meningkatkan produksi panas  tubuh adalah : 

  • Olah raga
  • Rangsang sympatis (noradrenalin)
  • Hormon thyrocin
  • Hormon adrenalin

Cara tubuh menghilangkan panas  :

  1. Radiasi; tubuh kita akan meradiasikan panas bila benda /lingkungan disekitar kita (tanpa kontak) dingin.
  2. Konveksi; udara dingin yang bergerak menyentuh tubuh akan membawa keluar suhu tubuh misalnya kipas angina dan AC
  3. Konduksi; benda dingin yang menempel di tubuh kita akan membawa pergi panas tubuh kita, misalnya kita bersandar ke dinding yang dingin, atau hal ini sering kita lakukan  dengan mengkompres tubuh dengan kain dingin untuk menurunkan suhu tubuh.
  4. Penguapan; penguapan keringat akan membawa sejumlah besar panas tubuh.

 Pusat Kontrol Suhu Tubuh di Hypothalamus

  • Jika Suhu tubuh meningkat > 37°C ; maka darah yang bertemperatur diatas 37°C tersebut merangsang pusat penghilang panas di Hypothalamus, terjadilah reflek melalui serabut syaraf otonom untuk mendilatasi pembuluh darah kulit, sehinga kulit menjadi merah dan panas. Kulit yang panas akan menjadi dingin oleh proses radiasi,konveksi dan konduksi dan pengeluaran keringat sehingga terjadi proses penguapan akibatnya suhu tubuh menurun, dan kembali menjadi normal.
  • Jika Suhu Tubuh menurun < 37°C;  darah dengan suhu tersebut akan merangsang pusat pembentuk panas di hypothalamus. Yang akan :

  1. menyebabkan vasokontraksi pembuluh darah tepi, sehingga kulit menjadi dingin, dengan demikian kehilangan panas oleh kulit dikurangi.
  2. otot menggigil untuk menimbulkan panas
  3. pengeluaran thyroxin oleh kelenjar thyroid yang akan meningkatkan BMR (kecepatan metabolisme tubuh)
  4. rangsang symphatis bertambah ,yang meningkatkan metabolism sel.

Sehingga Hypothalamus disebut sebagai THERMOSTAT ; yang menyeting suhu tubuh berada dikisaran 36,5 - 37°C.

36,5 - 37°C adalah kisaran suhu sehat dan optimum untuk proses fisiologi tubuh, sehingga jika suhu tubuh kita lebih dari kisaran tersebut, anda akan di suruh kembali dan disarankan di tes swab/PCR.

Suhu Tubuh dan Virus Covid-19

Kerja Hypothalamus dalam menstabilkan suhu tubuh akan terganggu apabila ada protein asing yang masuk kedalam tubuh yang disebut Pyrogen. Zat pyrogen inilah yang diproduksi oleh Bakteri, Virus, Tumor dan Jaringan yang mati.

Virus Covid-19 adalah salah satu biangnya, dimana Pyrogen yang dikeluarkan virus covid-19 mempengaruhi thermostat hypothalamus sehingga thermostat menjadi error dan disetel pada temperature yang lebih tinggi, misalnya 40°C, akibatnya pusat pembentuk panas akan dirangsang untuk menaikan suhu ke 40°C, kemudian timbulah serangkaian reaksi seperti :

  • Perasaan dingin
  • Menggigil
  • Peningkatan BMR dll

Setelah suhu tubuh menjadi 40°C, perasan dingin dan menggigil akan menghilang.

Meningkatnya suhu tubuh sebenarnya sangat berguna karena merupakan mekanisme pertahanan tubuh secara alami dan otomatis terhadap infeksi mikroorganisme karena bakteri atau virus yang menyebabkan penyakit pada tubuh kita (pathogen). 

Biasanya bakteri atau virus tersebut tidak tahan dengan suhu tinggi, mereka akan menjadi lemah dan mati, sedangkan sel-sel pertahanan di tubuh kita seperti Leucocyt akan menjadi lebih aktif pada suhu yang lebih tinggi demikian pula dengan reaki-reaksi kimia ditubuh akan semakin meningkat.

Namun dibalik mekanisme normal tersebut, tingginya suhu tubuh bahkan mencapai 45°C akan menyebabkan enzim-enzim di otak tidak berfungi yang dilanjutkan dengan matinya sel-sel otak dan kematian, demikian pula jika suhu tubuh turun sampai 21°C.

Mekanisme pengendalian Suhu tubuh oleh hypothalamus Inilah yang menjadi salah satu pertanda dalam mengukur sehat tidaknya seseorang. Sehingga pengukuran suhu tubuh menjadi cara untuk mendeteksi seseorang terkena virus, termasuk virus covid-19.

Tetap terapkan 3M dan Salam Sehat


Ref :
Kurnadi Kemal Adyana :Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia,Biologi FPMIPA IKIP                                                                                      Bandung,1992
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Suhu tubuh dan Virus Covid 19"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.