Upaya Disdik Kabupaten Sumedang Mewujudkan Sekolah Model Abad 21
Pendidikan bukan jasa, tapi Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama masyarakat dan orang tua terhadap anak-anaknya.(Manabu Sato)
Manabu Sato, figure sentral gerakan reformasi pendidikan di Jepang memberikan ciri “Sekolah Model Abad 21” yang dijadikan kebijakan diberbagai negara maju dalam mereformasi Pendidikan berdasarkan karakteristik masyarakat modern :
- masyarakat berbasis ilmu pengetahuan (knowledge based society)
- masyarat yang multicultural
- resiko kesenjangan masyarakat yang semakin melebar ditambah pandemic covid -19 (risk society disparity)
- masyarakat sipil yang semakin matang ( mature civil society)
Bagaimana upaya Disdik Kabupaten Sumedang mewujudkan Sekolah Model Abad 21 ?
Apakah ditandai dengan bangunan gedung yang mewah dan fasilitas yang serba lengkap dengan Teknologi Informasi yang terintegrasi dan peralatan yang mutakhir ? jawabannya bisa ya dan bisa tidak.
Namun yang pasti peralatan yang serba modern dengan teknologi informasi yang serba digital adalah media dan alat, yang bisa tidak berarti apa-apa, manakala insan pendidikan tidak mampu dan tidak bisa memanfatkannya dalam mendukung proses pembelajaran yang berkualitas.
Hal inilah yang disampaikan Manabu Sato (2012) bahwa cara mereformasi dan membangun sekolah menuju “sekolah model abad 21 “ adalah dengan membangun :
- Solidaritas antara orang tua dan elemen masyarakat yang bekerjasama dengan Dinas Pendidikan.
- Membangun komunitas belajar dengan pembelajaran kolaboratif dan kolegialitas guru
- Hubungan antara Satuan Pendidikan dengan Dinas pendidikan dan membangun network didalam dan diluar negeri
dok:adh |
Keterlibatan orang tua dan masyarakat pada pendidikan anak-anaknya selama ini terwadahi dengan organisasi orang tua wali dalam Komite Sekolah, namun hal ini terasa kaku, hanya sebatas legalitas dan satu arah dari Satuan pendidikan ke orang tua.
dengan membangun solidaritas orang tua terhadap proses pendidikan akan terbangun jembatan dalam mereduksi dan meminimalisir saling tidak percaya antara orang tua dan guru serta sekolah yang ketika awal pandemi sempat mencuat keras.
Hubungan saling tidak percaya antara orang tua dan guru (sekolah) sebagai dampak dari neoliberalisme pendidikan yang telah menjadikan pendidikan sebagai "pelayan dan pemberi jasa (service)" dan orang tua sebagai "penerima jasa"
Diantara hubungan antara pemberi jasa dan penerima jasa inilah timbul efek ketidakpuasan dan kecemasan orang tua kepada guru dan sekolah serta sebaliknya. Orang tua menyalahkan guru dan sekolah demikian juga sebaliknya guru dipusingkan oleh tanggapan orang tua melebihi tanggapan terhadap siswanya, akibatnya fokus perhatian kepada anak menjadi berkurang padahal harusnya baik guru maupun orang tua fokus terhadap minat dan bakat Pendidikan siswa dan anak-anaknya.
Hal tersebut yang coba diupayakan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang dengan membuka program layanan konsultasi belajar dari rumah selama Pandemi dengan tujuan :
- meningkatkan saling percaya antara oang tua dengan guru/sekolah
- membuka pemahaman bahwa Pendidikan bukan jasa, tapi Pendidikan merupakan tanggungjawab bersama masyarakat dan orang tua terhadap anak-anaknya yang akan menjadi penerus bangsa, tanggung jawab bersama antara orang tua-guru dan masyarakat serta Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang.
- bekerjasa sama dan berbagi peran masing -masing antara guru dan orang tua , dalam memenuhi hak-hak belajar setiap siswa.
Partisipasi belajar inilah yang menjadi salah satu kunci Sekolah Model Abad 21, dimana masyarakat dan orang tua terlibat dalam proses pendidikan anak-anaknya.
Diharapkan dengan jalinan silaturahmi dan hubungan yang erat serta harmonis antara orang tua dan guru/sekolah lambat laun meningkatkan peran dan partisipasi belajar orang tua dan masyarakat terhadap Pendidikan putra-putrinya.
Berikutnya Upaya ke-2 Disdik Kabupaten Sumedang adalah membangun komunitas belajar diantaranya :
- Komunitas Belajar Berbasis Kewilayahan(Territory Learning Community) dengan pendekatan Society Healt lietaracy dibawah bimbingan Sekretaris Pendidikan Kabupaten Sumedang Dr Dian Sukmara,M.Pd
- Komunitas Belajar Online Guru dengan asas kolaboratif dan kolegialitas guru, dibawah arahan langsung Kabid SMP Dinas Pendidikan Kab.Sumedang Drs. Edi Suwardi,M.Pd dan unsur Perguruan Tinggi Sumar Hendayana,Ph.D dari Departemen of science UPI Bandung.
Hal ke-3 yang merupakan ciri sekolah model abad 21 adalah hubungan yang harmonis antara satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan Daerah, dan sekolah-sekolah di Kab.Sumedang mendapatkan bimbingan dan dukungan langsung dari dinas pendidikan, hal ini bisa di lihat dari monitoring dan kebijakan yang melekat dengan lahirnya Strategi komplementer 7 Metode Pembelajaran Masa Darurat Covid-19
Kemudian sekolah tidak dibiarkan sendiri mengelola proses pembelajarannya dengan memfasilitasi pembelajaran semasa Pandemi di semester 1 melalui SMTV dan semester 2 melalui pembelajaran jarak jauh /Belajar dari rumah melalui Radio eRKS Sumedang dan program-program lainnya.
Semoga langkah dan program-program yang diambil tidak hanya ketika Pandemi saja, namun terus secara konsisten di upayakan dan ditumbuhkembangkan, dengan kerjasama antara orang tua, Guru/sekolah dan masyarakat, dunia pendidikan tinggi serta Dinas Pendidikan bisa berjalan maksimal sehingga membawa implikasi naiknya Indeks partisipasi pendidikan masyarakat Kabupaten Sumedang.
Serta terwujudnya tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Disempurnakan dengan program "magrib mengaji online" yang dibimbing langsung oleh bpk Bupati Kabupaten Sumedang live setiap hari ba'da Sholat Magrib melalui :
- Instagram : dony_ahmad_munir
- Facebook : Dony Ahmad Munir
- Youtube : Bupati Sumedang Official
Maju Terus Pendidikan Indonesia
Haturnuhun Bu Ai Deti..
BalasHapusSalah satu tanggungjawab guru & orangtua berdasar jadwal harian Siswa menghimbau siswa Muslim untuk membiasakan shalat shubuh berjamaah di mesjid, untuk terlaksana dgn baik maka orangtua dan guru di wilayah tersebut harus menjadi contoh terdepan...
Dgn Niat, DOA, Jejaring yg baik dan dukungan kuat berbagai pihak terkait Semoga program ini dapat terealisasi🙏🙏
betul bu Hj Diah, hatur nuhun
Hapus