Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kumpulan Seni & Budaya Tradisional Sunda (Jawa Barat)

Sengaja saya munculkan tulisan ini sebagai upaya pengingat ditengah gempuran dan akulturasi budaya  yang berimplikasi pada kebimbangan dan benturan perilaku akibat perubahan  dari budaya agraris (tradisional) ke budaya industry (modern), yang harus memilih dan memilah untuk mengharmonisasikan nilai-nilai budaya lokal dengan budaya global. 

Berikut ini saya coba rangkum secara berseri , sehingga kita bisa mengenal seni dan budaya serta nilai filosofi didalamnya  dari seni-seni yang berkembang di masyarakat sunda (Jawa Barat) .

Tulisan ini merupakan saduran dari  buku : Kapita Selekta (Manusia, alam dan budaya sunda) karya Dr. Yaya Mulyana A.Aziz,M,si, cetakan Paguyuban Pasundan Press tahun 2017. 

1. Angklung

Seni Anklung ini, sudah terdaptar sebagai  karya agung warisan budaya lisan dan Non bendawi dari UNESCO sejak November 2010. 

Angklung www.gurusumedang.com
Angklung adalah alat music multi tonal  (bernada ganda) terbuat dari bamboo yang dibunyikan dengan cara menggoyangkannya) dimana antara badan  pipa bambunya saling berbenturan, sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar, dalam susunan nada2,3 sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.

Salah satu tokoh besar yang mempopulerkannya adalah Udjo Ngalagena galerinya Saung Anklung Udjo (https://angklungudjo.com/)  terletak di jl. Padasuka no 118 Bandung   

Angklung Udjo.com
Angklungudjo.com

Beberapa seni yang menggunakan angklung diantaranya :

  1. Angklung Buncis ; Adalah upacara turun mandi dan gusaran. Turun mandi adalah upacara memandikan anak yang akan di khitan/disunat dengan cara mengaraknya dari rumah sampai ke tempat pemandian.
  2. Angklung Sered ; Pada saat penjajaha Belanda, Angklung digunakan sebagai alat informasi,bila dibunyikan berarti ada musuh yang datang ke kampung, dimana laki-laki akan berpura-pura bekerja disawah sambil waspada dan bagi anak perempuan terutama gadis akan bersembunyi di tempat yang telah ditentukan, oleh kokolot kampung, namun karena ada yang membocorkan isyarat ini ke penjajah belanda akhirnya isyarat bahaya menggunakan anklung ini sudah tidak digunakan lagi berubah menjadi tanda perang antara kelompok yang pro dan kontra dimana betis dan tangan digunakan untuk bertarrung (beradu fisik) dalam Bahasa sunda disebut “Silih sered” hal ini terjadi sejak 2018-1950. Sejak saat itu permainan angklung ini disebut Angklung sered.
  3. Asek Hatong ; Seni ini merupakan gambaran dari masyarakat sunda yang agraris sebagai gambaran urang lembur yang sedang ngahuma (menanam biji benih tanaman tumpeng sari dikebun penduduk, dengan menggunakan tongkat dahan pohon untuk membuat lubang di tanah yang telah dicangkul) aktifitas seni ini sekarang terus bertahan di kabupaten tasikmalaya kelompok seni yang masih   memelihara seni tersebut adalah Seni Motekar Cipatujah, Dangiang Sunda Pakidulan, dan sanggar awi hideung cinema.
  4. Bangklung ; Bangklung merupakan seni perpaduan antara seni terbang dan seni angklung, dari seni terebang diambil kata “Bang” dan dari angklung diambil kata Klung. Penceteusnya adalah Bapak R Rukasa Kartaatmadja,. Awal pertumbuhan seni ini di kampung babakan garut, desa Cisero, kecamatan Cisurupan Kab. Garut.

2. Bangreng

Seni ini merupakan pengembangan dari seni Terbang dan Ronggeng.

Bangreng www.gurusumedang.com

Seni terbang adalah kesenian yang menggunakan “terbang” yaitu semacam rebana dengan ukuran yang sangat besar, dimainkan oleh lima orang dan dua penabuh gendang besar dan kecil. Dijadikan sebagai media dakwah disebarluaskan oleh Wangsa Kusumah. 

Ronggeng sendiri adalah sebutan bagi sipenari dan penyanyi (perempuan ) sehingga disebut “Nyi Ronggeng” . Seni ini berasal dari Kabupaten Sumedang biasanya dipertunjukkan pada saat acara-acara hiburan dan acara khusus seperti Ruatan Rumah, mendirikan bangunan baru dan syukuran lainnya.

3. Berokan


Berokan www.gurusumedang.com
Luckycaesar.com

Berokan (bengberokan) Kesenian rakyat dari Cirebon dan Indramayu, para pemainnya menggunakna topeng kayu yang wajahnya menyerupai binatang atau raksasa yang menakutkan, mungkin kaya Hallowen di Amerika sana. 

Mulutnya lebar yangbisa digerakan keatas dan kebawah, sehingga menghasilkan  bunyi “plak-plok”, dengan giginya yang Nampak menyeringai, dengan warna topeng yang merah dan bola mata yang bolotot (besar), topeng /kedok berokan disambung dengan karung goni atau waring yang lebarnya bisa menyelimuti/menutupi pemainnya, pnjangnya sampai setengah betis, dibagian ujung (ekor) disambung dengan kayu yang dicat belang-belang merah putih. 

Jika akan dimainkan sipemain masuk  kedalam kurungan karung goni tersebut sehingga si pemain tidak terlihat dan Nampak lah seperti seekor biantang besar yang berbulu dan menyeramkan.

4. Blantek


Blantek www.gurusumedang.com
i.yting.com

Kesenian topeng dari Bogor  disebutnya Topeng Blantek, yang termasuk ke dalam rumpun seni tipeuh. Arti Blantek adalah campur aduk, tidak karuan, tidak semestinya atau masih dalam tahap belajar. Atau merupakan akronim dari Blan dan Tek . 

Blan adalah kata dari music rebana yang dipakai untuk mengiringi blantek dan tek adalah  dari Kotek nama salah satu rebana pada alat music kesenian tersebut. selain Bogor, topeng Blantek ini juga menjadi kesenian budaya Betawi

5. Burokan


Burokan www.gurusumedang.com
Disparbud.jabarprov.go.id

Kesenian ini muncul sekitar tahun 1934 merupakan seni badawang (boneka=boneka berukuran besar) berupa kuda terbang (buroq) yang diilhami dari perjalanan Isro Miraj nabi Muhammad saw sehingga disebut burokan, Musik pengiring burokan biasanya terdiri dari dogdog (besar, sedang kecil) empat genjring, sambal, organ, gitar, melodi, kromong,suling dan kecrek.

Dalam pertunjukkan ini alat music tersebut berfungsi sebagai pengiring tarian dan juga nyanyian dengan penyanyi pria dan wanita bergiliran atau bersama tergantung karakter nyanyian.

Makna yang ingin di bangun dari seni pertunjukan Burokan, antara lain: sebagai rasa syukur dan sebagai pertunjukan rakyat yang Islami terkait dengan kisah Isra Mi’raj Nabi Muhamad SAW 

6. Calung 

Calung adalah alat musik purwarupa jenis idiofon yang terbuat dari bambu.salah stu seni yang banyak digemari masyarakat Jawa Barat dengan ciri lagu dan pemain yang energik. 

Hampir sama dengan Anklung yang terbuat dari bamboo namun cara memainkannya dengan cara di pukul (ditakol) ruas bambunya dengan alat pemukul dari bamb juga. 

Calungyang tersusun menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la untuk masyarakat Sunda. Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), tetapi ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu ater, berwarna hijau).

Bentuk calung terdiri dari :

  1. Calung rantay ; Calung rantay bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 wilahan (7 ruas bambu) atau lebih. Komposisi alatnya ada yang satu deretan dan ada juga yang dua deretan (calung indung dan calung anak/calung rincik). Cara memainkan calung rantay dipukul dengan dua tangan sambil duduk bersilah, biasanya calung tersebut diikat di pohon atau bilik rumah (calung rantay Banjaran-Bandung), ada juga yang dibuat ancak "dudukan" khusus dari bambu/kayu, misalnya calung tarawangsa di Cibalong dan Cipatujah, Tasikmalaya, calung rantay di Banjaran dan Kanekes/Baduy.
    Calung Rantay www.gurusumedang.com

  2. Calung jingjing ; dapun calung jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir). Calung jinjing terdiri atas empat atau lima buah, seperti calung kingking (terdiri dari 12 tabung bambu), calung panepas (5 /3 dan 2 tabung bambu), calung jongjrong(5 /3 dan 2 tabung bambu), dan calung gonggong (2 tabung bambu). Kelengkapan calung dalam perkembangannya dewasa ini ada yang hanya menggunakan calung kingking satu buah, panempas dua buah dan calung gonggong satu buah, tanpa menggunakan calung jongjrong Cara memainkannya dipukul dengan tangan kanan memakai pemukul, dan tangan kiri menjinjing/memegang alat musik tersebut. Sedangkan teknik menabuhnya antar lain dimelodi, dikeleter, dikemprang, dikempyung, diraeh, dirincik, dirangkep (diracek), salancar, kotrek, dan solorok. (Wikipedia.org)
    Calung Jinjing www.gurusumednag.com

7. Celempung

Celempung www.gurusumedang.com

Seni ini terdirid dari kecapi salendro, rebab, kendang, serta goog, untuk mengiringi juru kawih, kadang juga instrumentalia saja. Selama ini seni celempungan dimasukan kedalam seni kamar, yakni seni yang membutuhkan apresiasi yag cukup terkonsentrasi seperti  seni Sunda Cianjuran, seni celempungan ini kerap mengawihkan lagu-lagu panambih Cianjuran yang berlaras salendro.

 8. Ciawian (Pagerageungan)

Ciawian/pageurageung adalah salah satu seni Sunda Karawitan Tasikmalaya yang lahir sekitar tahun 1625 pada masa R Demang Suradikusumah, saat Ciawi masih tergabung dengan pemerintahan Sumedang.

Kemudian terbentuklah kelompok kelompok yang melantunkan mamaos Ciawian sebagai ungkapan perasaan seseorang melalui lantunan yang biasanya midang disetiap terang bulan (ngabungbang) namun bukan sebuah Ritual , seiring perkembangan Ciawian juga dipintonkan pada saat syukuran, pernikahan, khitanan. 

Ciawian disebut seni mamaos Sunda berlaras Salendro yang hanya diiringi oleh senggak (alok) dan keprok (tepuk tangan) 

9. Dogdog Lojor


4.bp.blogspot.com

Adalah kesenian Khas Banten, nama dogdog lojor berdasarkan waditra/alat yang digunakan berupa dogdog Panjang (lojor) yang terbuat dari pohon jambe (pinang) dan dilengkapi oleh angklung serta kohkol untuk lebih menyemarkan suasana. 

Kesenian ini bertujuan memohon kepada Yang maha kuasa agar diturunkan hujan bila saat musim kemarau Panjang , sambil memandikan kucing dan diarak  beramai-ramai.

Namun Sekarang bukan sebuah ritual tetapi sebatas hiburan semata yang dipagelarkan pada acara-acara nasional atau perorangan.

Dogdog lojor ini dimainkan oleh 2 pemian angklung, 3 pemain dogdog Panjang, dua pemain kohkol dan satu pemain keprak sebagai pelangkap, busana yang digunakan biasanya celana sontog dan totopong

10. Dombret

Ketika musim pelelangan tiba, maka dombret menjadi hiburan Pelepas Lelah bagi para nelayan, juga menjadi hiburan para pembeli ikan, sehingga mereka sering kali memilih untuk membeli ikan ditempat tersebut. 

Dompret popular sejak tahun 1930 an, seni ini mirip dengan senin ronggeng/ketuk tilu, baik dilihat dari struktur pertunjukannya, kagu yang digunakan maupun music pengirinya.

Dombret adalah penari wanita yang memiliki kemampuan menyanyi dan menari.

11. Domyak

Domyak artinya dur ari rampayak, dur adalah bunyi bedug dari salah satu waditra music pengiring kesenian ini. Rampayak artinya menari. Jadi ketika ada suara Dur dari bedug, maka pemainnya langsung menari. 

Domyak adalah ritus alias ngibakan ucing (memandikan kucing) kemudian diarak keliling kampung, arak-arakan diiringi tetabuhan seperti angkung dogdog, bedug, kendang, goong dll. 

Mereka kemudian meuju salah satu mata air dan kemudian melaksanakan ritual mandian Ucing.

12. Gawil


i.ytimg.com
Gawil adalah sebuah nama tarian yang terdapat dalam genre tari Keureus, yang diambil dari sebuah lagu yang terdapat dalam gamelan Sunda yaitu lagi GAWIL, sehingga tari tersebut sekaligus diiringi oleh lagi Gawil. 

Karakter tarinya lincah, tari ini seringnya digunakan sebagai acuan untuk mengungkapkan pertokohan, baik tokoh dalam cerita wayang, maupun pantun yang lincah.

Umunya tarian ini di lakukan oleh pria dan ditampilkan pada acara tayuban, namun kini tarian tersebut sudah mulai pudar tergerus jaman, seiring pudanya tayuban.

13. Jaipongan


aeromeo.blospot.com

Siapa yang tidak kenal dengan tarian ini !, rasanya  cukup popular di Indonesia. Jaipongan adalah jenis tari pergaulan tradisional masyarakat Sunda, Jawa Barat. Diciptakan oleh seorang maestro Seni Sunda asal Bandung Gugum Gumbira.

Sekitar tahun 1960 an, dengan tujuan untuk menciptakan suatu jenis music dan tarian pergaulan yang digali dari kekayaan seni tradisi rakyat nusantara, khususnya Jawa Barat. 

Meskipuun merupakan seni tari kreasi relative baru , jaipongan dikembangkan berdasarkan kesenian rakyat yang sudah berkembang sebelumnya seperti ketuk tilu, kliningan serta ronggeng.

Gugum Gumbira tahu betul pembendaharaan pola-pola gerak tari tradisi yang ada di kliningan /bajidoran atau ketuk tilu, gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun, dan ragam gerak minced dari beberapa kesenian menjadi inspirasi untuk mengembangkan seni tari Jaipongan.

tunggu no 14 dan lanjutannya...

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Kumpulan Seni & Budaya Tradisional Sunda (Jawa Barat)"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.