Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komponen Literasi Membaca yang akan Diujikan dalam AKM

Komponen literasi membaca yang akan diujikan dalam AKM, literasi membaca menurut OECD (2019) adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan dan tertarik pada teks dalam mencapai tujuan, membangun pengetahuan dan potensi, serta berpartisipasi secara penuh di masyarakat.


Komponen literasi membaca yang akan diujikan dalam AKM, literasi membaca menurut OECD (2019) adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan dan tertarik pada teks dalam mencapai tujuan, membangun pengetahuan dan potensi, serta berpartisipasi secara penuh di masyarakat. 

Gambar tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa siswa yang membaca dengan proses penalaran yang baik akan mampu pula dalam menetapkan tujuan dan mampu membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut.   Lebih jauh siswa juga mampu memantau pelaksanaan rencana tersebut, sehingga dapat mengatur kegiatan belajarnya dengan lebih baik.   Rangkaian proses ini menjadi kemampuan metakognisi yang penting bagi peserta didik. Dengan kata lain, keterampilan membaca memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengonstruksi makna dan melatih kemampuan berpikir baik melalui teks tertulis, teks lisan, audiovisual, dan visual.   Pengetahuan yang dicerna dalam keterampilan reseptif ini kemudian membangun keterampilan produktif peserta didik, yaitu dalam menyajikan gagasan secara tertulis, lisan, visual, maupun audiovisual. tingkat pemahaman membaca ini digambarkan dengan taksonomi Barret


Gambar tersebut memperlihatkan kepada kita bahwa siswa yang membaca dengan proses penalaran yang baik akan mampu pula dalam menetapkan tujuan dan mampu membuat rencana untuk mencapai tujuan tersebut. 

Lebih jauh siswa juga mampu memantau pelaksanaan rencana tersebut, sehingga dapat mengatur kegiatan belajarnya dengan lebih baik. 

Rangkaian proses ini menjadi kemampuan metakognisi yang penting bagi peserta didik. Dengan kata lain, keterampilan membaca memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengonstruksi makna dan melatih kemampuan berpikir baik melalui teks tertulis, teks lisan, audiovisual, dan visual. 

Pengetahuan yang dicerna dalam keterampilan reseptif ini kemudian membangun keterampilan produktif peserta didik, yaitu dalam menyajikan gagasan secara tertulis, lisan, visual, maupun audiovisual. tingkat pemahaman membaca ini digambarkan dengan taksonomi Barret 

Pengetahuan yang dicerna dalam keterampilan reseptif ini kemudian membangun keterampilan produktif peserta didik, yaitu dalam menyajikan gagasan secara tertulis, lisan, visual, maupun audiovisual. tingkat pemahaman membaca ini digambarkan dengan taksonomi Barret


Menurut hasil penelitian Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang bekerja sama dengan Balitbang Kemendikbud yang mengadopsi soal-soal setara PISA pada peserta didik kelas X di 34 provinsi.

Dengan hasil rata-rata tingkat kemampuan literasi membaca peserta didik tersebut hanya berada di level 3, yaitu mampu menyelesaikan tugas-tugas membaca dengan kompleksitas sedang, seperti menemukan beragam informasi, membuat tautan antara berbagai bagian teks, dan menghubungkannya dengan pengetahuan sehari-hari yang sudah dikenal. 

18,8 % siswa yang menunjukkan kemampuan membaca pada level 4 dan 5, yaitu mampu mengidentifikasi makna tersirat, menafsirkan makna dari gaya bahasa dan mengevaluasi teks secara kritis, mengelola informasi yang sulit ditemukan dalam teks, menyimpulkan informasi dalam teks yang relevan dengan pertanyaan, membangun hipotesis.

Memanfaatkan pengetahuan khusus, dan mengakomodasi konsep yang mungkin bertentangan . Atas dasar tersebut kecakapan dalam literasi membaca harus dinaikan levelnya.

Untuk meningkatkan kemampuan dalam literasi membaca ini,  komponen literasi membaca yang akan diujikan dalam AKMditinjau dari 3 aspek yaitu : 
  1. Konten 
  2. Proses Kognitif 
  3. Konteks 
Kecakapan berpikir tingkat tinggi inilah yang menjadi materi yang akan diujikan dalam 
AKM yaitu literasi membaca sebagai proses kognitif. 

Untuk meningkatkan kemampuan dalam literasi membaca ini,  komponen literasi membaca yang akan diujikan dalam AKMditinjau dari 3 aspek yaitu :  Konten  Proses Kognitif  Konteks  Kecakapan berpikir tingkat tinggi inilah yang menjadi materi yang akan diujikan dalam  AKM yaitu literasi membaca sebagai proses kognitif.


Komponen Konten yaitu : 

  • Teks informasi, teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data, dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. 
  • Teks fiksi, adalah teks yang memberikan pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati cerita, dan mengajak perenungan kepada pembaca 

Komponen Proses Kognitif yaitu : 

1. Menemukan informasi (acces &Retrieve) yaitu mencari, mengakses serta menemukan informasi tersurat dari wacana. 

  • Pada proses kognitif ini, kompetensi yang harus dicapai peserta didik adalah menemukan, mengidentifikasi, dan menggambarkan suatu ide atau gagasan /informasi secara eksplisit dalam teks. 
  • Retrieve adalah menggambarkan proses memilah informasi yang dibutuhkan , sedangkan access lebih kepada bagaimana proses mencapai ke tempat atau keberadaan informasi yang diperlukan tersebut. 
  • kecakapan dalam menemukan dan mendapatkan informasi yang spesifik tersebut adalah kemampuan dasar ketika seseorang membaca sebuah teks sastra atau teks informasi dalam kehidupan sehari-hari. 
  • Informasi bisa dicari dan di temukan secara eksplisit dalam teks, kemudian menemukan lokasi tempat nformasi tersebut dan memilihnya 

2. Memahami (Menginterpretasi (interpret) dan mengintegrasi (integrate) yaitu memahami informasi tersurat maupun tersirat, memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi. 

  • Pada proses kognitif ini, pembaca diharapkan dapat mengolah apa yang telah dibaca sehingga timbul sebuah pemahaman dalam dirinya dari teks 
  • Pada tahap ini pembaca telah mampu menyimpulkan informasi implisit dalam atau antarteks Untuk menuju tahap ini, pembaca harus msmpu menguraikan kemudian mengintegrasikan informasi yang ditemukan dengan membandingkan dan mengontraskan ide atau informasi dalam atau antarteks, 
  • kemudian pepmbaca dapat menyimpulkan, mengelompokkan, dan mengombinasikan ide dan informasi dalam teks atau antarteks. 
  • Membuat kesimpulan pad tahap memahami ini bermakna lebih luas daripada tahapan dalam menemukan informasi 

3. Mengevaluasi (evaluate) dan merefleksi (reflect), menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks 

  • Pada proses kognitif ini, pembaca telah dapat menggunakan pengetahuan, ide, atau sikap yang berada di luar teks untuk membuat penilaian pada teks atau membuat refleksi terhadapnya. Tahapan ini adalah tahap tertinggi dari proses membaca. 
  • Selanjutnya pada tahap ini siswa diminta untuk menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa, dan unsur-unsur dalam teks. siswa diharapkan memiliki kemampuan dalam merefleksi atau membuat sebuah gambaran atau opini terhadap apa yang dibaca dikaitkan dengan pengalaman diri dan kehidupan sekitarnya. 

komponen konteks adalah 

  1. individu, berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi. 
  2. Sosial Budaya, berhubungan dengan nilai kepentingan antarindividu, budaya dan isu kemasyarakatan. 
  3. Saintifik, berhubungan dengan isu, aktivitas, serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic 
AKM diharapkan dapat membantu guru memetakan kecakapan literasi membaca peserta didik dan melakukan penanganan terhadap peserta siswa yang memerlukan intervensi khusus maupun mereka yang telah cakap dan mahir dalam pembelajaran.

Guru dituntut untuk benar-benar mendampingi peserta didik dalam memahami materi bacaan dan melatih mereka untuk bernalar melalui teks bacaan.dan strategi membaca merupakan bagian penting dari penguatan literasi di jenjang SMP. 

Sumber Rujukan :
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Komponen Literasi Membaca yang akan Diujikan dalam AKM"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.