Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tes Diagnostik dan Teknis Pelaksanaannya

Tes Diagnostik dan teknis pelaksanaannya ; Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat mengkondisikan peserta didik mencapai kemajuan secara optimum sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang guru yang profesional tentu selalu berupaya menciptakan pembelajaran yang efektif.

Sebelum dilanjut, berikut daftar isi nya :

  1. Pengertian Tes Diagnostik
  2. Fungsi Tes Diagnostik
  3. Jenis Tes diagnostik
  4. Tujuan Tes Diagnostik
  5. Karakteristik Soal Tes Diagnostik
  6. Kapan Dilaksanakan tes diagnostik
  7. Bagaimana tes diagnostik dilakukan
  8. langkah pengembangan dan penyusunan tes diagnostik
  9. Tindak lanjut tes diagnostik

Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai kemajuan secara maksimal dalam proses belajarnya. silahkan cek artikel sebelumnya tentang Potret Pendidikan Indonesia

Ditambah masa Pandemi yang cukup Panjang dimana Indonesia menurut laporan UNESCO  telah 68 minggu menutup sekolah dan termasuk negara-negara paling lama melaksanakan PJJ dibawah India dan mexico.

Sehingga learning loss yang terjadi di Indonesia dengan keberagaman situasi dan kondisi daerah serta wilayah dan daerah terpencil yang luas  sangat dimungkinkan menganga lebar, sehingga Guru-guru disekolah harus bisa menutup lubang-lubang tersebut salah satunya yang menjadi tool penting untuk mengetahui dimana learning loss peserta didik dengan melakukan tes diagnostik.

Bicara diagnosa kita selalu teringat pada profesi seorang dokter karena sebelum memvonis sebuah penyakit dan memilih obat yang tepat untuk menyembuhkannya pasien,  seorang dokter akan melakukan pemeriksaan secara teliti dan cermat, misalnya: memeriksa denyut nadi, suara napas, refleks lutut, refleks pupil mata, urine, darah, dan sebagainya. 

Demikian juga dengan seorang guru terhadap siswanya. Sebelum dapat memberikan bantuan dengan tepat, guru harus memberikan tes diagnostik terlebih dahulu dengan cermat dan teliti.

Menteri Pendidikan telah menekankan kewajiban satuan pendidikan dalam kondisi khusus disini Guru diharuskan melakukan tes diagnostik sebelum pembelajaran dilangsungkan dengan mengeluarkan Kepmendikbud Nomor 719 tahun 2019  tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam  kondisi khusus.

Tes Diagnostik dan teknis pelaksanaannya ; Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang dapat mengkondisikan peserta didik mencapai kemajuan secara optimum sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Seorang guru yang profesional tentu selalu berupaya menciptakan pembelajaran yang efektif.  Pada kenyataannya tidak semua siswa dapat mencapai kemajuan secara maksimal dalam proses belajarnya. silahkan cek artikel sebelumnya tentang Potret Pendidikan Indonesia.   Ditambah masa Pandemi yang cukup Panjang dimana Indonesia menurut laporan UNESCO  telah 68 minggu menutup sekolah dan termasuk negara-negara paling lama melaksanakan PJJ dibawah India dan mexico.  Sehingga loss learning yang terjadi di Indonesia dengan keberagaman situasi dan kondisi daerah serta wilayah dan daerah terpencil yang luas  sangat dimungkinkan menganga lebar, sehingga Guru-guru disekolah harus bisa menutup lubang-lubang tersebut salah satunya yang menjadi tool penting untuk mengetahui dimana lost learning peserta didik dengan melakukan tes diagnostik.  Bicara diagnosa kita selalu teringat pada profesi seorang dokter karena sebelum memvonis sebuah penyakit dan memilih obat yang tepat untuk menyembuhkannya pasien,  seorang dokter akan melakukan pemeriksaan secara teliti dan cermat, misalnya: memeriksa denyut nadi, suara napas, refleks lutut, refleks pupil mata, urine, darah, dan sebagainya.   Demikian juga dengan seorang guru terhadap siswanya. Sebelum dapat memberikan bantuan dengan tepat, guru harus memberikan tes diagnostik terlebih dahulu dengan cermat dan teliti.  Menteri Pendidikan telah menekankan kewajiban satuan pendidikan dalam kondisi khusus disini Guru diharuskan melakukan tes diagnostik sebelum pembelajaran dilansungkan dengan mengeluarkan keputusan mentri pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 719 tahun 2019  tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam  kondisi khusus.

Pengertian Tes Diagnostik

Istilah diagnostik dapat diuraikan dari asal katanya yaitu diagnosis yang berarti mengidentifikasi penyakit dari gejala-gejala yang ditimbulkannya. 

A form of pre-assessment that allows a teacher to determine students' individual strengths, weaknesses, knowledge, and skills prior to instruction.It is primarily used to diagnose student difficulties and to guide lesson and curriculum planning. (Brummitt,2020)

Tes diagnostik adalah tes sebelum pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, pengetahuan dan keterampilan peserta didik serta untuk mengetahui kesulitan siswa sehingga menjadi panduan guru dalam memberikan bantuan dan bimbingan serta perencanaan pembelajaran yang efektif dan tepat sasaran dalam meningkatkan kemampuan siswanya sesuai levelnya (teaching at the right level).

Fungsi Tes Diagnostik

Tes Diagnostik memiliki dua fungsi utama yaitu :

  1. mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang dialami siswa
  2. merencanakan tindak lanjut berupa upaya-upaya pemecahan sesuai masalah atau kesulitan yang telah teridentifikasi

Jenis Tes Diagnostik

Tes Diagnostik terbagi menjadi dua jenis :

  1. Asesmen/Tes Diagnostik non-Kognitif
  2. Asesmen/Tes Diagnostik kognitif

Tujuan Tes Diagnostik

Tujuan Tes Diagnostik Non Kognitif Tujuan Tes Diagnostik Kognitif
  • mengetahui kesehatan  psikologi dan sosial emosi siswa
  • mengetahui aktivitas selama belajar dirumah
  • mengetahui situasi dan kondisi keluarga siswa
  • mengetahui latar belakang (background)  pergaulan siswa
  • mengetahui gaya belajar, karakter serta minat dan bakat siswa
  • mengidentifikasi pencapaian kompetensi siswa
  • menyesuaikan pembelajaran dikelas dengan kompetensi rata-rata siswa
  • memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya dibawah rata-rata

Karakteristik Soal Tes Diagnostik

Karakteristik soal tes Diagnostik terdiri dari :

  1. dirancang untuk mendeteksi kesulitan belajar siswa, karena itu format dan respons harus didesain memiliki fungsi diagnostik
  2. dikembangkan berdasarkan analisis terhadap sumber-sumber kesulitan yang menjadi penyebab munculnya masalah peserta didik (penyakit)
  3. menggunakan soal-soal bentuk Supply response (bentuk uraian atau jawaban singkat), sehingga mampu menangkap informasi secara lengkap. jikapun menggunakan multiple choice harus disertakan penjelasan mengapa memilih jawaban tertentu sehingga dapat meminimalisir jawaban tebakan dan dapat ditentukan tipe kesalahan atau masalahnya.
  4. disertai rancangan tindak lanjut (pengobatan) sesuai dengan masalah (penyakit) yang teridentifikasi.

Kapan dilaksanakan tes Diagnostik

  1. Tes Diagnostik non kognitif dilakukan diawal pembelajaran 
  2. Tes diagnostik kognitif dilakukan secara berkala pada awal pembelajaran, , diakhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik atau waktu lainnya bisa berupa tes formatif maupun tes sumatif. Tes formatif disusun untuk mengukur ketuntasan belajar atau KKM, jika dari tes formatif dikletahui ada siswa yang belum tuntas, maka guru melakukan tes untuk mendiagnosis kemungkinan-kemungkinan sumber masalah hal ini sering disebut tes diagnostik tipe A, sedangkan tes diagnostik tipe B adalah tes diagnosis yang dilakukan tanpa didahului tes formatif. hal ini dilakukan karena dugaan atas kemungkinan sumber masalah muncul berdasarkan pengalaman guru. kalau digambarkan sebagai berikut :
    Tes Diagnostik 1 dilakukan untuk mengetahui apakah peserta didik telah mempunyai pengetahuan prasyarat untuk masuk kemateri pelajaran  Tes Diagnostik 2 dilakukan terhadap peserta didik yang sudah mulai masuk pada materi pelajaran tertentu, tidak semua peserta didik dapat mengikuti pembelajarn dengan baik.   Guru sesuai keperluan memberikan tes diagnostik untuk mengetahui bagian mana dari proses pembelajaran yang menimbulkan masalah. juga harus dapat mengidentifikasi sebab sebab munculnya masalah sehingga dapat memberikan bantuan yang pas sesuai kebutuhan.  Tes Diagnostik 3 dilakukan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran , tetapi sebelum diadakan tes sumatif (UAS atau UKK), sehingga masih memiliki waktu untuk memberikan perlakuan dan remedial seandainya ditemukan permasalahan atau kesulitan belajar.

Tes Diagnostik 1

Dilakukan untuk mengetahui apakah peserta didik telah mempunyai pengetahuan prasyarat untuk masuk kemateri pelajaran

Tes Diagnostik 2

Dilakukan terhadap peserta didik yang sudah mulai masuk pada materi pelajaran tertentu, tidak semua peserta didik dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. 

Guru sesuai keperluan memberikan tes diagnostik untuk mengetahui bagian mana dari proses pembelajaran yang menimbulkan masalah. juga harus dapat mengidentifikasi sebab sebab munculnya masalah sehingga dapat memberikan bantuan yang pas sesuai kebutuhan.

Tes Diagnostik 3

Dilakukan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran , tetapi sebelum diadakan tes sumatif (UAS atau UKK), sehingga masih memiliki waktu untuk memberikan perlakuan dan remedial seandainya ditemukan permasalahan atau kesulitan belajar.

Tes Diagnostik non kognitif dilakukan diawal pembelajaran  Tes diagnostik kognitif dilakukan secara berkala pada awal pembelajaran, , diakhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik atau waktu lainnya bisa berupa tes formatif maupun tes sumatif. Tes formatif disusun untuk mengukur ketuntasan belajar atau KKM, jika dari tes formatif dikletahui ada siswa yang belum tuntas, maka guru melakukan tes untuk mendiagnosis kemungkinan-kemungkinan sumber masalah hal ini sering disebut tes diagnostik tipe A, sedangkan tes diagnostik tipe B adalah tes diagnosis yang dilakukan tanpa didahului tes formatif. hal ini dilakukan karena dugaan atas kemungkinan sumber masalah muncul berdasarkan pengalaman guru. kalau digambarkan sebagai berikut :
Sumber Gb. Modul Panduan Tes Diagnostik Kemdikbud


Bagaimana tes Diagnostik dilakukan

Siapa yang harus menjalani tes diagnostik, dimana bisa dilakukan tes diagnostik, siapa yang melaksanakan tes diagnnostik dan berapa lama idealnya tes dilakukan

Siapa yang perlu menjalani tes diagnostik ?

Melihat skema tes diagnostik 1-3, Tes diagnostik 1 diikuti oleh seluruh siswa, tes diagnostik 2 dan 3  hanya diikuti oleh siswa yang menghadapi masalah, hal ini didasarkan dari hasil tes formatif.

Dimana tes Diagnostik dilakukan ?

Hal ini tentunya erat sekali dengan karakteristik mata pelajaran dan materi ajar. tes diagnostik bisa dilakukan di dalam kelas, laboratorium, diluar ruangan, dirumah baik secara online atau dalam bentuk penugasan. 
misalnya :
  • tes performa keterampilan menggunakan mickroskop tentu tepatnya di Laboratorium 
  • tes membedakan tulang daun antara menyirip, sejajar, menjari tentunya tes diagnostif sangat cocok dilakukan di kebun sekolah (diluar kelas) dan lain sebagainya. 

Siapa yang melaksanakan tes diagnostik

Guru mata pelajaran adalah yang paling utama , dalam melakukan tes diagnostik karena guru mapel yang paling tahu persis permasalahannya, namun tidak menutup kemungkinan dilaksanakan oleh wali kelas dan orang tua siswa dirumah.

Berapa lama tes diagnostik dilakukan

Proses ini bervariasi waktunya, tergantung jenis dan tingkat permasalahan yang dihadapi, bisa dengan tes menggunakan pertanyaan singkat namun bisa juga dengan pengamatan yang memakan waktu relatif lama.

Langkah Pengembangan dan penyusunan tes Diagnostik

Tindak lanjut tes Diagnostik

Tahapan tindak lanjut mencakup 4 langkah yaitu :
  1. lakukan pengolahan hasil tes diagnostik
  2. berdasarkan  hasil penilaian bagi peserta didik menjadi 3 kelompok
  3. lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik  pembelajaran yang baru,
  4. ulangi proses yang sama, sampai peserta didik mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan

Contoh Tes Diagnostik Non Kognitif

Silahkan cek dan bisa sobat download  PPT Tes Diagnostik dan teknis pelaksanaanya  dibawah ini :



Selengkapnya  bagaimana tindak lanjut tes diagnostik.

Salam Sukses

Sumber rujukan :
  • Modul Tes Diagnostik,2007 kemdikbud
  • Buku saku Asesmen Diagnosis kognitif berkala.2020, Pusat asesmen dan pembelajaran BPPP kemdikbud
Download Modul
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

3 komentar untuk "Tes Diagnostik dan Teknis Pelaksanaannya"

  1. Luar biasa tolong contoh tes diagnos non kognitif

    BalasHapus
  2. Terima kasih untuk informasi dan ilmunya

    BalasHapus

Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.