Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Komunikasi yang efektif menurut Al-Qur'an

Komunikasi Efektif
Yang Maha Kasih, mengajarkan Al-Quran, mencipta insan, mengajarkan Al Bayan"(Qs Ar-Rahman:1-4)

Tulisan ini saya dedikasikan atas sikap dan gaya berkomunikasinya seseorang yang menjadi teman diskusi, berdebat dan jidal tentang topik apasaja,  yang selalu menemani, dan yang selalu fokus pada target serta tidak terpengaruh oleh lawan bicara, humble dan senantiasa sabar pada anak-anaknya dan anak didiknya,  Semoga bermanfaat....

Apa yang dimaksud Komunikasi ?

Komunikasi adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan sesuatu pesan kepada lawan bicara kita. prinsip dalam berkomunikasi  adalah bagaimana mempengaruhi lawan bicara agar mau berpikir dan bersikap serta mau bertindak sesuai dengan keinginan kita sebagai pembicara, komunikasi yang berhasil mencapai hal tersebut dengan menerima apa yang kita sampaikan, dipahami, kemudian mengubah persepsinya dan perilaku serta melakukan aksi yang kita inginkan dengan  kesadaran dan pemahamannya, komunikan dengan senang melakukannya tanpa paksaan maka kita telah sampai pada tahapan komunikasi yang efektif.

Bagaimana sebuah Komunikasi disebut Efektif ?

Komunikasi yang efektif mengandung 7 C :

  1. Completeness ; lengkap, komunikasi harus lengkap , menyampaikan semua fakta yang diperlukan oleh si penerima informasi, dalam jurnalistik kelengkapan informasi di rumuskan dengan 5W+H (what, who, When, Where,Why and How)
  2. Conciseness ; Ringkas, tidak bertele-tele atau berputar-putar sehingga si audien menjadi bingung menangkap inti yang disampaikan, hindari kata-kata yang berlebihan dan tidak perlu, gunakan kalimat seefektif mungkin.dan jangan mengulang-ulang sesuatu yang sudah jelas dan difahami.
  3. Consideration ; penuh perhitungan dan pertimbangan, artinya kita harus melihat lawan bicara mengenai sudut pandang lawan bicara, karena setiap orang kemungkinan memiliki entri behavior yang berbeda sehingga mempengaruhi pola pikirnya, tingkat pendidikan, minat , kebutuhan , kepentingan dan tentunya yang tidak kalah penting adalah tingkat mental lawan bicara, serta bagaiman kondisi emosinya . 
  4. Clarity; jelas, bermakna tunggal tidak ambigu sehingga bisa menimbulkan persepsi dan pemahaman yang berbeda karena membingungkan.
  5. Congcreteness ; kongkrit menentukan tingkat kepercayaan lawan bicara, sehingga sodorkan fakta dan data yang spesifik, sehingga pesan bisa diterima dengan jelas dan tidak  disalah artikan
  6. Courtesy ; norma dan tatakrama, dalam penyampaian, pesan yang disampaikan dengan tulus, sopan, bijak, refleksitf dan antusias serta memeprtimbangkan lawan bicara  "undak unduk basana merenah," sesuai tingkatan lawan yang diajak bicara, wujud respek dan menjaga perasaan penerima pesan.
  7. Correctness ; benar, pesan yang disampaikan harus benar secara substansi/isi dan tata bahasa yang tepat baik waktu maupun tempat dan sasaran.
Komunikasi efektif
Kemudian tidak berbeda dengan apa yang sudah disampaikan diatas, hukum lain dari para ahli komunikasi,  bahwa sebuah komunikasi disebut efektif jika memenuhi kaidah REACH (meraih) " The 5 inevitable laws of effective Communication" yaitu ;
  1. Respect ; menghargai dan menjaga harga diri lawan bicara (komunikan)
  2. Emphaty ; menempatkan diri pada situasi dan kondisi lawan bicara, dengan kemampuan mendengarkan dan mengerti terlebih dahulu lawan bicara sehingga satu sinyal dengan lawan bicara, atau kemampuan untuk mendengar dan siap menerima masukan dan umpan balik dengan sikap positif. 
  3. Audible ;dapat didengarkan dan dimengerti dengan baik
  4. Clarity ; pesan yang disampaikan jelas tidak menimbulkan multi interpretasi dan multitafsir atau bisa berarti keterbukaan dan transparansi informasi tidak ada yang ditutupi.
  5. Humble ; bahasa lainnya courtesy , bertatakrama , dengan tatabahasa yang sesuai lawan bicara, rendah hati,  tidak angkuh dan arogan, tidak merasa lebih dan tentunya tidak merendahkan komunikan, berani mengaku salah dan rela memaafkan.

Lalu bagaiman komunikasi yang baik dan efektif menurut kitab suci Al Quran ?

Alquran menyebut komunikasi adalah fitrah yang melekat pada manusia.
" Yang Maha Kasih, mengajarkan Al-Quran, mencipta insan, mengajarkan Al Bayan" (Qs Ar-Rahman :1-4). 
Al Bayan diartikan sebagai kemampuan dalam berkomunikasi.

Selain Al Bayan, kata kunci lain yang banyak di sebut adalah " Al -Qoul" .
Dari berbagai kondisi ayat  dalam Alquran kita dapat menyimpulkan lebih kurang  ada 6 prinsip komunikasi dalam Alquran, yaitu :
  1. Qoulan Sadidan ; tertera dalam Qs 4 ; 9 dan 33:70 , pembicaraan yang benar dan jujur, lurus tidak berbohong, tidak berbelit-belit. Prinsip komunikasi menurut ayat ini adalah Berkata Benar.
  2. Qoulan Balighon ; Qs 4:63, sampai  mengenai sasaran /tujuan, artinya berkomunikasi secara efektif dan tepat sasaran.
  3. Qoulan Mansyuron ; Qs 17:28, ucapan yang lembuat, baik dan pantas, ada istilah mulutmu harimaumu, misalnya mengucapkan kata-kata yan gmerendahkan dan menyinggung perasaan orang lain. 
  4. Qoulan Layyina ; Qs 20:44, ucapan yang lembut dan halus sehingga meresap kedalam relung jiwa, dalam menanamkan nilai-nilai perlu mempergunakan ucapan-ucapan yang lembut, karena kata-kata yang lembut akan bisa menyentuh rasa dan kesadaran yang lebih dalam yang letaknya bukan diotak tapi ada dihati, Imam Al Ghozali mengatakan Hati adalah Raja , dia akan bisa memerintahkan seluruh anggota badan,inilah targetnya apabila hatinya sudah tersentuh maka apapun yang kia inginkan bisa dilakukan oleh lawan bicara kita tanpa ada paksaan , karena yang tergerakan adalah hatinya.
  5. Qoulan Karima ; Qs 17:23, ucapan yang halus dan lembut, sebagai dasar dalam komunikasi yang efektif, dimana qoulan karima harus menampakkan sikap yang jujur, bersih hati, sopan , santun, benar serta bermanfaat.
  6. Qoulan Ma'rufan ; Qs 4:5, Kalimat dan kata-kata yang baik, bijaksana, kadang dalam berkomunikasi dengan lawan bicara akan munncul sikap-sikap penentangan atau tidak senang terhadap apa yang kita kemukakan, untuk itu dalam mensikapi hal tersebut hendaknya nasehat dan saran disampaikan dengan cara yang bijaksana.  "caina herang laukna benang", adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan Qoulan Ma'rufan.
Demikian tentang gaya berkomunikasi yang efektif dari berbagai perspektif, yang penggunaannya tentunya disesuaikan dengan situasi kondisi dan lawan yang diajak bicara.

semoga bermanfaat.
Happy sharing , sukses untuk semua.

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

3 komentar untuk "Komunikasi yang efektif menurut Al-Qur'an"

Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.