Literasi membaca dalam kurikulum | dan contoh-contoh kegiatannya
“A room without books is like a body without a soul.”― Marcus Tullius Cicero
Literasi membaca dalam kurikulum | dan contoh-contoh kegiatannya, Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup, sebagian besar proses pendidikan tergantung pada kemampuan literasi. Budaya lilterasi yang dimiliki dan tertanam dalam diri peserta didik sangat berpengaruh terhadap tingkat keberhasilannya, baik disekolah maupun dalam kehidupan masyarakat.
Karena inilah kita memahami latar belakang lahirnya kebijakan Kemdikbudristek tentang Asesmen Nasional yang salah satunya mengukur Literasi membaca.
Saat ini AKM sedang berlangsung, pasca pengukuran AKM hasilnya akan di berikan kepada satuan pendidikan sebagai feedback yang menggambarkan sejauh mana tingkat literasi dan numerasi para peserta didiknya .
Lalu apa yang harus dilakukan satuan pendidikan dan guru-guru didalamnya setelah menerima Hasil dari AKM ?
Salah satu yang harus terus dan kembali di hidupkan serta dijadikan budaya di tiap sekolah adalah gerakan literasi di sekolah (GLS), sebuah gerakan yang bukan hanya seketika program ini bergulir saja tapi harus menjadi ciri dan budaya utama disekolah.
Untuk itu agar budaya literasi ini tercipta dan terbentuk berupa hasil peserta didik yang memiliki budaya literasi yang tinggi dengan menjadikan Kurikulum tingkat satuan pendidikan menjadi KTSP Literasi.
Kenapa harus menjadi Kurikulum literasi ? karena rendahnya literasi membaca akan membwa pengaruh terhadap daya saing bangsa dalam persaingan global saat ini.
Kemampuan literasi sangat penting untuk keberhasilan individu dan negara dalam tataran ekonomi berbasis pengetahuan di percaturan global pada masa delan (Miler, 2016)
Literasi membaca dalam kurikulum | dan contoh-contoh kegiatannya
Berikut ini contoh kegiatan-kegiatan literasi membaca yang dapat diaplikasikan dan dikembangkan di satuan pendidikan :
Tujuan Kurikulum Literasi ( membaca) :
- membentuk budi pekerti luhur;
- mengembangkan rasa cinta membaca;
- merangsang tumbuhnya kegiatan membaca di luar sekolah;
- menambah pengetahuan dan pengalaman;
- meningkatkan intelektual;
- meningkatkan kreativitas;
- meningkatkan kemampuan literasi tinggi
Sasaran :
Tahapan Literasi
- Tahap Pembiasaan
- Tahap Pengembangan
- Tahap Pembelajaran
Literasi Membaca dalam Kurikulum
1. Tahap Pembiasaan
1.1. membaca 15 Menit setiap hari pada jam ke-0 atau waktu lainnya berdasrkan kesepakan sekolah
- Guru memandu siswa untuk membaca kuranglebih selama 15 menit
- guru dan sisw ammebaca selama limabelas menit
- guru memotivasi sisw untuk gemar membaca
1.2. mengelola sudut baca
- wali klas memandu siswa untuk membuat sudut baca
- setiap siswa mendonasikan satu buku untuk sudut baca nya
- membagi dan menugaskan siswa mengelola administrasi peminjaman buku
- seluruh siswa anggota kelas wajib meminjam buku untuk dibaca
1.3. Satu peserta didik satu buku sastra (1 tahun sekali)
- siswa diminta membawa satu buku sastra
- siswa membca buku yang dimiliki
- stelah dibaca , buu tersebut disumbangkan pada perpustakaan sekolah
- siswa dapat meminjam buku sastra yanglain disekolah
- sekolah memiliki koleksi buku sastra lebih banyak
1.4. Wajib kunjung perpustakaan sekolah
- Pengelola perpustakaan memberikan jadwal kunjung ke per[[pustakaan pada setiap guru mata pelajaran
- sesuai dengan jadwal yang diberikan setiap guru mata pelajaran membwa peserta didik satu kelas untuk berkunjung ke perpustkaan
1.5. membacakan cerita
- guru memilih buku /cerita yang bermanfaat dan menarik untuk dibcakan di depan siswa
- guru membacakan cerita dengan ekspresi dan penghayatan yang tepat
- tanya jawab dengan siswa tentang cerita yang telah dibacakan
- tahapan berikutnya siswa secara bergiliran diminta membaca cerita menarik lain dihadapan teman sekelasnya
- diadakan lomba membaca cerita bagi siswa setiap tahun
Literasi membaca dalam kurikulum | dan contoh-contoh kegiatannya
2. Tahap Pengembangan
2.1. Mengelola sudut baca
- wali kelas memandu siswa untuk membuat sudut baca kelas
- setiap sisw amenyumbangkan satu buku yang dimilikinya untuk sudut baca kelas
- dibentuk petugas pengelola administrasi peminjaman buku
- selurh siswa wajib meminjam buku untuk dibaca
- siswa membuat reesume hasil bacaannya
- sisw amengumpulkan hasil resume di loker khusus
- wali kelas memeriksa resume diloker sebulan sekali
- siswa membuat perayaan hasil membaca., misalnya menceritakan hasil bacaan di depan kelas
2.2. Satu jam wajib baca (seminggu sekali)
- membaca buku yang disukai
- membuat resume
- mengisi jurnal membaca
- menceritakanisi buku
2.3. Kuis membaca pagi
- Tiap peserta didik diminta untuk mencari teks (tidak lebih dari satu halaman) yang kemudian ditempel di kertas karton. Teks tersebut dilengkapi dengan soal yang dibuat oleh peserta didik sendiri.
- Tiap peserta didik diberi kode untuk menandai teks tersebut. Seluruh teks dari peserta didik ditempatkan di kotak yang telah disiapkan di kelas.
- Siapkan juga kartu pantau yang berisi tentang nomor urut, tanggal mengerjakan, identitas peserta didik, kode teks dan soal yang dikerjakan!
- sepakati hari untuk melaksanakan program ini, misal tiap Senin dan Kamis!
- Pada hari yang telah disepakati, seluruh peserta didik memilih kartu soal dan teks sesuai urutan daftar hadir kelas. Kegiatan dilaksanakan pagi hari sebelum jam pelajaran dimulai. Peserta didik bisa mengambil lebih dari 1 teks dan soal untuk dikerjakan bila waktunya masih mungkin.
- Usai membaca teks dan mengerjakan soal, peserta didik mengisi kartu pantau
2.4. Duta literasi
- Wali kelas mengadakan seleksi duta literasi.
- Wali kelas memilih tiga duta literasi .
- Duta literasi dilatih dan dibekali keterampilan membaca dan menulis.
- Duta literasi wajib menjadi teladan membaca dan menulis.
- Duta literasi bertugas memotivasi peserta didik lainnya agar gemar membaca.
- Duta literasi bertugas mengelola sudut baca.
- Duta literasi bertugas mengelola majalah dinding (mading) kelas
2.5. kartu Mandiri
- Kartu mandiri berisi catatan buku yang sudah dibaca peserta didik.
- Peserta didik bersama guru menentukan target minimal buku, misalnya untuk SMP minimal 100 buku
2.6. Klub Pecinta buku
- membaca buku,
- membuat ringkasan/resensi buku,
- menceritakan isi buku,
- mendiskusikan isi buku.
2.7. Tantangan membaca
- mendaftar program tantangan membaca,
- memilih judul buku untuk tantangan membaca,
- meringkas buku, tidak lebih dari dua ratus kata,
- melaporkan rencana daftar bacaan peserta didik dan hasil membacanya pada panitia,
- melaksanakan tantangan membaca,
- memberikan sertifikat pada peserta didik yang berhasil
2.8. Penghargaan membaca
- memilih pembaca buku terbanyak dalam tiga bulan,
- memberikan penghargaan dan hadiah buku pada waktu upacara sekolah
2.9. Menyusun Portofolio Membaca
- Guru meminta semua produk hasil membaca peserta didik untuk dikumpulkan.
- Peserta didik menyiapkan bahan-bahan untuk membuat portofolio (lembar kerja, folder, dan map dokumen).
- Peserta didik menyusun portofolio berdasarkan bentuk dan isi produk. 1)Tentukan isi portofolio (semua karya peserta didik atau hasil laporan membaca) 2)Bentuk portofolio meliputi identitas peserta didik, daftar isi protofolio atau garis besar portofolio dan kumpulan karya-karya. 3)Setiap hari peserta didik mengerjakan portofolio (misalnya lima belas menit setiap sore).
- Portofolio yang telah disusun, kemudian disimpan atau digantung berjajar di
2.10 Membaca Berhadiah Buku
- Guru bekerja sama dengan pengelola perpustakaan sekolah untuk menyediakan catatan kunjungan peserta didik ke perpustakaan.
- Guru menyosialisasikan kepada seluruh peserta didik tentang program Pembaca Terbaik yang akan dilaksanakan setiap bulan.
- Peserta didik akan berkompetisi membaca di perpustakaan sebanyak-banyaknya setiap saat. Kunjungan peserta didik ke perpustakaan sekolah dapat dilakukan ketika jam istirahat atau waktu senggang.
- Setiap bulan, guru akan memilih pembaca terbaik di sekolah kemudian diberi hadiah buku dan tercatat di papan Pembaca Terbaik Bulan Ini.
- Pembaca terbaik dipilih berdasarkan frekuensi kunjungan peserta didik ke perpustakaan, jumlah buku yang dipinjam, dan jenis buku-buku yang dibaca serta dipinjam peserta didik.
- Jika sudah berjalan satu tahun, guru atau sekolah akan memilih pembaca terbaik selama satu tahun.
- Pemilihan Pembaca Terbaik dapat dilakukan pada setiap jenjang
2.11. Pos Baca
- Guru dan peserta didik membuat pos baca di sekolah.
- Guru memberikan tugas kepada setiap kelas untuk secara bergiliran menyediakan dan mengganti bahan-bahan bacaan pada pos baca secara rutin.
- Pada tahap awal perlu dikondisikan oleh guru atau kepala sekolah untuk membaca dan memberikan laporan hasil bacaan pada Pos Baca.
- Peserta didik diminta membaca buku di Pos Baca dan memajang karyanya di Pos Baca.
Literasi membaca dalam kurikulum | dan contoh-contoh kegiatannya
3. Tahap Pembelajaran
3.1. Membaca buku cerita ( satu jam, seminggu sekali)
- membaca buku cerita,
- membuat ringkasan isi cerita,
- membuat bahan presentasi,
- menceritakan kembali pada teman atau kelompok
3.2. Mading kelas ( terbit semingu sekali)
- membuat mading kelas,
- menulis berita,
- mempublikasikan berita di mading.
3.3. Diorama cerita
- peserta didik berkelompok 2–3 peserta didik,
- membaca buku cerita,
- mendiskusikannya dalam kelompok,
- membuat diorama cerita,
- peserta didik bercerita di depan teman dengan bantuan diorama cerita
3.4. Piramida Cerita
3.5. Wajib kunjung perpusatakaan sekolah
- Pengelola perpustakaan memberikan jadwal kunjung ke perpustakaan kepada setiap guru mata pelajaran.
- Sesuai dengan jadwal, setiap guru mata pelajaran membawa peserta didik satu kelas untuk berkunjung ke perpustakaan.
- Guru memberikan tugas untuk membaca buku yang berkaitan topik pembelajaran, membuat resume, dan berdiskusi.
3.6. Klub Literasi
- bedah buku,
- pelatihan menulis,
- pameran buku,
- kontes membaca,
- seminar literasi,
- lokalatih literasi,
- dll
- Sumber tulisan : Modul GLS Kemdikbud 2016
Terima kasih atas ilmunya,sangat bermanfaat untuk pengembangan literasi membaca di sekolah.
BalasHapuskembali kasih, silahkan unduk panduan GLS dari kemdikbud yang saya sertakan pada artikel semoga bermanfaat
BalasHapus