Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Analisis situasi-4 SMA | Skenario Pembelajaran Berdiferensiasi

Contoh Skenario Pembelajaran Berdiferensiasi TK-SD-SMP-SMA-SMK, sobat GS pada kesempatan kali ini saya kembali menyadur skenario pembelajaran berdiferensiasi mulai dari TK-SD-SMP-SMA dan SMK yang bersumber dari modul 2.1 guru Penggerak, yaitu pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar murid.

Analisis situasi-4 SMA | Skenario Pembelajaran Berdiferensiasi 

Agar memahami bagaimana proses pembelajaran berjalan, kita langsung berangkat ke contoh situasi 4 pembelajaran berdiferensiasi tingkat SMA dibawah ini.

contoh skenario pembelajaran berdiferensiasi SMA, pembelajaran berdiferensiasi pdf, contoh pembelajaran berdiferensiasi modul pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berdiferensiasi ppt, pembelajaran berdiferensiasi guru penggerak, contoh pembelajaran berdiferensiasi di smp, pembelajaran berdiferensiasi di paud, penerapan pembelajaran berdiferensiasi


Bu Derana adalah seorang guru Biologi SMA. Ia mengajar murid-murid Kelas 10. Adapun tujuan pembelajarannya adalah: ‘Murid dapat menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya’. 

Karena situasi sedang pandemi, bu Derana kemudian menggunakan metode flip learning. Dimana sebelum pertemuan daring dengan guru, Ia meminta murid-muridnya untuk mempelajari dulu materinya. 

Bu Derana telah menyiapkan paparan tentang materi keanekaragaman hayati yang dapat diakses secara mandiri  oleh murid-muridnya. 

Di dalam paparan ini, bu Derana menjelaskan tentang konsep kunci dari keanekaragaman hayati dan tingkatannya (keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, keanekaragaman genetik). 

Ibu Derana juga menyediakan beberapa sumber belajar yang berkaitan dengan wilayah kritis keanekaragaman hayati di Indonesia. Sumber  yang ia sediakan misalnya artikel dari koran, video-video dari Kehati, WWF, Greenpeace yang ia ambil dari internet. 

Untuk membantu murid-muridnya belajar mandiri, bu Derana menyiapkan beberapa pertanyaan pemandu. Setelah tahapan belajar mandiri, murid-murid kemudian diminta mengikuti kuis tertulis dengan pertanyaan terbuka dimana setiap murid akan diminta untuk memberikan umpan balik terhadap jawaban dua temannya. 

Ibu Derana memastikan setiap anak mendapatkan umpan balik dari temannya. Ibu Derana lalu meminta murid membuat jurnal refleksi yang harus dilengkapi sebelum mereka masuk ke tahapan pembelajaran sinkron melalui pertemuan Google meet.  

Dalam tahap forum diskusi sinkronus, Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk memulai. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diantaranya: 

  • Tingkatan keanekaragaman hayati mana yang paling penting dilindungi terlebih dahulu? Mengapa? 
  • Kapan terancamnya keanekaragaman hayati ekosistem dapat mengancam keanekaragaman hayati spesies dan genetis? Mengapa? 
  • Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang dapat memperkaya materi dan pemahaman murid akan konsep.  

Selama proses diskusi daring, Ibu Derana mengamati jawaban-jawaban murid, untuk mengetahui apakah ada miskonsepsi yang dimiliki murid atau apakah ada murid-murid yang tampak belum paham.  

Di akhir diskusi, Bu Derana memberikan murid tantangan untuk membuat paket info digital yang mengidentifikasi ancaman pada satu lokasi di wilayah Indonesia yang membawa dampak negatif bagi tiga tingkatan keanekaragaman hayati sekaligus berikut rekomendasi penanganannya. 

Bu Derana memperkenankan murid memilih sendiri lokasinya berdasarkan kasus yang nyata terjadi di Indonesia. Bentuk paket info digital pun bebas sesuai kenyamanan murid (misalnya: video singkat, poster digital, situs web, rekaman suara, dsb) asalkan semua informasi yang disajikan sesuai dengan rubrik penilaian yang diberikan dan telah didiskusikan bersama. Murid kemudian bekerja secara mandiri, berdasarkan tenggat waktu yang telah disediakan.  

Selama murid-murid bekerja, Bu Derana juga menyediakan slot-slot waktu tertentu untuk bertemu dengan beberapa murid yang berdasarkan hasil penilaiannya masih memerlukan bantuan. Di dalam slot waktu khusus ini, bu Derana menjelaskan kembali konsep-konsep serta memberikan banyak contoh.   

Analisis Skenario

1. Kebutuhan belajar murid yang berusaha dipenuhi oleh bu Derana, Cara bu Derana menentukan kebutuhan belajar muridnya.


Dari situasi 4 tersebut diatas, terlihat bahwa kebutuhan belajar murid yang berusaha dipenuhi oleh bu Derana tersebut antara lain :
  • Kesiapan belajar murid
  • minat belajar murid
  • profil / gaya belajar murid
Setiap murid memiliki pengalaman belajar yang bermakna, seorang guru harus mampu membuat pemetaan kebutuhan dan karakteristik setiap murid dikelas.

Cara untuk memetakan kebutuhan dan karakteristik belajar siswa dapat dilakukan dengan membuat rancangan asesmen diagnostik non kognitif maupun asesmen diagnostik kognitif seperti berikut ini :
  1. melakukan survey dengan menggunakan angket
  2. mewawancarai siswa
  3. berkomunikasi dengan orang tua
  4. berkoordinasi dengan guru bimbingan konseling
  5. berkomunikasi dengan guru mata pelajaran lainnya
  6. menganalisis hasil capaian nilai siswa pada waktu sebelumnya
Cara guru menentukan kebutuhan muridya antara lain :
  1. melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap kesiapan belajar murid, yaitu dengan :
    • melakukan proses pembelajaran secara mandiri
    • menyiapkan paparan (tayangan) materi
    • menyiapkan pertanyaan pemandu (pemantik)
    • menyediakan slot waktu khusus untuk memberikan bantuan belajar terhadap murid yang mengalami miskonsepsi atau belum paham
  2. melakkukan identifikasi dan pemetaan terhadap minat belajar murid, yaitu dengan :
    • peminatan terhadap konten materi (sumber belajar)
    • murid diberikan kebebasan untuk memilih paket info digital/media digital dalam bentuk video singkat, poster digital, web, rekaman suara dll
    • memperkenankan murid untuk memilih sendiri lokasi pengamatan
  3. melakukan identifikasi dan pemetaan terhadap profil ( gaya belajar murid)
    • memberikan sumber belajar yang beragam (artikel dari koran, video dari kehati, WWF, Greenpeace yang ia ambil di internet)
    • murid diberikan kebebasan untuk memilih paket info digital dalam bentuk video singkat, poster digital, web, rekaman suara dll

2. Strategi pembelajaran berdiferensiasi yang digunakan 

  1. Diferensiasi Konten
    • Strategi diferensiasi konten ; mengacu pada strategi guru dalam membedakan proses pembagian dan format penyampaian konten. Dalam hal ini konten adalah materi pengetahuan, konsep, dan keterampilan yang perlu dipelajari oleh siswa berdasarkan kurikulum
    • konten merupakan apa yang diajarkan pada murid dengan mempertimbangkanpemetaan kebutuhan belajar murid baik itu dalam aspek kesiapan belajar, aspek minat murid dan aspek profil belajar murid atau kombinasi dari ketiganya.  
    • Bu Derana melakukan strategi konten :
      1. menyediakan jenis-jenis topik/konsep kunci yang diminati murid sesuai dengan pokok bahasan atau materi pembelajaran dari keanekaragaman hayati dan tingkatannya (keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman spesies, keanekaragaman genetik)
      2. Menyediakan berbagai sumber belajar yang berhubungan dengan wilayah kritis keanekaragaman hayati di Indonesia diantaranya artikel koran, video dari kehati, WWF, Greenpeace yang beliau ambil dari internet.
      3. meminta muridnya untuk mengikuti kuis tertulis dengan pertanyaan terbuka, dimana setiap murid diminta untuk memberikan umpan balik terhadap jawaban dua temannya
  2. Diferensiasi Proses
    • Diferensiasi proses mengacu pada bagaimana murid memahami dan memaknai informasi/materi yang dipelarinya
    • setelah memetakan kebutuhan belajar, hal yang perlu diperhatikan adalah proses bagaimana murid memahami materi yang dipelajari, pemilihan kegiatan, apakah pembelajarannya dalam bentuk individu atau kelompok, serta kemampuan murid dalam belajar atau mengerjakan tugas secara mandiri apakah masih perlu bimbingan atau hanya sedikit bimbingan.
      1. Kegiatan berjenjang. Dalam kegiatan berjenjang semua murid bekerja membangun pemahaman dan keterampilan yang sama tetapi dilakukan dengan berbagai tingkat dukungan, tantangan atau kompleksitas yang berbeda-beda. 
        • contoh ilustrasi situasi 4 :  Setelah tahapan belajar mandiri, murid-murid kemudian diminta mengikuti kuis tertulis dengan pertanyaan terbuka kemudian setiap murid akan diminta untuk memberikan umpan balik terhadap jawaban dua temannya dan meminta setiap murid membuat jurnal refleksi sebelum ke tahap pembelajaran sinkronus.
      2. Pertanyaan pemandu atau tantangan. Guru dapat menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan disudut-sudut minat. Sudut-sudut minat disiapkan dikelas untuk mendorong murid mengekslorasi sub materi yang terkait dengan topik  yang sedang dipelajari dan yang menarik minat murid.
        • Contoh ilustrasi situasi 4 : Dalam tahap forum diskusi sinkronus. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk memulai. Pertanyaan -pertanyaan tersebut diantaranya :
          1. Tingkatan keanekaragaman hayati mana yang paling penting dilindungi terlebih dahulu ? mengapa ?
          2. kapan terancamnya keanekaragaman hayati ekosistem dapat mengancam keanekaragaman hayati spesies dan genetis ? mengapa
          3. dan pertanyaan lainnya yang dapat memperkaya materi dan pemahaman murid pada konsep
      3. membuat agenda individual. Guru dapat membuat daftar tugas yang berisi pekerjaan umum dan dafar pekerjaan terait kebutuhan individual murid.
        • Contoh ilustrasi situasi 4 :
          • Bu Derana meminta muridnya untuk mempelajari terlebih dahulu materinya
          • Bu Derana telah menyiapkan paparan tentang materi keanekaragaman hayati yang dapat diakses secara mandiri oleh murid-muridnya
          • Selama proses diskusi daring, Bu Derana mengamati jawaban-jawaban murid, untuk mengetahui apakah ada miskonsepsi yang dimiliki murid atau apakah ada muridnya yang tampak belum paham.
          • Berdasarkan hasil pengamatannya Bu Derana  menyediakan slot waktu tertentu untuk bertemu dengan beberapa muridnya yang masih membutuhkan bantuan.
      4. memvariasikan lama waktu untuk murid menyelesaikan tugasnya. hal ini dilakukan untuk memberikan dukungan tambahan kepada murid-murid yang mengalami kesulitan atau mendorong murid yang cepat untuk mendalami topik lebih dalam.
        • contoh ilustrasi situasi 4.
          • murid bekerja secara mandiri, berdasarkan tengat waktu yang telah disediakan
          • bu Derana menyediakan slot-slot waktu tertentu untuk bertemu dengan beberapa muridnya yang berdasarkan pengamatannya masih membutuhkan bantuannya, dengan menjelaskan kembali konsep-konsep serta memberikan banyak contoh
      5. menggunakan pengelompokkan yang fleksibel. Pengelompokkan ini disesuaikan dengan kemampuan kesiapan dan minat.
        • contoh illustrai situasi 4 :
          • Bu Derana menyediakan beberapa sumber belajar yang bisa diakses dari internet yang berkaitan dengan wilayah kritis keanekaragaman hayati di Indonesia seperti artikel dari koran, video-video dari kehati, WWF, Greenpeace.
          • Murid diberikan kebebasan untuk memilih lokasi berdasarkan kasus yang nyata di Indonesia
          • Murid bebas memilih paket info digital/ media digital dalam bentuk video singkat, poster digital, situs web, rekaman suara dll, yang disajikan sesuai dengan rubrik penilaian yang diberikan dan telah didiskusikan bersama.
        3. Diferensiasi Produk
    • Strategi Diferensiasi produk mengacu pada kemampuan guru dalam memmodifikasi produk hasil belajar siswa, hasil belajar, penerapan dan pengembangan hal-hal yang telah dipelajari.
    • Produk adalah berupa tagihan atau hasil yang diharapkan dari murid setelah proses pembelajaran, baik berupa hasil tes, persentasi atau diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid sesuai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran.
      • Diferensiasi produk meliputi :
        1. memberikan tantangan atau variasi
        2. memberikan murid pilihan bagaiman  mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan
    • Pada Diferensiasi produk bu Derana melakukan strategi sebagai berikut :
      • Bu Derana memperkenankan murid untuk memilih sendiri lokasi berdasarkan kasus yang nyata terjadi di Indonesia
      • Murid bebas memilih paket info digital/media digital dalam bentuk video singkat, poster digital, situs web, rekaman suara dll yang disajikan sesuai dengan rubrik penilaian.

3. Cara Bu Derana melakukan penilaian

  1. Asesmen sebagai proses pembelajaran (Assessment as learning), yaitu asesmen untuk refleksi proses pembelajaran dan berfungsi sebagai asesmen formatif. Ilustrasi assessment as learning pada situasi 4 dapat dianalis dari :
    • Bu Derana meminta murid untuk mengikuti kuis tertulis dengan pertanyaan terbuka dimana setiap murid akan diminta untuk memberikan umpan balik dan memastikan setiap anak mendapatkan umpan balik dari temannya
  2. Asesmen untuk proses pembelajaran (Assessment for learning) yaitu asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran dan berfungsi sebagai asesman formatif. Illustrai assessment for learning dalam situasi 4 dapat dianalisis sebagai berikut :
    • Bu Derana menilai keaktifan murid-murid dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan selama proses pembelajaran yaitu pertanyaanyang diberikan secara langsung setelah pemaparan materi selesai.
  3. Asesmen pada akhir proses pembelajaran ( Assessmen of leraning) adalah asesmen untuk evaluasi pada akhir proses pembelajaran dan berfungsi sebagai asesmen sumatif. Ilustrasinya dalam situasi 4 dapat kita analisis :
    • Bu Derana menilai hasil belajar berupa produk dari tugas yang dikumpulkan oleh murid-muridnya, yaitu dalam bentuk info digital/media digital seperti video singkat, poster digital, situs web, rekaman suara dan lain sebagainya yang disajikan sesuai rubrik penilaian.

Demikian pembahasan analisis skenario pembelajaran Berdiferensiasi situasi-4 SMA, tentunya analis diatas bisa saja berbeda dengan sobat GS, semoga bermanfaat.

Berikut ini tulisan tentang pembelajaran diferensiasi lainnya  yang layak anda baca untuk memperkaya pemahaman tentang pembelajaran berdiferensiasi:

Demikian sobat GS contoh skenario pembelajaran berdiferensiasi SMA yang bersumber dari modul 2.1. guru penggerak kemdikbudristek.
Semoga Bermanfaat

Penelusuran terkait

contoh skenario pembelajaran berdiferensiasi SMA, pembelajaran berdiferensiasi pdf, contoh pembelajaran berdiferensiasi modul pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berdiferensiasi ppt, pembelajaran berdiferensiasi guru penggerak, contoh pembelajaran berdiferensiasi di smp, pembelajaran berdiferensiasi di paud, penerapan pembelajaran berdiferensiasi

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Analisis situasi-4 SMA | Skenario Pembelajaran Berdiferensiasi "

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.