Asesmen Diagnostik
Asesmen Diagnostik | Pandemi Covid-19 membawa dampak yang besar bagi pendidikan Indonesia, dimana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan di rumah (BDR), dengan berbagai keterbatasan kondisi sosial ekonomi, akses teknologi, serta kondisi wilayah sebaran Covid-19 menyebabkan pelaksanaan BDR serta capaian belajar siswa bervariasi, bahkan ada sebagian ahli pendidikan menyebutkan kondisi akibat pandemi ini menyebabkan terjadinya lost generation ,oleh karena itu, Asesmen Diagnostik untuk mengetahui hambatan dan kelemahan siswa pada saat BDR perlu dilakukan.
asesmen diagnostik, contoh asesmen diagnostik, contoh asesmen diagnostik sma, asesmen diagnostik smp, contoh asesmen diagnostik smp, asesmen diagnostik kurikulum merdeka, jenis asesmen diagnostik, contoh instrumen asesmen diagnostik, contoh asesmen diagnostik sd
Asesmen Diagnostik adalah proses yang dirancang secara sistematis dalam mengumpulkan data siswa untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar.
Hasil asesmen diagnostik memberikan dasar kepada guru untuk menetapkan perlakukan atau strategi yang tepat kepada masing-masing siswa, yang dikenal dengan "teaching at the righ level"
Remedial atau pengayaan yang dilakukan sebagai tindak lanjut hasil asesmen merupakan upaya untuk memastikan tidak ada siswa yang tertinggal atau dirugikan
Secara umum asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa (entry behavior).
Manfaat Asesmen Diagnostik
Menurut Brummitt (2020) manfaat utama dari asesmen diagnostik adalah :
- guru dapat merencanakan pembelajaran yang efisien
- guru dapat memperoleh informasi yang lengkap tentang kelebihan dan kesulitan belajar siswa
- guru dapat merancang baseline untuk asesmen belajar lebih lanjut
Tujuan Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik terbagi menjadi 1) asesmen diagnostik non-kognitif dan 2) asesmen diagnosis kognitif.
Tujuan dari masing-masing asesmen diagnostik adalah sebagai berikut:
1. tujuan asesmen non kognitif :
- Mengetahui kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
- Mengetahui aktivitas selama belajar di rumah
- Mengetahui kondisi keluarga siswa
- Mengetahui latar belakang pergaulan siswa
- Mengetahui gaya belajar, karakter serta minat siswa
2. tujuan asesmen kognitif :
- Mengidentifikasi capaian kompetensi siswa
- Menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan kompetensi rata-rata siswa
- Memberikan kelas remedial atau pelajaran tambahan kepada siswa yang kompetensinya di bawah rata-rata
Asesmen Diagnostik Non-Kognitif
Asesmen diagnostik non-kognitif di awal pembelajaran dilakukan untuk menggali hal-hal seperti berikut:- Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi sisiwa
- Aktivitas siswa selama belajar di rumah
- Kondisi keluarga dan pergaulan siswa
- Gaya belajar, karakter, serta minat siswa Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
- Persiapan
- Pelaksanaan
- Tindak Lanjut
Kemampuan membuat pertanyaan dan keterampilan bertanya dalam menggali potensi dan kendala siswa sangat penting pada asesmen ini,
Contoh Asesmen Diagnostik non kognitif
1. Contoh persiapan asesmen diagnostik non kognitif
- Siapkan alat bantu berupa gambar-gambar yang mewakili emosi, dan siapkan pertanyaan panduan seperti berikut:
- Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
- Bagaimana perasaanmu saat belajar di rumah?
- Buat daftar pertanyaan kunci mengenai aktifitas siswa, seperti
- Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
- Apa hal yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ketika belajar di rumah?
- Apa harapanmu?
2. Contoh Pelaksanaan asesmen diagnostik non kognitif
Strategi dalam tanya jawab :
- Saat siswa menjawab pertanyaan
- Berikan penguatan
- Berikan pertanyaan lanjutan untuk menggali lebih dalam
- Mengembalikan fokus jika jawaban mulai menyimpang
- Saat siswa balik bertanya
- Langsung menjawab pertanyaan siswa
- Membantu siswa untuk dapat menjawab pertanyaannya sendiri
- Saat siswa menjawab pertanyaan
- Mencoba mengarahkan kembali pertanyaan
- Memparafrasekan pertanyaan agar lebih mudah dipahami
- Menunggu beberapa saat
3. Contoh Tindak lanjut
Asesmen Diagnostik Kognitif
Asesmen diagnostik Kognitif bertujuan mendiagnosis kemampuan dasar siswa dalam Matematika, mengetahui kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik, termasuk kesalahan pemahaman konsep, saat Belajar di Rumah (BDR) dan untuk mengidentifikasi kelemahan peserta didik sebagai dasar interpretasi dalam memberikan tindak lanjut.Asesmen diagnostik kognitif ini dapat dilaksanakan secara rutin yang disebut asesmen diagnostik kognitif berkala, pada awal pembelajaran, akhir setelah guru selesai menjelaskan dan membahas topik, dan waktu lain.
Asesmen Diagnostik bisa berupa Asesmen Formatif maupun Asesmen Sumatif.
Tahapan melaksanakan asesmen diagnostik kognitif adalah :
Contoh Asesmen Diagnostik Kognitif
1. Contoh persiapan dan Pelaksanaan
- Buat jadwal pelaksanaan asesmen
- Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan kompetensi dasar yang disediakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
- Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:
- 2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru
- 6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
- 2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah
kemudian setelah itu berikan asesmen untuk semua siswa di kelas, baik yang belajar tatap muka di sekolah maupun yang belajar di rumah
2. Contoh Tindak lanjut
- Lakukan pengolahan hasil asesmen ; Lakukan pengolahan hasil asesmen Setelah semua murid menyelesaikan asesmen, gunakan contoh tabel di atas untuk:
- Melakukan penilaian untuk masing-masing murid, dengan memberikan nilai 1 apabila jawaban benar, dan nilai 0 apabila jawaban salah. Jadi, seorang murid yang bisa menjawab dengan benar 10 soal akan mendapatkan nilai 10.
- Menghitung rata-rata kelas, dengan menambahkan nilai total semua murid, dan membagi dengan jumlah murid yang mengikuti asesmen awal
- Berdasarkan hasil penilaian, bagi siswa menjadi 3 kelompok
- Siswa dengan rata-rata kelas akan diajar oleh guru kelas
- Siswa 1 semester di bawah rata-rata mendapatkan pelajaran tambahan dari guru kelas
- Siswa 2 semester di bawah rata-rata akan dititipkan ke guru kelas di bawah, atau dibuatkan kelompok belajar yang didampingi orang tua, anggota keluarga, dan pendamping lainnya yang relevan
- Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik pembelajaran baru
- Dengan melakukan Asesmen Diagnosis Berkala, Bapak/ Ibu guru dapat menyesuaikan pembelajaran di kelas dengan rata-rata kemampuan siswa.
- Dengan demikian, landasan pengetahuan dan keterampilan dasar siswa menjadi lebih kuat, sebelum mempelajari pengetahuan dan keterampilan yang lebih sulit.
- Karenanya, sebelum memulai topik pembelajaran baru, sebaiknya Bapak/ Ibu guru kembali melakukan penilaian untuk topik yang sudah diajarkan.
- Ulangi proses yang sama, sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
Contoh Perencanaan Soal hingga Tindak Lanjut
Asesmen awal matematika kelas 3 SD
Perencanaan Soal sampai dengan tindak lanjut
Demikian paparan tentang asesmen diagnostik yang disadur ulang dari paparan modul unit asesmen Kemdikbudristek dan selengkapnya tentang contoh contoh asesmen diagnostik awal pembelajaran sampai dengan tindak lanjut yang disusun oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran Balitbang kemdikbudristek dapat anda temukan pada link berikut ini :
Semoga Bermanfaat
Posting Komentar untuk "Asesmen Diagnostik "
Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu