Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Autis (ASD) Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Autis Peserta Didik Berkebutuhan Khusus.  Autism berasal dari kata auto, yang berarti sendiri diartikan seorang anak yang hidup dalam dunianya sendiri, secara lengkap disebut Autism Spectrum Disorders (ASD).

Autis (ASD) merupakan sebuah hambatan perkembangan yang dialami seseorang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan umumnya muncul dalam dua tahun pertama kehidupannnya, di mana penyandangnya memiliki kekhasan utama, yaitu hambatan interaksi, komunikasi, dan perilaku. 

Autis Peserta Didik Berkebutuhan Khusus.  Autism berasal dari kata auto, yang berarti sendiri diartikan seorang anak yang hidup dalam dunianya sendiri, secara lengkap disebut Autism Spectrum Disorders (ASD).  Autis (ASD) merupakan sebuah hambatan perkembangan yang dialami seseorang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan umumnya muncul dalam dua tahun pertama kehidupannnya, di mana penyandangnya memiliki kekhasan utama, yaitu hambatan interaksi, komunikasi, dan perilaku.

Autism Spectrum Disorders (ASD)

Berbeda dari bentuk kebutuhan khusus lain yang sering diklasifikasikan berdasar berat dan ringan, autisme diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang disebut spectrum. 

Masing-masing spectrum memiliki karakter yang unik. Kata kunci pada bentuk-bentuk autis adalah spectrum (Friend, 2003; Yapko, 2004), di mana mengimplikasikan kesamaan karakter, tetapi berbeda variasi pada keterampilan yang ditunjukkan. 

Spectrum dari autis tersebut adalah :

  1. Autistic disorder atau autism (ASD) : dengan ciri khusus tidak bisa diam dan banyak bertingkah, serta sering menjahili teman sekitarnya
  2. Childhood disintegrative children, Gangguan disintegrasi masa kanak-kanak , suatu kondisi di mana anak berkembang secara normal hingga usia 3 atau 4 tahun. Kemudian, dalam beberapa bulan, mereka kehilangan bahasa, motorik, sosial, dan keterampilan lain yang telah mereka pelajari.
  3. Asperger syndrome : dengan ciri cukup sulit dalam berinteraksi dengan lingkungannya, namun jika diajak berbicara secara perlahan maka mereka akan memahami apa yang ingin orang lain sampaiakan kepadanya
  4. Rett’s syndrome, Sindrom Rett adalah kelainan genetik langka yang memengaruhi perkembangan otak, mengakibatkan kecacatan mental dan fisik yang parah.
  5. Pervasive developmental disorder-not otherwise specified (PDD-NOS) dengan ciri  mampu melakukan kontak mata dengan baik (tidak takut) namun kesulitan dalam berinteraksi serta berbicara (Teske, 2018)

Seseorang dikatakan autis jika memiliki serangkaian gejala perilaku yang berbeda pada hambatan dalam tiga ranah perkembangan berikut (Shulman, 2002).

  1. Hambatan dalam interaksi sosial secara resiprokal/ berbalasan. 
  2. Hambatan dalam komunikasi baik verbal maupun nonverbal, termasuk di dalamnya permasalahan dalam aktivitas imajinasi. 
  3. Hambatan dalam perilaku, termasuk di dalamnya keterbatasan dalam serangkaian aktivitas dan minat. 

Sedangkan American Psychiatric Association yang saya kutip dari National Institute of Mental Health, menyebutkan orang dengan Autis / Autisme Spectrum Disorder (ASD) memiliki ciri :

  1. Sulit berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Dengan ciri :
    • Melakukan kontak mata yang sedikit atau tidak konsisten
    • Tampak tidak melihat atau mendengarkan orang yang sedang berbicara
    • Jarang berbagi minat, emosi, atau kesenangan terhadap objek atau aktivitas (termasuk dengan jarang menunjuk atau menunjukkan sesuatu kepada orang lain)
    • Tidak menanggapi atau lamban menanggapi nama seseorang atau tawaran verbal lainnya untuk mendapatkan perhatian
    • Memiliki kesulitan dengan bolak-balik percakapan
    • Sering berbicara panjang lebar tentang subjek favorit tanpa memperhatikan bahwa orang lain tidak tertarik atau tanpa memberi kesempatan kepada orang lain untuk menanggapi
    • Menampilkan ekspresi wajah, gerakan, dan gestur yang tidak sesuai dengan apa yang dikatakan
    • Memiliki nada suara yang tidak biasa yang mungkin terdengar seperti nyanyian atau datar dan seperti robot
    • Kesulitan memahami sudut pandang orang lain atau tidak mampu memprediksi atau memahami tindakan orang lain
    • Kesulitan menyesuaikan perilaku dengan situasi sosial
    • Kesulitan berbagi dalam permainan imajinatif atau dalam berteman
  2. Minat terbatas dan perilaku berulang, dengan ciri: 
    • Mengulangi perilaku tertentu atau memiliki perilaku yang tidak biasa, seperti mengulang kata atau frasa (perilaku yang disebut  echolalia )
    • Memiliki minat yang kuat dalam topik tertentu, seperti angka, detail, atau fakta
    • Menunjukkan ketertarikan yang terlalu terfokus, seperti dengan objek bergerak atau bagian dari objek
    • Menjadi kesal dengan sedikit perubahan dalam rutinitas dan mengalami kesulitan dengan transisi
    • Menjadi lebih sensitif atau kurang sensitif dibandingkan orang lain terhadap masukan sensorik, seperti cahaya, suara, pakaian, atau suhu
  3. Gejala yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berfungsi di sekolah, pekerjaan, dan bidang kehidupan lainnya

Seseorang dikatakan autis jika memiliki serangkaian gejala perilaku yang berbeda pada hambatan dalam tiga ranah perkembangan berikut (Shulman, 2002).  Hambatan dalam interaksi sosial secara resiprokal/ berbalasan.  Hambatan dalam komunikasi baik verbal maupun nonverbal, termasuk di dalamnya permasalahan dalam aktivitas imajinasi.  Hambatan dalam perilaku, termasuk di dalamnya keterbatasan dalam serangkaian aktivitas dan minat.

Implikasi dari hambatan komunikasi, interaksi sosial dan perilaku tersebut mengakibatkan berperilaku tidak sesuai dengan situasi sosial yang sedang berlangsung, tidak adanya kontak mata, permasalahan pada pemusatan perhatian, tidak hadirnya gesture untuk menjembatani komunikasi, dan kesulitan menginterpretasikan gesture orang lain. 

Namun Selain itu orang dengan spektrum autis juga mungkin memiliki banyak kelebihan, seperti :
  • Mampu mempelajari berbagai hal secara mendetail dan mengingat informasi dalam jangka waktu yang lama
  • Menjadi pembelajar visual dan auditori yang kuat
  • Unggul dalam matematika, sains, musik, atau seni

Faktor Penyebab Autism Spectrum Disorder (ASD)

Sebagaimana disebutkan diatas ASD diklasifikasikan berdasarkan spectrum hal ini menunjukkan bahwa penyebab ASD tidak hanya satu. Banyak faktor berbeda yang telah diidentifikasi yang dapat membuat seorang anak lebih mungkin menderita ASD, termasuk faktor lingkungan, biologis, dan genetik.

disadur dari CDC  hal-hal berikut ini yang dapat membuat anak-anak berisiko lebih besar Autisme Spectrum Disorder (ASD), diantaranya :

  1. Memiliki saudara kandung dengan ASD
  2. Memiliki kondisi genetik atau kromosom tertentu, seperti sindrom X rapuh atau sklerosis tuberous
  3. Mengalami komplikasi saat lahir
  4. Terlahir dari orang tua yang lebih tua

Mendiagnosis Autism Spectrum Disorder (ASD)

Anda ingin mengetahui sejauhmana seoarang anak itu autis atau tidak ? 
Diagnosis ASD dilakukan dengan mengevaluasi perilaku dan perkembangan seseorang. 

ASD biasanya dapat didiagnosis dengan baik pada usia dua tahun. Semakin dini ASD didiagnosis, semakin cepat perawatan dan layanan dapat dimulai.

Diagnostik untuk anak kecil dan remaja dan dewasa berbeda sehingga butuh tenaga ahli dibidang ini. Berikut ini contoh diagnostik M-Chat (The Modified Checklist for Autism in Toddler) yang bisa sobat GS lakukan secara mandiri karena hanya dengan menjawab Ya atau Tidak, tentunya setelah itu anda harus berkonsultasi ke pelayanan kesehatan dibidangnya.

M-Chat dikembangkan oleh Diane L. Robins dkk. Instrumen ini digunakan sebagai alat deteksi dini pada kasus autisme. M-Chat berisi 23 item checklist. 23 item tersebut berisi gejala-gejala dini dari gangguan autisme. 

Teknik pengisian cukup sederhana, yaitu dengan menjawab Ya atau Tidak pada pernyataan yang tertulis pada checklist. Berikut ini M-Chat yang dapat anda unduh :

Peserta didik Autism Spectrum Disorders (ASD)

Autisme merupakan salah satu jenis Anak Berkebutuhan Khusus yang berpengaruh terhadap kehidupan anak.  

Dampak dari hambatan komunikasi adalah mereka gagal memahami makna dan tujuan komunikasi sehingga kesulitan mengembangkan makna bicara untuk menginisiasi dan mempertahankan topik percakapan dan bergabung dengan perasaan dan ide orang lain dalam sebuah percakapan. 

Hambatan perilaku sering ditunjukkan dengan gerakan stereotype dan berulang di mana aktivitas tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain, sebab ekspresi yang mereka tunjukkan tidak lazim.

Keterbatasan yang dialami anak autis menyebabkan mereka mengalami kesulitan untuk mengikuti kurikulum standar. 

Mereka membutuhkan kurikulum khusus yang disusun berdasarkan hasil asesmen. Dengan perawatan dan layanan yang sesuai dapat memperbaiki gejala dan fungsi Seorang ASD sehari-hari.

Contoh pendekatan dan perlakuan adalah Treatment and Education of Autis and Related Communication-Handicapped Children (TEACCH) . 

TEACCH didasarkan pada gagasan bahwa orang dengan autisme berkembang dengan konsistensi dan pembelajaran visual. Ini memberi guru cara untuk menyesuaikan struktur kelas dan meningkatkan hasil akademik dan hasil lainnya. Misalnya, rutinitas sehari-hari dapat ditulis atau digambar dan diletakkan di tempat yang jelas. Batasan dapat ditetapkan di sekitar stasiun pembelajaran. Instruksi verbal dapat dilengkapi dengan instruksi visual atau demonstrasi fisik.

Pendidikan Didik berkebutuhan khusus lainnnya bisa anda dalami pada : Pendidikan khusus dan ragamnya

Semoga Bermanfaat

Referensi : 
  • Panduan pelaksanaan Pendidikan Inklusif Kemdikbudristek 2022.
  • ASD di https://www.nimh.nih.gov/health/topics/autism-spectrum-disorders-asd
  • ASD di https://www.cdc.gov/ncbddd/autism/index.html
Terkait dengan Autis Peserta didik Berkebutuhan Khusus
  • Apakah autisme termasuk berkebutuhan khusus?
  • Bagaimana cara guru mengajar anak autis?
  • Apa saja faktor penyebab anak berkebutuhan khusus autisme?
  • Karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus seperti apa?
  • Apa yang dimaksud ASD?
  • Apa itu ASD dan ciri cirinya?
  • Apa penyebab ASD?
  • ASD apakah bisa sembuh?
  • asd jantung
  • asd non verbal
  • penyakit asd
  • asd ringan
  • asd pada anak
  • autisme
  • macam macam autism spectrum disorder
  • ciri-ciri anak asd
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Autis (ASD) Peserta Didik Berkebutuhan Khusus"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.