Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tunagrahita Peserta Didik Berkebutuhan Khusus

Tunagrahita Peserta  Didik Berkebutuhan Khusus | Peserta didik dengan hambatan intelektual (intellectual disability) adalah anak yang secara nyata mengalami hambatan atau keterbelakangan intelektual sehingga mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun sosialnya. 

Seseorang dikatakan mengalami hambatan intelektual (Tunagrahita) apabila memiliki tiga indikator, yaitu:   keterlambatan fungsi kecerdasan secara umum atau perkembangan kecerdasan mentalnya jauh di bawah usia kronologis;   hambatan dalam perilaku sosial/adaptif; dan  terjadi pada usia perkembangan maksimal sampai usia 18 tahun.  Peserta didik Tunagrahita / penyandang disabilitas intelektual adalah anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental disertai ketidakmampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga membutuhkan penyesuaian layanan pendidikan.

Seseorang dikatakan mengalami hambatan intelektual (Tunagrahita) apabila memiliki tiga indikator, yaitu: 

  1. keterlambatan fungsi kecerdasan secara umum atau perkembangan kecerdasan mentalnya jauh di bawah usia kronologis;  
  2. hambatan dalam perilaku sosial/adaptif; dan 
  3. terjadi pada usia perkembangan maksimal sampai usia 18 tahun. 

Peserta didik Tunagrahita / penyandang disabilitas intelektual adalah anak yang mengalami hambatan atau keterlambatan dalam perkembangan mental disertai ketidakmampuan untuk belajar dan menyesuaikan diri sedemikian rupa sehingga membutuhkan penyesuaian layanan pendidikan.  

Ciri-Ciri Anak Tunagrahita

Ciri-ciri anak dengan tunagrahita adalah sebagai berikut. 
  1. Berguling, duduk, merangkak, atau berjalan terlambat.
  2. Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar. 
  3. Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia,  seperti untuk menguasai hal-hal seperti latihan pispot, berpakaian,  dan makan sendiri.
  4. Perkembangan bicara/bahasa terlambat. 
  5. Perhatiannya terhadap lingkungan tidak ada/kurang sekali. 
  6. Sulit menyesuaikan diri dan berinteraksi sosial dengan lingkungan sekitar, yang diakibatkan masalah perilaku, seperti amukan yang meledak-ledak.
  7. Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali). 
  8. Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler). 
  9. Secara akademik masih mampu membaca, menulis, dan berhitung sederhana tetapi tidak naik kelas dua kali terturut-turut, dan kesulitan untuk mengingat sesuatu.
  10. Tidak mampu berpikir secara abstrak, akibatnya Kesulitan dengan pemecahan masalah atau pemikiran logis
  11. Ketidakmampuan untuk menghubungkan tindakan dengan konsekuensi.

Apa yang menyebabkan cacat intelektual?

  1. Kondisi genetik.
  2. Masalah selama kehamilan, seperti penggunaan alkohol atau narkoba, malnutrisi, infeksi tertentu, atau preeklamsia.
  3. Masalah saat melahrkan, seperti bayi kekurangan oksigen saat melahirkan atau lahir sangat prematur.
  4. Penyakit atau cedera. Infeksi seperti meningitis, batuk rejan, atau campak.

TingkatanTunagrahita

Tunagrahita atau Penyandang disabilitas intelektual adalah orang yang mengalami gangguan fungsi pikir karena tingkat kecerdasannya di bawah rata-rata, seperti lambat belajar, disabilitas grahita, dan down syndrom

Tingkat kecerdasan seseorang diukur melalui tes inteligensi yang hasilnya disebut dengan IQ (intelligence quitient). 

Peserta didik Tunagrahita dikelompokkan menjadi 4 (empat) tingkatan sebagai berikut: 

  1. Tunagrahita ringan (IQ 70-55). 
  2. Tunagrahita  sedang (IQ 55-40). 
  3. Tunagrahita  berat (IQ 40-25). 
  4. Tunagrahita  sangat berat (IQ <25).

Peserta didik Tunagrahita dikelompokkan menjadi 4 (empat) tingkatan sebagai berikut:  Tunagrahita ringan (IQ 70-55).  Tunagrahita  sedang (IQ 55-40).  Tunagrahita  berat (IQ 40-25).  Tunagrahita  sangat berat (IQ <25).

Dampak yang ditimbulkan dari peserta didik tunagrahita adalah gangguan komunikasi, kemandirian, dan penyesuaian sosial. 

Sementara secara kognitif peserta didik Tunagrahita akan menimbulkan dampak sebagai berikut: 

  • sulit mempelajari tugas-tugas yang sederhana sekalipun; 
  • hambatan dalam ingatan jangka pendek dan jangka panjang akibatnya mereka kesulitan mengingat, menemukan, dan mengurutkan dengan benar; dan 
  • tidak dapat menggeneralisasi (Smith, 2004). Termasuk kategori peserta didik dengan hambatan intelektual adalah mereka yang mengalami down syndrome. 

Anak dengan hambatan intelektual termasuk down syndrome tidak memungkinkan dapat mengikuti tuntutan kurikulum standar sesuai kelompok usianya, dan karenanya dibutuhkan kurikulum khusus. 

Kurikulum pendidikan yang dibutuhkan bagi mereka lebih bersifat pendidikan kemandirian dan pengetahuan akademik yang bersifat dasar dan fungsional

Peserta didik Tunagrahita memiliki keterbatasan di dua bidang:

  1. Fungsi intelektual. juga dikenal sebagai IQ. mengacu pada kemampuan seseorang untuk belajar, bernalar, membuat keputusan, dan memecahkan masalah.
  2. Perilaku adaptif, merupakan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari, seperti dapat berkomunikasi secara efektif, berinteraksi dengan orang lain, dan menjaga diri sendiri.
Lebih lanjut silahkan download Panduan Pelaksanaan Pendidikan Inklusif dan Ragam Pendidikan khusus lainnya pada link berikut : Pendidikan Khusus dan Ragamnya.

Akhirul kalam demikian sekilas tentang Tunagrahita Peserta didik Berkebutuhan Khusus, semoga bermanfaat.

Terkait dengan Tunagrahita peserta didik berkebutuhan khusus :
  • Apa yg dimaksud dengan tuna grahita?
  • Berapa IQ anak tunagrahita?
  • Apa penyebab anak tuna grahita?
  • Apa saja ciri ciri anak yang mengalami tunagrahita?
  • tunagrahita ringan
  • tunagrahita sedang
  • anak tunagrahita
  • tunagrahita menurut para ahli
  • cara menangani anak tunagrahita
  • contoh tunagrahita
  • kelebihan anak tunagrahita
  • klasifikasi tunagrahita
  • Bagaimana pelayanan pendidikan terhadap anak yang tunagrahita?
  • Apakah ABK grahita mampu didik?
  • Apakah anak dengan kebutuhan khusus tunagrahita bisa bersekolah di sekolah regular?
  • Apa yang anda ketahui mengenai ABK jenis tunagrahita?
  • layanan pendidikan bagi anak tunagrahita
  • jurnal tunagrahita
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Tunagrahita Peserta Didik Berkebutuhan Khusus"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.