Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kecerdasan Majemuk Howard Gardner

"All children are born geniouses"

Kecerdasan Majemuk Howard Gardner | Kecerdasan manusia telah menjadi subjek minat dan perhatian yang mendalam selama berabad-abad. Manusia adalah mahluk sempurna yang memiliki kecerdasan yang luar biasa yang membedakan kita dari makhluk hidup lainnya di planet ini. ayat Quran Surat 95 : 4 ini menggambarkannya;     "Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya " Kecerdasan manusia adalah fenomena yang luar biasa dengan potensi dan kemampuan yang tak terbatas, serta perkembangan kecerdasan manusia pun terus menarik para ahli untuk menggalinya, salah satunya adalah Howard Gardner.  Howard Gardner, seorang psikolog dan ahli pendidikan terkenal, mengemukakan teori kecerdasan majemuk atau teori kecerdasan banyak (Multiple Intelegens). Menurut Gardner, kecerdasan tidak dapat direduksi dan dibatasi menjadi satu ukuran tunggal seperti dalam tes IQ tradisional. Pandangan  bahwa IQ menunjukkan kecerdasan seseorang sesungguhnya  meniadakan bakat dan talenta bidang lainya.  Tokoh-tokoh kecerdasan lainnyapun  seperti Gay Hendrick, Kate Ludeman, Bob Galvin, Daniel Goleman , menyatakan bahwa sesungguhnya kesuksesan manusia tidak hanya bersandar pada nilai IQ (Intelligence Quotient), tapi ditentukan pula oleh kecerdasan lainnya. Bahkan sebagian besar kesuksesan manusia ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya dan hanya sebagaian kecil yang ditentukan oleh IQ nya.

Kecerdasan Majemuk Howard Gardner | Kecerdasan manusia telah menjadi subjek minat dan perhatian yang mendalam selama berabad-abad. Manusia adalah mahluk sempurna yang memiliki kecerdasan yang luar biasa yang membedakan kita dari makhluk hidup lainnya di planet ini. ayat Quran Surat 95 : 4 ini menggambarkannya;


"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya "

Kecerdasan manusia adalah fenomena yang luar biasa dengan potensi dan kemampuan yang tak terbatas, serta perkembangan kecerdasan manusia pun terus menarik para ahli untuk menggalinya, salah satunya adalah Howard Gardner.

Howard Gardner, seorang psikolog dan ahli pendidikan terkenal, mengemukakan teori kecerdasan majemuk atau teori kecerdasan banyak (Multiple Intelegens). Menurut Gardner, kecerdasan tidak dapat direduksi dan dibatasi menjadi satu ukuran tunggal seperti dalam tes IQ tradisional. Pandangan  bahwa IQ menunjukkan kecerdasan seseorang sesungguhnya  meniadakan bakat dan talenta bidang lainya.

Tokoh-tokoh kecerdasan lainnyapun  seperti Gay Hendrick, Kate Ludeman, Bob Galvin, Daniel Goleman , menyatakan bahwa sesungguhnya kesuksesan manusia tidak hanya bersandar pada nilai IQ (Intelligence Quotient), tapi ditentukan pula oleh kecerdasan lainnya. Bahkan sebagian besar kesuksesan manusia ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya dan hanya sebagian kecil yang ditentukan oleh IQ nya.  

Sebagaimana pula hidup yang sangat komplek, toh kenyataannya dua kecerdasan berupa logis matematis dan verbal tidaklah cukup untuk menghadapinya, dibutuhkan berbagai kecerdasan, agar mampu bertahan dan mengisi hidupnya.

Coba cek lagi bagaimana pendidikan serta kompetensi apa saja yang menjadi perhatian utama dalam menghadapi abad 21 pada :

Teori kecerdasan majemuk, Howard Gardner pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, berpendapat bahwa individu memiliki delapan atau lebih kecerdasan yang relatif otonom. 

Manusia memanfaatkan kecerdasan ini, secara individu dan kelompok, untuk menciptakan produk dan memecahkan masalah yang relevan dengan masyarakat di mana mereka tinggal (Gardner, 1983, 1993, 1999, 2006b, 2006c). Delapan kecerdasan yang teridentifikasi menurut Gardner meliputi  :

  1. Kecerdasan linguistik-verbal : Kecerdasan dalam bahasa, baik lisan maupun tulisan, kemampuan untuk menganalisis informasi dan membuat produk yang melibatkan lisan dan bahasa tulisan seperti pidato, buku, dan memo dan orang dengan kecerdasan linguistik yang tinggi cenderung menjadi penulis yang baik, pembicara publik, atau ahli bahasa. Orang yang memiliki kecerdasan linguistik verbal yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang kuat dalam hal berikut:
    • Berbicara: Mereka mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif. Mereka menggunakan kata-kata yang tepat dan memiliki kemampuan untuk merangkai kalimat dengan baik.
    • Menulis: Orang dengan kecerdasan linguistik verbal yang tinggi biasanya memiliki kemampuan menulis yang baik. Mereka dapat mengungkapkan gagasan dan konsep secara jelas dan teratur dalam bentuk tulisan.
    • Membaca: Mereka memiliki kemampuan untuk memahami dan menafsirkan teks-teks yang kompleks dengan baik. Mereka mampu menangkap nuansa dan makna yang mendasar dari teks yang mereka baca.
    • Mendengarkan: Kecerdasan linguistik verbal juga melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan seksama. Orang dengan kemampuan ini cenderung dapat menangkap detail dan makna dari apa yang dikatakan orang lain.
    • Berbicara di Depan Umum: Orang dengan kecerdasan linguistik verbal yang tinggi sering kali memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum atau menyampaikan presentasi dengan percaya diri dan daya tarik.
    • Pemahaman Semantik: Mereka mampu memahami perbedaan makna antara kata-kata dan frasa dalam konteks tertentu.
    • Kemampuan Berargumentasi: Kecerdasan linguistik verbal juga terkait dengan kemampuan untuk membentuk argumen yang baik, mengemukakan pendapat dengan alasan yang kuat, dan berpartisipasi dalam diskusi yang mendalam
  2. Kecerdasan logis-matematis: Kecerdasan dalam berpikir logis, Kemampuan dalam mengembangkan persamaan dan bukti, membuat perhitungan, dan penyelesaian masalah abstrak. menggunakan pemikiran deduktif dan induktif, orang dengan kecerdasan ini cenderung menjadi ahli matematika, ilmuwan, atau insinyur.  Orang yang memiliki kecerdasan logis-matematis yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang kuat dalam hal berikut :
    • Pemecahan Masalah: Mereka memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menganalisis situasi dengan cermat, dan merumuskan solusi yang rasional dan terstruktur.
    • Pola dan Hubungan: Mereka dapat mengenali pola-pola, hubungan matematis, dan keteraturan dalam data atau informasi yang diberikan.
    • Penghitungan dan Penalaran Matematis: Orang dengan kecerdasan logis-matematis yang tinggi memiliki kemampuan untuk melakukan operasi matematis kompleks, seperti perhitungan, algebra, geometri, dan statistik.
    • Pemikiran Kritis: Kecerdasan logis-matematis melibatkan kemampuan untuk berpikir secara kritis dan analitis, mengevaluasi argumen, dan membuat kesimpulan berdasarkan bukti dan alasan yang kuat.
    • Pemahaman Konsep Abstrak: Mereka mampu memahami konsep-konsep abstrak dan kompleks, seperti konsep dalam matematika atau ilmu pengetahuan.
    • Problem Solving dalam Konteks Nyata: Mereka mampu menerapkan pemikiran logis dan matematis dalam situasi dunia nyata, termasuk dalam konteks teknis, ilmiah, atau bisnis.
    • Kemampuan Berpikir Kritis: Mereka cenderung memiliki kemampuan untuk mengevaluasi argumen dan solusi secara kritis, serta mengidentifikasi kelemahan atau potensi perbaikan.
  3. Kecerdasan visual-spasial : Kecerdasan dalam memahami dan memanipulasi ruang visual. mengenali dan memanipulasi skala besar dan gambar spasial skala kecil atau kemampuan dalam memahami dan memanipulasi obyek dalam ruang. Orang dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk memvisualisasikan objek dalam pikiran mereka dan biasanya memiliki bakat dalam seni, arsitektur, atau ilustrasi.  Orang dengan kecerdasan visual-spatial yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang kuat dalam hal berikut:
    • Pemahaman Ruang: Mereka dapat dengan mudah memahami dan menginterpretasikan informasi yang berhubungan dengan tata letak objek dalam ruang, seperti menggambar peta, merencanakan tata letak fisik, atau mengenali hubungan antara objek-objek dalam lingkungan.
    • Visualisasi: Orang dengan kecerdasan visual-spatial yang tinggi mampu membayangkan, menggambarkan, dan mengkonseptualisasikan objek-objek dalam pikiran mereka. Ini bisa berupa visualisasi proses, solusi masalah, atau konsep-konsep abstrak.
    • Kreativitas Visual: Mereka memiliki kemampuan untuk menghasilkan karya seni visual yang kreatif, seperti lukisan, gambar, desain grafis, dan bentuk seni lainnya.
    • Pemecahan Masalah Geometris: Kecerdasan visual-spatial melibatkan kemampuan untuk memahami dan memecahkan masalah geometris serta tata letak ruang, seperti dalam bidang matematika atau arsitektur.
    • Orientasi dan Navigasi: Orang dengan kecerdasan visual-spatial yang baik memiliki kemampuan untuk berorientasi dalam lingkungan, mengenali arah, dan membuat peta mental untuk navigasi.
    • Pemahaman Rincian Visual: Mereka cenderung memperhatikan rincian visual dalam objek atau lingkungan, serta dapat dengan cepat mengenali perbedaan dan pola dalam gambar atau grafik.
    • Analisis Gambar dan Grafik: Kecerdasan visual-spatial juga terkait dengan kemampuan untuk menganalisis informasi yang disajikan dalam bentuk grafik, diagram, dan gambar.
    • Kemampuan Kreatif dalam Desain: Orang dengan kecerdasan visual-spatial yang tinggi mungkin memiliki kemampuan untuk merancang objek-objek, interior, atau eksterior dengan fokus pada estetika dan fungsionalitas.
  4. Kecerdasan Musikal ; Kecerdasan dalam memahami, menghasilkan, dan mengapresiasi musik, merasa,menghasilkan, mengingat, dan membedakan, mentransformasi dan mengekpresikan bentuk /pola suara yang berbeda. Orang dengan kecerdasan musikal yang tinggi sering menjadi musisi, komposer, atau pemain instrumen.  Orang dengan kecerdasan musikal yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang kuat dalam hal-hal berikut:
    • Pengenalan Suara dan Nada: Mereka dapat dengan mudah mengenali berbagai nada, skala, dan interval dalam musik, serta membedakan antara suara-suara yang berbeda.
    • Kepekaan Ritme: Orang dengan kecerdasan musikal yang baik memiliki kemampuan untuk merasakan ritme dan pola ritmis dalam musik.
    • Pemahaman Struktur Musikal: Mereka dapat memahami struktur musik, seperti bentuk lagu, komposisi, dan aransemen musik.
    • Kemampuan Bermain Alat Musik: Kecerdasan musikal melibatkan kemampuan untuk memainkan alat musik dengan baik dan merasakan ekspresi musik melalui alat tersebut.
    • Kreativitas Musikal: Orang dengan kecerdasan musikal yang tinggi dapat menghasilkan musik sendiri, menciptakan lagu, dan mengekspresikan emosi melalui musik.
    • Interpretasi Musik: Mereka memiliki kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan yang diungkapkan dalam musik, serta mengartikan pesan dan makna yang terkandung dalam lagu atau komposisi.
    • Mengenali Harmoni dan Melodi: Kecerdasan musikal melibatkan kemampuan untuk mengenali hubungan harmonis antara akord-akord dan mengenali pola melodi dalam musik.
    • Kemampuan Berimprovisasi: Orang dengan kecerdasan musikal yang baik mungkin memiliki kemampuan untuk melakukan improvisasi musik dengan baik.
  5. Kecerdasan kinestetik-jasmani : Kecerdasan dalam menggunakan tubuh dan gerakan fisik. mampu mengoordinasikan pikiran dengan tubuh, membuat produk dan menyelesaikan masalah. Biasanya Orang dengan kecerdasan kinestetik yang tinggi cenderung menjadi  seorang atlet, penari, ahli bedah, atau seniman perupa, dll.  Orang dengan kecerdasan kinestetik jasmani yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang kuat dalam hal-hal berikut:
    • Keterampilan Motorik Halus: Mereka memiliki kemampuan untuk mengendalikan gerakan halus, seperti menulis, menggambar, atau bermain alat musik.
    • Keterampilan Motorik Kasar: Orang dengan kecerdasan kinestetik yang baik memiliki koordinasi dan kekuatan fisik yang baik dalam melakukan aktivitas fisik yang lebih kasar, seperti olahraga, tarian, atau kegiatan fisik lainnya.
    • Koordinasi Tubuh: Mereka memiliki kesadaran tubuh yang baik, yang memungkinkan mereka untuk melakukan gerakan dengan presisi dan koordinasi yang tepat.
    • Pemahaman Spasial Tubuh: Kecerdasan kinestetik juga melibatkan pemahaman mendalam tentang anatomi tubuh dan bagaimana berbagai bagian tubuh berinteraksi dan bergerak bersama.
    • Sensasi dan Persepsi Fisik: Orang dengan kecerdasan kinestetik cenderung peka terhadap sensasi fisik dan dapat merasakan perubahan dalam posisi tubuh, gerakan, atau tekanan pada kulit.
    • Pengembangan Keterampilan Fisik: Mereka memiliki kemampuan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan fisik baru dengan cepat dan efektif.
    • Ekspresi Fisik dan Seni Gerak: Kecerdasan kinestetik juga terkait dengan kemampuan untuk mengekspresikan diri melalui gerakan tubuh, seperti dalam tarian atau seni pertunjukan lainnya.
    • Memori Gerakan: Orang dengan kecerdasan kinestetik yang baik cenderung memiliki memori otot yang baik, yang memungkinkan mereka mengingat gerakan dan tindakan dengan mudah.
  6. Kecerdasan naturalistik : yaitu kecerdasan dalam memahami dan berinteraksi dengan alam serta makhluk hidup di dalamnya. memiliki kemampuan dalam  memahami, mengidentifikasi dan membedakan berbagai jenis tanaman, hewan, dan formasi cuaca dan apa saja  yang ditemukan di dunia alami. serta hubungan satu sama lainnya, orang dengan kecerdasarn ini senantiasa memiliki hubungan harmonis dengan sekitarnya. Orang dengan kecerdasan naturalistik yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang kuat dalam hal-hal berikut:
    • Pemahaman Alam: Mereka memiliki ketertarikan dan pemahaman yang mendalam tentang alam, termasuk tumbuhan, hewan, ekosistem, dan fenomena alam.
    • Pengamatan Detail: Orang dengan kecerdasan naturalistik yang baik cenderung memperhatikan detail alam dan makhluk hidup, dan mampu mengenali perbedaan dan pola dalam lingkungan mereka.
    • Kemampuan Mengklasifikasi: Kecerdasan naturalistik melibatkan kemampuan untuk mengklasifikasi dan mengkategorikan berbagai spesies dan objek alam berdasarkan karakteristik unik mereka.
    • Keterampilan Bertani dan Bertani: Mereka memiliki keterampilan dalam bercocok tanam, berkebun, atau merawat tanaman dan hewan.
    • Ketajaman Penginderaan: Orang dengan kecerdasan naturalistik mungkin memiliki kemampuan untuk mendeteksi perubahan kecil dalam lingkungan, seperti perubahan cuaca atau perilaku hewan.
    • Hubungan dengan Alam: Mereka memiliki rasa koneksi dan empati terhadap alam dan makhluk hidup di dalamnya.
    • Pemahaman Sirkulasi Ekologi: Kecerdasan naturalistik melibatkan pemahaman tentang bagaimana berbagai unsur ekologi saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain.
    • Kemampuan Meramalkan: Orang dengan kecerdasan naturalistik yang baik mungkin memiliki kemampuan untuk meramalkan perilaku alam dan fenomena alam.
  7. Kecerdasan intrapersonal: Kecerdasan dalam memahami dirinya sendiri, seperti emosi, tujuan, dan motivasi pribadi. Orang dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi cenderung memiliki pemahaman yang mendalam tentang diri mereka sendiri dan mengembangkan kesadaran diri yang kuat.  Orang dengan kecerdasan intrapersonal yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang kuat dalam hal berikut:
    • Pemahaman Diri: Mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang siapa diri mereka, kekuatan, kelemahan, nilai-nilai, dan tujuan hidup.
    • Introspeksi: Orang dengan kecerdasan intrapersonal yang baik cenderung melakukan refleksi mendalam terhadap perasaan, pikiran, dan pengalaman pribadi mereka.
    • Pengelolaan Emosi: Mereka mampu mengenali emosi mereka, mengelola emosi dengan baik, dan merasa nyaman dalam mengatasi stres dan tantangan emosional.
    • Motivasi Diri: Kecerdasan intrapersonal melibatkan kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, menetapkan tujuan, dan bekerja menuju pencapaian tujuan tersebut.
    • Empati Terhadap Diri Sendiri: Orang dengan kecerdasan intrapersonal yang baik cenderung memiliki empati terhadap diri sendiri, yang membantu mereka memahami perasaan dan kebutuhan pribadi dengan lebih baik.
    • Refleksi Diri: Mereka memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasi diri secara kritis, mengenali area yang perlu perbaikan, dan mengambil langkah-langkah untuk pertumbuhan pribadi.
    • Kepahaman Emosional: Kecerdasan intrapersonal juga melibatkan kemampuan untuk memahami berbagai nuansa emosional dan mengenali bagaimana emosi memengaruhi tindakan dan pikiran.
    • Pemahaman Tujuan dan Visi: Orang dengan kecerdasan intrapersonal yang kuat cenderung memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan hidup, nilai-nilai pribadi, dan visi masa depan.
  8. Kecerdasan interpersonal : Kecerdasan dalam memahami dan berinteraksi dengan orang lain. berempati ,memahami , merasakan perasaan, motif dan menjalin hubungan dengan orang lain  Orang dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi memiliki kemampuan untuk membaca emosi orang lain, membangun hubungan yang baik, dan menjadi pemimpin yang efektif. Orang dengan kecerdasan interpersonal yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang kuat dalam hal-hal berikut:
    • Empati: Mereka memiliki kemampuan untuk memahami perasaan, keinginan, dan perspektif orang lain. Mereka mampu membaca emosi orang lain dengan baik dan merasakan apa yang orang lain rasakan.
    • Kemampuan Berkomunikasi: Orang dengan kecerdasan interpersonal yang baik memiliki kemampuan untuk berbicara dan mendengarkan dengan baik. Mereka dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif, serta mampu mendengarkan orang lain dengan empati.
    • Kemampuan Bekerjasama: Kecerdasan interpersonal melibatkan kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok, membangun hubungan yang baik, dan memfasilitasi kerjasama antarindividu.
    • Kemampuan Memimpin: Orang dengan kecerdasan interpersonal yang kuat dapat memahami motivasi dan kebutuhan anggota tim, serta mampu memimpin dan menginspirasi dengan baik.
    • Pemecahan Konflik: Mereka memiliki kemampuan untuk mengatasi konflik dengan cara yang konstruktif dan mendukung, serta menemukan solusi yang memuaskan semua pihak.
    • Membaca Dinamika Sosial: Kecerdasan interpersonal juga melibatkan kemampuan untuk memahami dinamika sosial, norma-norma budaya, dan interaksi antarindividu dalam berbagai konteks.
    • Kemampuan Membangun Hubungan: Orang dengan kecerdasan interpersonal yang baik memiliki kemampuan untuk membina hubungan yang kuat dan bermakna dengan orang lain.
    • Mengajar dan Mendidik: Kecerdasan interpersonal juga terkait dengan kemampuan untuk mengajar dan mendidik orang lain, mengenali kebutuhan individu, dan menyampaikan informasi dengan cara yang bermakna.

Dilain kesempatan, Gardner (2006) sendiri menambahnya dengan kecerdasan eksistensial   yaitu kemampuan dalam mencerminkan kapasitas individu untuk mempertimbangkan "pertanyaan besar" tentang kehidupan, kematian, cinta, dan keberadaannya , sehingga bukan hanya 8 tapi 9 kecerdasan.

 “Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu,”. Yang artinya: “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.” ---Sabda Nabiyulloh Muhammad Saw---  

Gardner menekankan semua jenis kecerdasan yang disebutkan diatas ada dan ditemukan dalam berbagai tingkat dalam diri seseorang, tidak ada dua individu, bahkan kembar identikpun menunjukkan profil kekuatan dan kelemahan intelektual yang persis sama.

Mungkin  seseorang itu kurang menguasai dalam suatu hal, namun kemungkinan besar mereka lebih berbakat dalam hal lain. Tinggal bagaimana mereka mendapatkan sentuhan, pengajaran dan dorongan yang tepat, sehingga anak-anak dapat meningkatkan kecerdasan mereka dalam salah satu kompetensi ini.

Demikian Pembahasan Kecerdasan Majemuk Howard Gardner, 

Semoga bermanfaat

Rujukan Kecerdasan Majemuk Howard Gardner dari berbagai sumber salah satunya :

Davis, K., Christodoulou, J., Seider, S., & Gardner, H. (2011). Teori kecerdasan ganda. Dalam RJ Sternberg & SB Kaufman (Eds.), Cambridge Handbook of Intelligence (hlm. 485-503).

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Kecerdasan Majemuk Howard Gardner"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.