Tulisan ini sebenarnya perenungan dari sindiran Sumar Hendayana,Ph.D , dalam pemaparannya pada Rabu tanggal 10 Maret 2021 tentang apa yang terjadi dalam ruang-ruang kelas, pada kegiatan Komunitas Belajar Online Bulanan ke-3 bersama guru-guru SMP se-Kab.Sumedang, dengan tema Disain Riset Pembelajaran Reflektif.
|
Arek Socha.Pixabay.com |
Dialog adalah ruh dalam proses pembelajaran sehingga perlu diketahui oleh para guru Fungsi dan Tujuan pertanyaan dalam PBM (proses Belajar Mengajar) sebagat teknik dalam mengelola dialog didalam kelas, dialog yang terjadi antara guru dan siswa, dari siswa ke siswa dan untuk siswa merupakan indikator keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Tokoh lesson study dari UPI Bandung ini membaginya ke dalam tiga kategori yaitu :
- Dialog minimalis
- Dialog Dikendalikan Guru
- Dialog dikendalikan kelas
tabel 1. Panduan Kategorisasi
Nama | Deskripsi |
Kode |
Dialog Minimalis |
- Guru menjelaskan/bertanya, tidak ada respon verbal, mungkin
ada respon gestur fisik dari siswa
- Guru menjelaskan – siswa merespon namun
menggumam/inaudible
|
DM1 DM2 |
Dialog Kendali Guru |
- Guru bertanya – siswa menjawab dengan jawaban
sejenis ya/tidak melengkapi potongan kata
- Guru bertanya siswa menjawab dengan membaca teks
|
DG 1 DG 2 |
Dialog Kendali Kelas |
- Guru bertanya siswa menjawab dengan mengingat /
recall,termasuk siswa membacakan sesuatu dikelas
- Siswa bertanya ke guru dan guru langsung menjawab
dikelas
- Guru bertanya siswa menjawab reasoning/argument/alasannya
tanpa melihat buku/teks
- Siswa bertanya guru tidak menjawab/meneruskan
pertanyaan ke kelas baik mendapat/tidak mendapat jawaban
- Siswa bertanya ke siswa lain/ berdiskusi sesame siswa
selama kelompok dengan dipandu guru
- Siswa dalam kerja kelompok bertanya ke guru,
guru menjawab/berdiskusi dengan kelompok itu
- Siswa bertanya kesiswa lain/berdiskusi sesame siswa
selama kerja kelompok tanpa dipandu /kehadiran guru
|
DK 1
DK 2
DK 3
DK 4
DK 5
Dk 6
DK 7 |
Kemudian Presiden ALSI ini menyodorkan sebuah gambar berikut ini, tidak banyak sebenarnya penjelasan beliau namun cukup menampar kita sebagai guru.
- Gambar 1 : seorang guru dengan bibir besar mengilustrasikan seorang guru yang banyak bicara terus dan mendominasi, ketika siswa bekerja terus memberikan intruksi harus ini dan itu mengingatkan ini dan itu “ jangan lupa ya kerjakan ini dan kerjakan itu “ dan telinga kecil, menggambarkan guru yang sedikit mendengar dan tidak menyimak atau bahkan tidak memberikan kesempatan siswa untuk berbicara.
- Gambar 2 : Mulut kecil dan telinga besar , bicaranya sedikit namun banyak menyimak dan mendengarkan siswa, tangannya terbuka untuk menerima apapun yang disampaikan siswa,dengan banyak mendengar menandakan pada siswa terjadi dialog sebaliknya dengan guru banyak bicara maka tidak akan terjadi dialog pada siswa.
Selengkapnya silahkan baca bagaimana dialog pada pembelajaran berdasarkan pengalaman refleksi Pembelajaran di Jepang yang disampaikan widyaiswara P4TK IPA Drs. Darliana,M.Si .
Lalu apa fungsi dan tujuan Pertanyaan dalam proses Pembelajaran ?
Definisi Pertanyaan :
Menurut Kamus KBBI pertanyaan adalah :
- Perbuatan (hal dan sebagainya) bertanya
- Permintaan keterangan
- Sesuatu yang ditanyakan
- Soal
Fungsi dan tujuan Pertanyaan dalam pembelajaran
Mengajukan pertanyaan adalah salah satu teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru (Kim dan Kelloy,1987).
Pendapat ini di dukung pula oleh Callahan dan Clarke (1988) yang menyatakan bahwa pertanyaan adalah salah satu yang terpenting dari semua teknik mengajar, sehingga rasanya kalau tidak bertanya , maka bukanlah seorang guru.
Kita menggunakan pertanyaan selama proses pembelajaran dengan maksud untuk ;
- merangsang siswa berpikir,
- menilai kemajuan siswa,
- mengecek penjelasan yang telah diberikan guru,
- memotivasi siswa untuk tetap menaruh perhatian pada pelajaran
- mengontrol siswa tetap focus pada pelajaran. dll
Cara siswa menjawab ditentukan oleh tingkat dan jenis pertanyaan yang diajukan guru apakah tingkat ingatan, pemahaman, analisis atau evaluasi, silahkan baca :
Menurut Carin (1997) pertanyaan dalam proses pembelajaran memiliki fungsi :
- membangkitkan rasa ingin tahu, minat dan perhatian siswa pada topik pembelajaran
- mendorong motivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
- mengevaluasi persiapan siswa dan mengecek pemahaman siswa yang telah dimilikinya (entribehavior) dan pemahaman siswa terhadap suatu tugas.
- mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa serta kesulitan belajar siswa sekaligus mencari solusinya.
- menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan pada siswa untuk menunjukkan sikap, keterampilan dan pemahamannya atas substansi pembelajaran dan mereviu apa yang telah diajarkan/diberikan.
- mendorong partisipasi siswa dalam berdiskusi dan berargumen , mengarahkan siswa untuk menemukan kemungkingan-kemungkinan baru dalam menggali permasalahan yang disodorkan/didiskusikan, mampu mengembankan kemampuan berpikir dan menarik kesimpulan,
- membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau gagasan, memperkasya kosakata, serta mengembangkan toleransi sosial dan kolaborasi dalam berkelompok
- membiasakan siswa berpikir spontan dan cepat serta sigap dalam merespon berbagai permasalahan dan persoalan yang muncul.
- merangsang siswa mencari bahan untuk data ;
- mengembangkan dan membangun konsep diri siswa secara individu
- melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama lain
Sedangkan Siswono (1997:13) menyatakan bahwa tujuan utama bertanya didalam kelas adalah membantu siswa mengembangkan cara belajar melalui penemuan diri dan bukan menguji sejauh mana siswa telah menghafal pelajaran yang telah diberikan.
Dalam proses pembelajaran, disamping pertanyaan guru yang memegang peranan penting, lihat table 1 diatas, juga harus diciptakan agar siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru dan temannya (siswa yang lain) sehingga tercipta pembelajaran yang dialogis.
Untuk menciptakan suasana yang mendukung bagi siswa untuk bertanya, maka guru perlu membuat kerangka pertanyaan, diawali dengan merangsang minat siswa, dengan cara memberi siswa kesempatan untuk berhubungan langsung dengan benda-benda, alat-alat, infografis, video, gambar fakta dan data yang merangsang rasa ingin tahu siswa.
Berdasarkan kontak dengan hal-hal tersebut siswa dapat merespon pertanyaan guru. Respon siswa dapat berupa penggunaan kata-kata untuk mendeskripsikan, menggambar atau membangun sesuatu, atau melakukan pengukuran.
Dengan demikian pertanyaan guru tidak mengandalkan kemampuan verbal dalam bentuk pertanyaan lisan saja, namun harus juga didukung oleh situasi yang kondusif baik berupa benda, alat, infografis dll sehingga siswa termotiasi untuk berdialog (menjawab dan mengajukan pertanyaan, serta memberikan solusi atau alternatif dari permasalahan yang disodorkan) .
selengkapnya materi pemaparan Presiden ALSI Sumar Hendayana,Ph.D pada pertemuan Komunitas Belajar Online Bulana ke-3 bulan Maret 2021
Silhakan Baca artikel lainnya seputar "Pertanyaan" dalam Proses pembelajan :
Maju Terus Pendidikan Indonesia
Posting Komentar untuk "Fungsi dan Tujuan Pertanyaan dalam PBM"
Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu