Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Umpan Balik Pada Penilaian Formatif

Umpan Balik Pada Penilaian Formatif. Untuk memantau ketercapaian dan kemajuan belajar siswa terhadap tujuan pembelajaran atau indikator pencapaian kompetensi siswa, guru mengembangkan teknik penilaian formatif dan menyusun instrumen penilaian, melakukan penilaian sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih, dan kemudian guru memberi umpan balik terkait dengan teknik penilaian yang telah dilakukan.

Jarang sekali umpan balik dibahas dan menjadi bahan diskusi hangat para pendidik, bahkan mungkin merrupakan hal yang dilupakan , padahal umpan balik adalah penyempurna dari rangkain proses penilaian tersebut, untuk itulah pada kesempatan kali ini, kita ulas lebih dalam tentang Umpan Balik yang diambil dari Modul Penilaian Berbasis Kelas teknik Penilaian Formatif untuk sekolah menengah pertama yang disusun oleh Kemdikbudristek 2020.
Umpan balik sangat berkaitan dengan teknik-teknik penilaian formatif yang dilakukan oleh guru dalam suatu proses pembelajaran. Umpan balik adalah suatu komentar atau respon dari guru yang diberikan kepada siswa yang relevan dengan teknik penilaian formatif yang diberikan, yang menggambarkan apa saja yang sudah dicapai, apa yang seharusnya bisa lebih baik dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi yang dimaksud dan menyarankan strategi apa saja yang dapat diterapkan oleh siswa untuk membantu meningkatkan hasil belajar yang telah ditargetkan.  Umpan balik yang baik  harus mengacu pada target capaian belajar yang direncanakan, jenis teknik penilaian formatif yang dilakukan, serta kemampuan  masing masing siswa.   Dengan cara seperti ini umpan balik dapat  mendorong terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas karena dengan pemberian umpan balik siswa dapat mengetahui informasi mengenai bagian-bagian dari target capaian belajar yang direncanakan yang sudah dikuasai maupun bagian-bagian yang belum dikuasai oleh siswa, dan guru dapat membantu memberikan strategi yang dapat digunakan oleh siswa untuk memenuhi target capaian belajar yang direncanakan oleh guru.   Berdasarkan informasi tersebut, siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga tahu apa yang harus ia lakukan untuk meningkatkan kompetensinya dan guru dapat memfasilitasi siswa mencapai kompetensinya dengan pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhanya.
Proses pembelajaran IPA  di SMPN 4 Sumedang

    Pengertian Umpan Balik

    Umpan balik sangat berkaitan dengan teknik-teknik penilaian formatif yang dilakukan oleh guru dalam suatu proses pembelajaran. Umpan balik adalah suatu komentar atau respon dari guru yang diberikan kepada siswa yang relevan dengan teknik penilaian formatif yang diberikan, yang menggambarkan apa saja yang sudah dicapai, apa yang seharusnya bisa lebih baik dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi yang dimaksud dan menyarankan strategi apa saja yang dapat diterapkan oleh siswa untuk membantu meningkatkan hasil belajar yang telah ditargetkan.

    Umpan balik yang baik  harus mengacu pada target capaian belajar yang direncanakan, jenis teknik penilaian formatif yang dilakukan, serta kemampuan 
    masing masing siswa. 

    Dengan cara seperti ini umpan balik dapat  mendorong terciptanya proses pembelajaran yang berkualitas karena dengan pemberian umpan balik siswa dapat mengetahui informasi mengenai bagian-bagian dari target capaian belajar yang direncanakan yang sudah dikuasai maupun bagian-bagian yang belum dikuasai oleh siswa, dan guru dapat membantu memberikan strategi yang dapat digunakan oleh siswa untuk memenuhi target capaian belajar yang direncanakan oleh guru. 

    Berdasarkan informasi tersebut, siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga tahu apa yang harus ia lakukan untuk meningkatkan kompetensinya dan guru dapat memfasilitasi siswa mencapai kompetensinya dengan pembelajaran yang tepat sesuai dengan kebutuhanya. 

    Macam-macam Umpan Balik

    1. Berdasarkan bentuknya, terdapat dua bentuk umpan balik, yaitu: 
      1. umpan balik verbal (dinyatakan secara tertulis atau lisan),Umpan balik tertulis adalah komentar yang disampaikan oleh guru secara tertulis atas jawaban, pertanyaan atau respon siswa yang disampaikan secara tertulis. Umpan balik lisan adalah komentar yang disampaikan guru secara lisan atas jawaban, pertanyaan, respon atau performa yang ditunjukkan siswa saat mengikuti proses pembelajaran
      2. umpan balik nonverbal (dinyatakan selain tertulis dan lisan misalnya dengan  ekspresi wajah, gerak-gerik, bentuk senyuman, isyarat tangan, dan lain-lain). . Umpan balik nonverbal adalah respon yang disampaikan guru secara nonverbal atas jawaban, pertanyaan, respon atau performa yang ditunjukkan siswa saat mengikuti proses pembelajaran. 
    2. Berdasarkan penggunaannya oleh guru, terdapat dua ragam umpan balik yaitu :
      1. umpan balik umum (general feedback); Umpan balik umum biasanya digunakan guru untuk mendorong siswa untuk terus belajar, terus mencoba, terus berlatih dan terus mengerjakan sesuatu untuk mempertahankan atau meningkatkan sikap, pengetahuan atau ketrampilan sesuai dengan yang telah ditargetkan.
      2. umpan balik khusus (specific feedback); Umpan balik jenis ini diungkapkan dengan kata-kata baik lisan atau tertulis seperti: bagus, hebat, mengagumkan, mantab atau bahkan dengan acungan jempol. Ungkapan dengan kata-kata itu masih bersifat umum sehingga tidak mencerminkan informasi yang spesifik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa. Umpan balik khusus adalah umpan balik yang berisikan informasi yang menyebabkan siswa :
        1. mengetahui target apa yang belum dipenuhi, 
        2. apa yang harus dilakukan untuk mencapai target tersebut dengan cara: 
          • mengetahui bagaimana seharusnya siswa bersikap, 
          • bagaimana seharusnya siswa melakukan tugas dengan benar, atau 
          • bagaimana seharusnya siswa berlatih. 
        3. Umpan balik ini diberikan agar siswa menyadari bahwa ia belum memenuhi target yang seharusnya dicapai, akan tetapi siswa belum atau tidak tahu bagaimana cara memperbaiki untuk mencapai target tersebut. 
    Untuk Umpan Balik Khusus, umpan balik yang diberikan sebaiknya umpan balik yang bersifat deskriptif yaitu umpan balik yang berupa komentar atau respon yang positif atau netral, obyektif dan mendeskripsikan perilaku secara konkret. 

    Umpan balik positif adalah umpan balik yang diungkapkan dengan kata-kata bagus dan menyenangkan sehingga menimbulkan motivasi kepada siswa untuk memperbaiki kesalahan yang dilakukan. 

    Umpan balik netral adalah umpan balik yang tidak merujuk secara khusus kepada kesalahan siswa dalam melakukan tugas, tetapi secara netral mengingatkan kepada siswa apa yang sudah dilakukan  terkait dengan tugas yang diberikan. 

    Umpan balik deskriptif merupakan umpan balik yang bersifat pemberitahuan atau informasi, penguatan, dan motivasi. 

    Dalam memberikan umpan balik secara deskriptif terdapat tiga ungkapan yang bisa digunakan sebagai acuan, yaitu:  
    1. Ungkapkan kelebihan, kekuatan, atau sesuatu yang menonjol atau menarik dari tulisan, performa atau respon yang diberi umpan balik; 
    2. Ungkapkan bagian bagian mana dari tulisan, performa atau respon yang diberi umpan balik untuk ditingkatkan; dan 
    3. Ungkapkan cara untuk meningkatkan atau memperbaiki tulisan, performa atau respon yang diberi umpan balik. 
     
    Sobat GS, umpan balik yang diberikan kepada siswa sebaiknya bukan bersifat evaluatif yaitu menilai kekurangan, kesalahan dari tulisan, performa, atau respon yang diberi umpan balik dan menghakimi dengan ungkapan yang dikhawatirkan akan merusak kepercayaan diri siswa.  
     

    Waktu Pemberian Umpan Balik

    Sesuai dengan pengertiannya umpan balik adalah komentar atau respon dari guru yang diberikan kepada siswa yang menggambarkan apa saja yang sudah dicapai, apa yang seharusnya bisa lebih baik dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi yang dimaksud dan menyarankan strategi apa saja yang dapat diterapkan oleh siswa untuk membantu meningkatkan hasil belajar yang telah ditargetkan maka waktu 

    Sehingga pemberian umpan balik baiknya segera setelah siswa menyelesaikan penilaian formatif yang diberikan oleh guru. Apabila guru melakukan tes formatif di awal pembelajaran untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, atau melakukan tes formatif selama proses pembelajaran berlangsung, guru dapat memberikan umpan balik setelah siswa merespon atau menunujukkan performanya pada saat proses pembelajaran tersebut masih berlangsung.  
     
    Umpan balik yang baik adalah yang dilakukan dengan sengaja oleh guru merujuk pada perencanaan yang disiapkan guru yang memuat langkah umpan balik. 

    Berdasarkan perencanaan yang sudah dilakukan guru, waktu pelaksanaan umpan balik dapat dibagi dalam waktu sebagai berikut ini: 

    1. Umpan balik dapat diberikan setelah hasil tes diberikan. 

    Tes/ulangan dapat dilaksanakan pada akhir pelajaran yang berupa ulangan harian, ulangan tengah semester atau ulangan akhir semester. Guru dapat memberikan umpan balik pada setiap jawaban siswa yang kurang tepat atau kurang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. 

    Apabila kesalahan terjadi pada sebagian siswa, umpan balik cukup disampaikan kepada siswa secara individual. Kalau kesalahan terjadi pada sebagian besar atau seluruh siswa, guru dapat memberikan umpan balik secara klasikal.  
     

    2. Umpan balik dapat diberikan pada saat proses pembelajaran masih berlangsung.  

    Hal ini dapat terjadi karena guru memang merencanakan akan memantau pencapaian kompetensi siswa melalui teknik penilaian formatif tertentu, misalnya melalui kegiatan diskusi sehingga guru sudah menentukan kriteria pencapaian kompetensinya baik berupa sikap, pengetahuan maupun ketrampilan yang ditargetkan.  
    Sesuai dengan pengertiannya umpan balik adalah komentar atau respon dari guru yang diberikan kepada siswa yang menggambarkan apa saja yang sudah dicapai, apa yang seharusnya bisa lebih baik dilakukan oleh siswa dalam mencapai kompetensi yang dimaksud dan menyarankan strategi apa saja yang dapat diterapkan oleh siswa untuk membantu meningkatkan hasil belajar yang telah ditargetkan maka waktu   Sehingga pemberian umpan balik baiknya segera setelah siswa menyelesaikan penilaian formatif yang diberikan oleh guru. Apabila guru melakukan tes formatif di awal pembelajaran untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, atau melakukan tes formatif selama proses pembelajaran berlangsung, guru dapat memberikan umpan balik setelah siswa merespon atau menunujukkan performanya pada saat proses pembelajaran tersebut masih berlangsung.     Umpan balik yang baik adalah yang dilakukan dengan sengaja oleh guru merujuk pada perencanaan yang disiapkan guru yang memuat langkah umpan balik.   Berdasarkan perencanaan yang sudah dilakukan guru, waktu pelaksanaan umpan balik dapat dibagi dalam waktu sebagai berikut ini:
    Pembelajaran IPA di SMPN 3 Sumedang

    Di sisi lain dalam proses pembelajaran di luar apa yang direncanakan guru, ada siswa yang   mengajukan pertanyaan, atau siswa menjawab pertanyaan guru atau pertanyaan temannya. Pada aktivitas ini, guru dapat secara spontan memberikan umpan balik terkait dengan pertanyaan atau jawaban siswa tersebut.  

    Misalya :

    1) ketika guru memilih teknik diskusi kelompok, 

    Waktu yang bisa digunakan guru untuk memberikan umpan balik adalah saat diskusi kelompok itu berlangsung. Langkah yang dapat dilakukan guru saat siswa berdiskusi adalah guru mendekati dan mendengarkan isi diskusi. 

    Apabila dijumpai ada  aktivitas diskusi/perilaku siswa yang kurang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, guru dapat langsung memberikan umpan balik kepada seluruh anggota kelompok atau kepada salah satu anggota kelompok. 

    Guru juga dapat memberikan umpan balik setelah diskusi kelompok itu selesai baik secara tertulis terhadap materi diskusi yang dibuat dan atau secara lisan terkait dengan performance yang ditampilkan oleh masing masing kelompok. 
     
    2) Pertanyaan secara lisan yang disampaikan oleh siswa secara spontan. 

    Misal, ketika ada siswa yang mengajukan pertanyaan dengan ‘intonasi’ yang kurang sesuai, guru dapat langsung memberikan umpan balik kepada siswa yang mengajukan pertanyaan tersebut, dengan mengacu pada 3 ungkapan: 
    • Ungkapkan hal yang menarik/menonjol dari pertanyaan siswa tadi misalnya pertanyaan yang diajukan cukup bagus, mau minta penjelasan tentang apa yang sudah dijelaskan….; 
    • Ungkapkan hal yang harus diperbaiki misalnya pertanyaan tadi akan lebih bagus kalau disampaikan dengan suara yang lebih keras agar bisa didengar oleh semua siswa, dan gunakan kata tanya yang tepat; dan  
    • Ungkapkan strategi untuk dapat mengajukan pertanyaan dengan baik misalnya mulailah dengan kata Pak, mohon bisa dijelaskan…. kemudian ditambah kata tanya Apa…, Mengapa…. Bagaimana…. Caranya kamu tulis inti pertanyaannya supaya bisa runtut. 
     
    3) Pada saat siswa memberikan jawaban secara lisan, 

    Guru juga dapat memberikan umpan balik seketika setelah siswa selesai menyampiakan jawaban. Pada umpan balik ini, guru menekankan pada substansi jawaban siswa, dan diberikan secara individu.  
     
    4) Pada saat siswa menunjukkan performanya, 
    Bukan pada kegiatan tes atau ulangan, guru juga dapat memberikan umpan balik atas performa yang ditunjukan siswa yang belum sesuai dengan kriteria. Umpan balik yang dapat diberikan ini, misalnya pada saat pembelajaran olah raga dan seni. 
     

    3. Umpan balik juga dapat diberikan pada hasil pekerjaan siswa setelah hasil pekerjaan dari penugasan selesai dikerjakan. 

    Penugasan misalnya dapat berbentuk membuat benda tiga dimensi, menyusun karya tulis, membuat pajangan, membuat gambar, menyusun sajak atau lainnya. Selain itu, pekerjaan siswa juga dapat berupa penugasan yang dijawab pada buku latihan. 

    Terhadap hasil pekerjaan siswa ini, guru dapat memberikan komentar dengan cara tertulis yang bisa langsung dituliskan atau ditempelkan pada hasil pekerjaan tersebut, dan memberikan petunjuk tentang cara memperbaikinya. 

    Guru juga bisa memberikan umpan balik secara lisan. Dalam hal memberikan komentar secara lisan pada hasil karya yang masih belum memenuhi kriteria, guru dapat mengawalinya dengan mengajukan pertanyaan tentang cara siswa melakukan pekerjaannya. 

    Dan berdasarkan jawaban siswa, guru dapat memberikan saran perbaikan atau petunjuk cara siswa memperbaikinya.  

    Prinsip Pemberian Umpan Balik

    1. Guru sebaiknya menetapkan isi umpan balik sebagai fokus yang relevan dengan kriteria tugas, indikator pencapaian kompetensi, dan/atau tujuan pembelajaran. Dalam memberikan umpan balik pada pekerjaan atau kemajuan siswa, guru dapat mengacu pada kriteria capaian belajar, capaian siswa pada bidang yang sama sebelumnya, hasil pekerjaan atau kemajuan siswa lain. 
    2. Guru sebaiknya memberikan umpan balik dengan memberikan deskripsi tidak sebatas skor berupa angka atau nilai. Umpan balik yang diberikan juga bisa berupa hasil pengamatan guru terhadap pekerjaan siswa yang kemudian dibandingkan dengan kriteria yang disepakati bersama atau bisa dibandingkan dengan target belajar. Umpan balik berupa deskripsi mengenai bagian apa saja yang telah memenuhi kriteria dan target belajar dan deskripsi tentang bagian-bagian yang bisa diperbaiki agar karya atau capaian belajarnya optimal.  
    3. Guru sebaiknya menjadikan respon siswa terhadap umpan balik sebagai indikator mengenai ketepatan umpan balik yang diberikan. Respon dalam bentuk tanggapan positif secara verbal atau nonverbal dan kegiatan-kegiatan belajar yang mereka lakukan untuk mencapai apa yang belum dikuasai merupakan indikator bahwa umpan balik yang diberikan tepat. Umpan balik yang tepat akan meningkatkan motivasi belajar dan tingkat penguasaan kompetensi siswa. 
    4. Guru sebaiknya menyadari bahwa pemberian umpan balik adalah memberikan motivasi kepada siswa untuk mencapai target kompetensi yang optimal dan menghindarkan siswa dari rasa tidak senang, putus asa, dan merasa tersudut. Untuk itu umpan balik sebaiknya diberikan sesegera mungkin, umpan balik harus spesifik, harus sesuai tingkat perkembangan anak; dapat berupa penghargaan (reward) sebagai umpan balik positif namun jangan terlalu sering, menekankan pada proses bukan pada hasil, bersifat deskriptif bukan evaluatif, memperhatikan situasi siswa dan dalam keadaan terpaksa, umpan balik ‘negatif’ dapat diberikan tetapi harus diikuti dengan saran-saran positif.  
    5. Guru sebaiknya memberikan umpan balik yang cukup bermakna bagi siswa yaitu dengan membandingkan produk siswa dengan kriteria keberhasilan yang telah dikomunikasikan sebelumnya. Contoh sederhana pemberian umpan balik yaitu dengan membuat sebuah format tentang “Daftar Kriteria Keberhasilan”. Dalam daftar tersebut, guru dapat memberikan tanda + (plus) untuk menunjukkan tentang kriteria yang telah berhasil dipenuhi siswa dan memberikan catatan tertentu untuk yang belum dipenuhinya. 
    6. Guru sebaiknya jangan memberikan umpan balik, sebelum siswa menyelesaikan tugasnya. Hal ini untuk menghindarkan siswa dari kecenderungan menyalin jawaban dari umpan balik yang diberikan oleh guru. Hindari pemberian umpan balik yang bersifat memuji hasil kerja siswa yang bisa berdampak pada dorongan siswa untuk lebih mementingkan kompetisi bukan keterlibatannya dalam pembelajaran. 
    7. Guru sebaiknya memberikan umpan balik bergantung kepada ;
      1. karakteristik siswa, 
      2. kualitas komponen umpan balik eksternal, 
      3. jenis, kompleksitas dan kesulitan tugas, dan 
      4. jenis kesalahan.  
    8. Umpan balik pada dasarnya bersifat netral, yang menggambarkan apa yang telah dilakukan dan tidak dilakukan siswa. Umpan balik harus bersifat obyektif, deskriptif, dan disampaikan pada waktu yang tepat yakni pada saat tujuan pembelajaran masih segar dalam benak siswa.

    Strategi Pemberian Umpan Balik

    1. Memberikan umpan balik secara tertulis 

    Umpan balik yang disampaikan secara tertulis akan lebih sesuai jika diberikan untuk hasil tugas siswa yang tertulis, antara lain karangan, ringkasan, peta konsep, jawaban soal uraian, laporan proyek, pekerjaan tertulis di kelas, dan PR. 

    Hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan umpan balik secara tertulis adalah tingkat kemampuan membaca siswa, khususnya bagi siswa pada tingkat yang lebih rendah. Selain itu perlu dipastikan bahwa tulisan guru harus rapi dan jelas. 
    Umpan balik yang disampaikan secara tertulis akan lebih sesuai jika diberikan untuk hasil tugas siswa yang tertulis, antara lain karangan, ringkasan, peta konsep, jawaban soal uraian, laporan proyek, pekerjaan tertulis di kelas, dan PR.   Hal yang perlu diperhatikan dalam menyampaikan umpan balik secara tertulis adalah tingkat kemampuan membaca siswa, khususnya bagi siswa pada tingkat yang lebih rendah. Selain itu perlu dipastikan bahwa tulisan guru harus rapi dan jelas.


    Umpan balik secara tertulis yang baik terdiri atas deskripsi mengenai apa saja yang sudah bisa dilakukan oleh siswa dengan baik dan saran kepada siswa untuk meningkatkan penguasaannya. Kata-kata yang digunakan merujuk pada bagian tertentu dari tugas tersebut sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas mengenai lingkup umpan balik yang diberikan. 

    Gaya penyampaiannya pun menggunakan ungkapanungkapan yang menimbulkan motivasi siswa dan anggapan positif tentang kemajuan belajarnya.   

    2. Memberikan umpan balik secara lisan  

    Umpan balik secara lisan dapat diberikan dalam berbagai kesempatan, misalnya pada saat siswa sedang mengerjakan tugas di kelas, berdiskusi dengan anggota kelompoknya, sesaat setelah siswa merespon pertanyaan guru atau presentasi, dan seusai siswa merespon pendapat atau presentasi temannya. 

    Guru perlu menghindari memberikan umpan balik pada saat siswa tengah berbicara atau presentasi. Guru harus menunggu hingga siswa selesai berbicara agar tidak mengganggu penyampaian gagasan siswa tersebut.  
     
    Sambil menunggu siswa menyelesaikan bicara atau presentasinya, guru dapat membuat catatan-catatan kelebihan dan kekurangan siswa tersebut. Umpan balik lisan dapat juga disampaikan dengan menggunakan demonstrasi terutama pada kompetensi yang menggunakan keterampilan motorik.  
     

    3. memberikan Umpan balik untuk perorangan, kelompok, atau kepada seluruh kelas. 

    Umpan balik perorangan diberikan kepada siswa yang memiliki masalah yang hanya dimiliki/dialami oleh dirinya. Umpan balik kelompok diberikan kepada sekelompok siswa yang memiliki masalah yang sama. 

    Sementara itu, umpan balik kepada seluruh siswa dalam satu kelas apabila sebagian besar atau seluruh siswa memiliki masalah yang sama.  Guru juga dapat memberikan umpan balik dengan cara membahas tugas terdahulu pada awal pelajaran. 

    Umpan balik kepada seluruh kelas juga bisa disampaikan dengan menggunakan satu sesi pelajaran untuk mengulang kembali materi yang dirasa masih belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa.   
     

    4. Gabungan umpan balik individu yang dilanjutkan di kelompok dan/atau kelas 

    Diawali dari umpan balik untuk individu siswa dilanjukkan ke umpan balik kelompok/kelas hal ini dilakukan untuk menunjukkan bagian-bagian yang perlu diperbaiki oleh sebagian besar siswa. Pemberian umpan balik disesuaikan dengan kebutuhan siswa dalam mencapai target belajar mereka.  
     

    5. Umpan balik harus mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa. 

    Ada dua kategori siswa menurut kemampuan mereka, yakni 
    1. siswa dengan kemampuan tinggi ; dititikberatkan pada kriteria tugas dan proses mengerjakan tugas tersebut. Guru perlu menyebutkan bagian yang baik dari karya tersebut dan menjelaskan mengapa bagian bagian tersebut sudah memenuhi target capaian belajar. Guru selanjutnya dapat memberikan saran yang sifatnya pengayaan. Setelah itu, guru dapat meminta  siswa untuk menyampaikan pengalaman menarik selama mengerjakan tugas tersebut. Siswa-siswa pada kategori ini biasanya sadar dan tahu akan proses belajar yang mereka jalani.  
    2. siswa dengan kemampuan rendah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.  Bagi siswa yang menemui kesulitan dalam mencapai capaian belajar, umpan balik yang berkaitan dengan proses pengerjaan tugas dan hasil pekerjaan mereka juga dapat diberikan. Meskipun demikian, dalam memberikan umpan balik guru perlu membimbing siswa tahap demi tahap untuk mengingat kembali apa yang telah mereka lakukan selama mengerjakan tugas dan melihat setiap bagian dari karya mereka untuk menjadikan siswa menyadari bagianbagian mana yang telah dan belum memenuhi target dan kriteria.  Dengan cara itu, siswa akan tahu apa yang perlu dilakukan untuk mencapai target sesuai kriteria. Kepada siswa berkemampuan rendah, umpan balik dapat juga diberikan dengan menggunakan pekerjaan terdahulu siswa tersebut sebagai acuan.  
    Alhamdulillah cukup panjang juga pembahasan Umpan Balik pada penilaian Formatif ini, semoga menjadi pencerahan cobat GS dalam menyempurnakan proses pembelajaran yang dibawakan sehingga proses pembelajarannya sampai pada capaian pembelajaran yang di targetkan.

    Semoga bermanfaat
    ADH
    ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

    Posting Komentar untuk "Umpan Balik Pada Penilaian Formatif"

    Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.