Model Pembelajaran Hybrid Learning
Tulisan yang sobat guru baca saat ini adalah artikel lanjutan dari Hybrid Learning dan Implementasinya silahkan cek terlebih dahulu jika belum membacanya.
Selain itu jauh sebelumnya saya pernah menulis artikel tentang Pendidikan abad 21 apa dan bagaimana (kemdikbud) Ditjen PSMA pendidikan dasar dan menengah kemdikbud, telah memetakan kecakapan abad 21 yang harus dimiliki dan dikuasai peserta didik diantaranya :
- berprikir kritis dan pemecahan masalah (Critical thinking and problem solving skill)
- memiliki kecakapan berkomunikasi (communication skill)
- kreatifitas dan inovasi (creatifity and innovation skill)
- kolaborasi (collaboration skill)
dan dilengkapi dengan kemampuan dalam :
- kontruksi pengetahuan
- self regulation
- penggunaan ICT untuk belajar (use of ict for learning )
Sementara itu Popkova dkk (2018) menjelaskan bahwa revolusi industri 4.0 merupakan kecenderungan terkait dengan "digitalisasi" ekonomi dan masyarakat, termasuk pengembangan layanan pintar, data pintar, teknologi cloud, jaringan digital, ilmu digital, pendidikan digital, dan lingkungan digital untuk hidup.
Hybrid learning atau yang sebelumnya dikenal dengan Blended Learning adalah model pembelajaran yang mengkombinasikan pengajaran secara face-to-face (pembelajarn tatap muka) dengan metode pengajaran berbasis komputer baik secara offline maupun online (PJJ) yaitu pembelajaran bermediasi teknologi (technology mediated instruction) untuk membentuk suatu pendekatan pembelajaran yang berintegrasi.
Sedangkan menurut situs Cristenseninstitute.org Hybrid learning tidak sama dengan instruksi kaya teknologi. Ini melampaui komputer satu-ke-satu dan gadget berteknologi tinggi.
Pembelajaran campuran melibatkan pemanfaatan Internet untuk memberi setiap siswa pengalaman belajar yang lebih personal, termasuk peningkatan kontrol siswa terhadap waktu, tempat, jalur, dan/atau kecepatan belajar.
Yang dimaksud dengan Hybrid learning adalah program pendidikan formal di mana seorang siswa belajar:
- setidaknya sebagian melalui pembelajaran online, dengan beberapa elemen kontrol siswa atas waktu, tempat, jalur, dan/atau kecepatan;
- setidaknya sebagian di lokasi tertentu yang diawasi jauh dari rumah;
- dan modalitas di sepanjang jalur belajar setiap siswa dalam suatu kursus atau mata pelajaran terhubung untuk memberikan pengalaman belajar yang terintegrasi.
Setelah memahami apa itu Hybrid learning, berikutnya bagaimana model pembelajaran hybrid learning.
Model Pembelajaran Hybrid Learning
Srisakdi (2006) dalam buku Pedoman Pengembangan Bahan ajar Berbasis Web terbitan Departemen Pendidikan Nasional, membagi model pembelajaran Hibrid learning menjadi 4 kelompok :
1. Model pembelajaran tatap muka on-line dan off-line
yaitu pembelajaran dengan masa tatap muka dilaksanakan dalam 2 hingga 3 minggu. Selama 4 bulan 1 minggu peserta didik akan belajar mandiri dengan pembelajaran berbasis web dan ujian semester.
Dalam masa belajar mandiri (4 bulan1 minggu), peserta didik akan berkumpul dan bertemu beberapa kali dengan guru di web/online atau bertemu langsung sesuai jadwal yang telah ditentukan. Proses tatap muka ditujukan untuk memfasilitasi setiap permasalahan yang dihadapi peserta didik selama proses belajarnya.
Berikutnya InsyaAlloh saya coba buat artikel tentang bagaimana settingan /station Rotation dalam pembelajaran hybrid learning dalam sebuah topik yang saya ajarkan dikelas.
Atau silahkan perkaya bacaan sobat guru dengan memahami bagaimana setingan dalam membuat station rotasi antara offline dan online dalam hybrid learning DISINI.
2. Model pembelajaran menggunakan modul elektronik .
Proses pembelajaran dengan bahan ajar yang digunakan salah satunya berupa modul dalam kemasan elektronik. Dalam pembelajaran berbasis web/online modul elektronik ini dikenal dengan istilah bahan ajar mandiri atau bahan ajar yang dikemas untuk peserta didik sehingga mampu belajar secara mandiri.
Kemdikbud sudah memfasilitasi hal ini dengan modul-modul PJJ dan modul lainnya.silahkan cek DISINI.
3. Model pembelajaran menggunakan teks, audio, video dan multimedia
Proses pembelajaran berbasis web/internet dengan menggunakan atau memanfaatkan media teknologi (ICT), diantaranya dalam pengemasan dan pemanfaatan teks, audio, video serta multimedia.
Pemanfaatan teks, audio, video dan multimedia dilakukan pada masa belajar mandiri, dengan materi yang dikemas secara digital berupa teks, audio, video dan multimedia ini di simpan dengan media penyimpan tertentu, yang bisa diakses kapansaja, dimana saja secara online.
Keterampilan multi tasking dari pendidik menjadi penentu keberhasilan proses ini ditambah daya dukung satuan pendidikan dalam sarana prasana ICT.
4. Model pembelajaran berbasis web,
Penggunaaan teknologi web diperlukan dalam pembelajaran untuk melakukan tatap muka, penyimpanan file, diskusi, pemantauan dll. dimana porsi waktu masa belajar mandiri lebih banyak dibandingkan dengan tatap muka baik offline maupun online.
Akun pembelajaran @belajar.id yang diberikan Kemdikbud kepada pendidik dan peserta didik dengan fasilitas google workspace for education menjadi salah satu tool pemercepat transformasi pembelajaran hybrid learning dalam membawa digitalisasi sekolah di Indonesia.
Dengan berbasis internet/web dan akun belajar id memberi keleluasan dan kemampuan yang maksimal sehingga siswa tidak hanya mengakses bahan ajar, melainkan dapat melakukan beberapa aktifitas seperti :
- Melakukan interaksi, baik melalu email, chat ataupun forum diskusi. peserta didik dapat bertanya maupun mengajukan pendapat tentang suatu hal baik dengan guru ataupun dengan teman / kelompoknya;
- Mengerjakan tugas (assignments). peserta didik akan diberikan beberapa tugas baik perorangan maupun kelompok;
- Menjawab soal latihan. Di setiap topik akan disediakan beberapa soal latihan yang harus dijawab peserta didik .
- Surfing the web. Untuk menggali dan mencari literature, jurnal ilmiah, images, video, etc.;
- Berkomunikasi dengan siswa dari penjuru dunia juga para ahli diberbagai bidang ilmu pengetahuan dari berbagai negara atau bergabung dalam komunitas-komuinitas ilmu pengetahuan.
Kondisi new normal ini tentunya harus terus dilakukan penyesuaian- penyesuaian dan pembiasan diri baik guru maupun peserta didik. masih akan banyak ditemukan permasalahan - permasalahan terutama sekolah-sekolah yang baru menggunakan Hybrid Learning.
Sobat guru demikianlah 4 Model Pembelajaran Hybrid Learning, sampai jumpa di artikel selanjutnya semoga bermanfaat.
Sumber rujukan :
- Yusuf E, 2016 .Pembelajaran berbasis teknologi untuk generasi z .jurnal widyakala volume 3 maret 2016
- Verawati dan Desprayoga,2019.Solusi Pembelajaran 4.0 : Hybrid Learning. Makalah
- Purwahida, Rahmah,2019.Teachers Understanding on Design Modul of Hybrid Learning. Jurnal ISLLAE Volume 1 Issue 2,July 2019
- Setiawan,Risky dkk,2019. Efektifitas Blended Learning dalam inovasi pendidikan era industri 4.0 pada mata kuliah teori tes klasik. Jurnal inovasi teknologi pendidikan : volume 6 no 2, Oktober 2019
- Blended Learning;https://www.christenseninstitute.org/blended-learning/. diakses 3 September 2021
Salam Sukses
Terimakasih bu, pencerahan dalam masa transisi ini. Melalui Pembelajaran Tatap Muka Terbatas ini, Blended learning sangat cocok di implementasikan.
BalasHapushappy sharing, betul sekali pak salah satu model pembelajaran yang meningkatkan personalisasi siswa /student center
Hapus