Pembelajaran berbasis Projek di SMK
Pembelajaran Berbasis Projek didefinisikan sebagai pembelajaran yang menggunakan projek sebagai media dalam proses pembelajaran untuk mencapai soft skills, hard skills, dan karakter.
Penekanan pembelajaran berbasis projek terletak pada aktivitas-aktivitas murid dalam menghasilkan produk yang menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, hingga mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata.
Produk/karya yang dimaksud adalah hasil akhir dari projek berupa barang atau jasa bisa dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya seni, karya teknologi/prakarya, dan lain sebagainya.
Tujuan Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Projek
Tujuan Pengelolaan pembelajaran berbasis projek adalah :
- Meningkatkan kepercayaan dunia kerja terhadap SMK dan tamatan SMK
- Mendukung sertifikasi kompetensi murid oleh industri
- Meningkatkan produktivitas SMK berbasis produk standar industri
- Merancang pembelajaran yang seimbang dalam pembekalan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
- Mudah memusatkan perhatian murid dalam belajar pada satu projek
- Meningkatkan efektifitas pembelajaran, karena semua mata pelajaran/kompetensi yang relevan dipelajari dalam projek yang sama
- Memiliki penguasaan kompetensi lebih mendalam dan berkesan
- Mengarahkan murid agar mampu bekerja dengan profesional di dunia kerja
- Menyiapkan murid agar memiliki kompetensi teknis (hard skills)
- Membudayakan budaya kerja industri, terutama budaya mutu, efisiensi, dan kreativitas
- Memberikan wahana pengalaman belajar murid dengan pengalaman berhasil
Prinsip dan Karakteristik Pembelajaran Berbasis Projek
Prinsip dalam pengelolaan pembelajaran berbasis projek di SMK adalah :
- Kerja sama produk dan pembelajaran sekolah dengan dunia kerja
- Pembelajaran melalui projek riil dari dunia kerja dengan memperhatikan nilai ekonomis dan ketepatan waktu penyerahan produk
- Proses pembelajaran rangkaian projek utuh dari analisis order sampai layanan purna jual (layanan setelah jual-beli)
- Kolaborasi antar mata pelajaran sesuai kompetensi/elemen kompetensi capaian pembelajaran
- Keseimbangan kompetensi hard skill, soft skill, dan karakter
- Pengembangan budaya kerja dunia kerja
- Pemanfaatan fasilitas dunia kerja
- Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
- Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
- Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
- Siswa bertanggungjawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yang dikumpulkan
- Siswa melakukan evaluasi secara kontinyu
- Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan
- Hasil akhir berupa produk dan dievaluasi kualitasnya
- Kelas memiliki atmosfir yang memberi toleransi kesalahan dan perubahan.
- Originalitas isi, meliputi;
- masalah harus kompleks,
- Peserta didik harus menemukan hubungan antar gagasan yang diajukan,
- Peserta didik harus dihadapkan pada masalah yang illdefined (tidak jelas),
- pertanyaan yang digunakan dalam mengajukan masalah sebaiknya cenderung mempersoalkan muatan masalah dunia nyata/otentik.
- Kondisi harus menguatkan otonomi siswa;
- peserta didik dapat melakukan inquiry dalam konteks masyarakat,
- peserta didik dapat mengelola waktu secara efisien dan efektif,
- peserta didik dapat belajar penuh dengan kontrol diri,
- peserta didik harus dapat mensimulasikan kerja secara professional.
- Aktivitas siswa harus mengandung investigasi kelompok kolabiratif;
- peserta didik mampu berinvestigasi selama periode tertentu,
- peserta didik melakukan pemecahan masalah kompleks,
- peserta didik memformulasikan hubungan antara gagasan orsinilnya untuk mengkonstruksi dalam keterampilan inovatif,
- peserta didik menggunakan tehnologi otentik dalam memecahkan masalah,
- peserta didik melakukan umpan balik mengenai gagasan mereka berdasarkan respon para ahli atau dari hasil tes.
- Hasil produk nyata;
- peserta didik menunjukkan produk nyata berdasarkan hasil investigasi mereka,
- peserta didik melakukan evaluasi diri,
- peserta didik responsif terhadap segala implikasi dari kompetensi yang dimilikinya,
- peserta didik mendemonstrasikan kompetensi sosial, manajemen pribadi, dan regulasi belajarnya.
Implementasi Pembelajaran berbasis Projek di SMK
Implementasi pembelajaran berbasis projek di SMK :
- Pembelajaran berbasis projek dilaksanakan melalui projek yang merupakan order dari dunia kerja, atau kreativitas guru dan murid dalam menghasilkan produk unggulan SMK.
- Berdasarkan order, sekolah melaksanakan analisis untuk memastikan apakah pekerjaan dapat dilaksanakan atau tidak, dengan memperhatikan penguasaan kompetensi (capaian pembelajaran) murid dan guru, serta fasilitas sekolah.
- Jika berdasarkan analisis pekerjaan dapat dilaksanakan, selanjutnya dilakukan persiapan dan pelaksanaan pembelajaran.
- Proses pembelajaran menyatu pada proses produksi/layanan jasa. Secara kontekstual, murid diberikan pengalaman belajar pada situasi yang nyata dengan suasana dunia kerja.
- Pembelajaran berisikan beberapa atau seluruh kompetensi pada satu mata pelajaran atau antar mata pelajaran SMK sesuai projek.
- Murid belajar mulai dari menganalisis spesifikasi dan persyaratan produk (barang/jasa) order dari dunia kerja/permintaan pasar, perencanaan dan proses produksi, evaluasi proses, penilaian hasil produksi, penjaminan mutu produk, pemasaran, distribusi, hingga pelayanan purna jual (layanan setelah jual-beli)
- Contoh Rubrik Penilaian Projek
- Kisi-kisi dan rubrik peniaian projek
- Kisi-kisi dan rubrik penilaian kinerja
- Model Pembelajaran berbasis Projek
- BDR tematik Terintegrasi berbasis projek
- Projeck Base Learning PJBL dimasa new normal
- Alternatif model BDR berbasis Projek
- sintaks 5 model pembelajaran
Posting Komentar untuk "Pembelajaran berbasis Projek di SMK "
Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu