Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Metode Ceramah yang Efektif dalam PBM

Metode Ceramah yang Efektif dalam PBM| metode ceramah ? kok kembali konvensional sih ! sekarang kan sudah kurikulum merdeka, pembelajarannnya harus berpusat pada siswa bukan berpusat pada guru!, mungkin itu reaksi yang akan muncul kala membaca judul tersebut. Namun kalau boleh saya bertanya adakah yang bisa meninggalkan metode ceramah dalam setiap pertemuannya ?

Metode ceramah merupakan metode pembelajaran yang tidak bisa dihindari oleh semua pendidik,apakah itu guru, dosen dan profesor dan presenter profesionalpun semuanya menggunakan metode ceramah dalam pemaparannya. Metode ini tidak akan bisa dihindari, apapun metodenya pastinya akan selalu ada pemaparan yang dilakukan oleh guru.

Lalu bagaimana metode ceramah bisa menjadi proses pembelajarn aktif dan berpusat pada siswa ? silahkan baca sampai tuntas bagaiman mengaplikasikan metode ceramah dalam pembelajaran dibawah ini ....

Ceramah adalah suatu komunikasi lisan satu arah yang dilakukan dalam proses belajar klasikal dimana guru menyampaikan pemaparan materinya di depan kelas sementara siswa hanya menyimak saja dan menerima apa yang dipaparkan (pasif reseptif). sehingga cocok dalam konteks khutbah.

Ceramah yang Efektif Dalam PBM

Ceramah adalah suatu komunikasi lisan satu arah yang dilakukan dalam proses belajar klasikal dimana guru menyampaikan pemaparan materinya di depan kelas sementara siswa hanya menyimak saja dan menerima apa yang dipaparkan (pasif reseptif). sehingga cocok dalam konteks khutbah.

Ceramah bentuk monolog yang satu arah tentunya membosankan. Siswa tidak akan berpikir atau belajar. Sehingga pembelajaran satu arah ini haruslah dihindari.

lalu bagaimana metode ceramah yang tidak satu arah dan membosankan siswa ?maka metode ceramah sobat gurusumedang haruslah merupakan dialog antara guru (presenter) dengan siswa (audiens)

Maka Ceramah Dialog disini berarti suatu rangkaian :

  1. Pertanyaan guru
  2. jawaban siswa
  3. pertanyaan lanjutan (berdasarkan jawaban siswa) oleh guru
  4. jawaban siswa
Dimana dalam pemaparan materinya,  guru mengajukan pertanyaan, kemudian siswa menjawab pertanyaan tersebut ( siswa diajak berpikir dan memahami apa yang di ajarkan) setelah itu guru merespon atas dasar jawaban siswa dengan pertanyaan lanjutan dan siswa menjawabnya kemudian guru membangun inti materi yang diajarkan dari jawaban-jawaban siswa sehingga pemahaman siswa terbangun dari jawaban-jawaban mereka sendiri.

Untuk memperkaya metode ceramah tersebut serta terhindar dari ceramah monolog yang membosankan siswa, seorang guru harus memiliki kemampuan Berdialog dan memahami mengerti serta memiliki skil dalam mengelola pertanyaan dan umpan baliknya. 

Untuk itu silahkan telaah lebih lanjut tulisan saya sebelumnya tentang :

Guru        : "kalian ingat ini bangun apa ?"
Siswa A    : " tabung"
Guru        : "betul sekali. Mari kita hitung luas permukaan tabung ini. Pertama-tama 
                   bagian mana yang dinamakan permukaan ?"
Siswa B    : "permukaan tabung adalah bagian sisi beserta dua lingkaran atas adn dasar."
Guru        : "bagian sisi ? kalian tahu istilah lainnya ?"
Siswa C    : "Selimut"
Guru        : " Benar sekali. lalu bagaimana caranya kalian menghitung total 
                    permukaan bangun berikut ?
Siswa D    : "Kita harus menghitung selimut tabung dan kedua lingkaran dengan 
                    menjumlahkan antara selimut tabung dan dua lingkaran."
Guru        : "benar. Mari kita mulai menghitung selimut tabung. Bagaimana kalian 
                   menghitung lluas selimutny ?
siswa - siswa : ..................
Guru         : " (Setelah beberapa saat) Bagian mana yang kalian tidak tahu ?"
Siswa E    : " Saya tidak tahu bentuk selimutnya !"
Guru         : "lalu bagaimana kita bisa mengetahui bentuknya ?"
Siswa F    : "Bagaimana kalau kita mengembangkannya bu."
Guru        : " Mengembangkan ? maksudnya ?
Siswa F    : "Dengan memotongnya kemudian membentangkan selimutnya."
Guru        : "Bagus Mari kita poton gselimutnya dengan gunting, Nah sekarng 
                   kalina bisa melihatnya bentuk apa ini ?
Siswa G    : "Persegi"
Guru          : sekali lagi bentuk apa ini ?
All siswa    : Persegi Panjang
Guru          : "benar Sisi yang melengkung tadi ternyata berupa persegi panjang. 
                     Menurut kalian apakah luas selimut tabung tadi sama dengan luas 
                     persegi panjang ?"
Siswa         : "Sama bu "
Guru          : "Baik sekarang kita harus menghitung luas persegi ini, bagaimana 
                     caranya ?"
Siswa         : "Panjang kali lebar"
Guru           : "Ada pendapat lain ?
Siswa         : "Panjang kali lebar bu !"
Guru          : "Benar sekali, lalu berapa panjangnya ? dan lebarnya dari perrsegi 
                     tersebut ? hitunglah dengan anggapan tinggi selinder adalah t dan 
                     jari-jari adalah r"

.....Siswa bekerja secara individu ....

Siswa J        : "Bu Guru apa yang akan terjadi jika kita memotong sisinya dengan 
                       sudut miring ?
Guru            : "wow pertanyaan bagus, ada yang bisa menjawab ?"
Siswa -siswi .......

Guru            : "baik, mari kita coba. Saya akan potong sebuah tabung lain dengan 
                       cara miring .... kalian lihat hasilnya bentuk apa ini ?"
Siswa K       : "jajaran Genjang"
Guru            : "Benar, mari kita hitung jajaran genjang ini. Ada yang tahu rumus 
                      menghitung luas jajaran genajng ?
Siswa L        : "Panjang Alas  kali tinggi
Guru            : "benar Jika kalian selesai menghitung persegi, silahkan coba hitung 
                       jajaran genjangnya, jika kalian menghitung sisinya, cobalah tanya 
                      dan diskusikan dengan teman-teman di sebelah kalian."

Dari contoh diatas kita bisa melihat, siswa terlibat dalam belajar dan mengkontruksi pemahamannya atas bantuan pertanyaan-pertanyaan umpan balik dan pertanyaan arahan dari guru.

Selanjutnya untuk mengetahui apakah pembelajaran atau metode ceramah kita berpusat kepada guru (Teacher center) atau berpusat kepada siswa (Student center), serta bagaimana mengetahui alur pola berpikir siswa ? 

Untuk mengetahui apakah berpusat pada siswa atau justru berpusat pada guru, sobat gurusumedang dapat menggunakan TBLA (Transkrip Based Lesson Analysis).

Jika anda masih bingung apa itu TBLA silahkan dalami artikel sebelumnya tentang :
Dengan demikian walaupun sobat gurusumedang menggunakan metode ceramah namun bisa menghadirkan proses pembelajaran siswa aktif (Active Learning)/ Pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Demikian bagaimana metode ceramah yang efektif dalam PBM, 
Semoga Bermanfaat

Sumber
  • International Development Center of Japan.2009.Buku Petunjuk guru untuk pembelajaran yang lebih baik.Jakarta.Pelita SMP/MTs.

ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Metode Ceramah yang Efektif dalam PBM"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.