Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Silabus OSN Informatika SMA 2024

Silabus OSN Informatika SMA 2024 | Teknologi informatika salah satu bidang yang dilombakan pada OSN 2024 yang didalmnya peserta diuji untuk dapat meneyelesaikan masalah (problem solving) dengan tahapan computational thinking melalui soal-soal pemrograman (competitive programming).

Olimpiade Sains Nasional (OSN Informatika SMA 2024)  adalah olimpiade sains  bidang informatika tahunan tingkat SMA/sederajat yang diselenggarakan oleh:
  • Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek Republik Indonesia, dan
  • Ikatan Alumni TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia).
Silabus OSN Informatika SMA 2024 | Teknologi informatika salah satu bidang yang dilombakan pada OSN 2024 yang didalmnya peserta diuji untuk dapat meneyelesaikan masalah (problem solving) dengan tahapan computational thinking melalui soal-soal pemrograman (competitive programming).  Olimpiade Sains Nasional (OSN) adalah olimpiade sains  tahunan tingkat SMA/sederajat yang diselenggarakan oleh: Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek Republik Indonesia, dan Ikatan Alumni TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia).


Untuk bertanding ditingkat OSN Nasional peserta Ajang Talenta OSN Informatika SMA 2024 ini diseleksi secara berjenjang mulai dari ditingkat satuan pendidikan kemudian  OSN tingkat kota/kabupaten (OSN-K) setelah itu, para siswa terbaik tingkat kota/kabupaten  dan seterusnya akan ditandingkan di tingkat provinsi (OSN-P) dan Nasional (OSN), yang kemudian akan mewakili Indonesia di ajang International Olympiad in Informatics (IOI)

A. International Olympiad in Informatics

Sebagaimana di informasikan peserta terbaik tingkat OSN Informatika SMA 2025 tingkat  Nasional akan diikutsertakan dalam ajang internasional mewakili Indonesia. 

IOI adalah ajang kompetisi pemrograman di tingkat Internasional yang sudah berlangsung sejak 1985. Indonesia mulai mengikuti IOI sejak 1995. Saat ini IOI diikuti oleh lebih dari 80 negara (termasuk semua negara maju) sehingga IOI merupakan lomba paling akbar dalam bidang ini untuk tingkat SMA.

Pada awalnya IOI sendiri adalah lomba murni pemrograman semata berdasarkan masalah-masalah yang sederhana. Para peserta dari berbagai negara secara perseorangan berusaha menyelesaikan sejumlah masalah dalam waktu yang singkat dengan membuat program penyelesaian masalah. 

Program yang dihasilkan diuji dengan sejumlah data test (test case) yang mewakili sejumlah kondisi yang mungkin dari input soal tersebut. Program yang dibuat peserta dinilai dari berapa banyak test case yang berhasil dijawab dengan benar oleh program tersebut. Nilai akhir peserta adalah jumlah nilai yang diperoleh dari setiap program yang dibuatnya. 

Peringkat peserta diurutkan berdasar nilai tersebut dan 1/12 (atau 8.33%) dari semua peserta
pada peringkat teratas peserta mendapatkan medali emas, 1/6 (atau 16.67%) berikutnya mendapatkan medali perak dan 1/3 (atau 33.33%) mendapatkan medali perunggu.  
Sisanya terdapat 50% yang tidak mendapatkan medali. Peringkat negara disusun atas total perolehan medali peserta. 

Dalam perjalanannya problem-problem yang diberikan mengalami peningkatan tingkat kesulitannya terutama sejak akhir tahun 90-an, hingga pada saat ini pemrograman hanya satu aspek kecil semata di dalam lomba ini. Dengan demikian, aspek utama yang diuji adalah kemampuan menyelesaikan masalahnya sendiri. 

Sehingga bisa dikatakan bahwa kompetisi IOI adalah menguji kemampuan peserta dalam problem solving dengan pemrograman komputer.  Setiap peserta dalam waktu yang amat
terbatas harus mengerjakan sejumlah masalah yang diberikan dengan menyusun program yang menyelesaikan masalah tersebut.

B. Karakteristik Materi Uji

B.1. Tingkat IOI

Secara umum penyelesaian masalah di tingkat IOI memerlukan aspek-aspek dalam
proses berfikir sebagai berikut.
  1. Peserta harus mampu membaca deskripsi soal (termasuk input-proses-output) yang dinarasikan sebagai suatu cerita yang di dalamnya terkandung suatu permasalahan yang hendak diselesaikan.
  2. Terkait dengan itu, diperlukan juga pemahaman logika yang baik. Agar berdasarkan deskripsi tersebut peserta mampu menyusun model/abstraksi permasalahan. Model dapat berupa interrelasi antar entitas sebagai suatu graf atau bahkan sudah menjadi lebih matang lagi sebagai suatu model atau fungsi rekurens
  3. Menemukan metoda dalam penyusunan algoritma berdasarkan model/abstraksi sebelumnya
  4. Mampu melakukan optimasi model penyelesaian masalah di aspek 2 dan 3 tersebut untuk mencapai efisiensi algoritma terbaik. Hanya sekedar solusi naïf saja tidak dapat mencapai nilai maksimum)
  5. Konversi rancangan algoritma di atas menjadi program serta evaluasi hasil kerja pemrograman di atas berdasarkan seluruh kemungkinan test case yang akan diberikan.
    • a. mendeduksi proses dari test case (Input - Output)
    • b. mengenali variabilitas test case (kasus ekstrim, kasus sederhana)
  6. Melakukan manajemen waktu, memelihara ketelitian dan stamina dalam mengerjakan hal-hal di atas (tahan terhadap presure keterbatasan waktu dan memiliki endurance, keuletan dan ketelitian untuk tidak meloloskan sedikitpun kesalahan)
Sebagai catatan, kemampuan dalam penyusunan program hanyalah salah satu aspek
saja, yang lebih sulit adalah dalam kelima aspek-aspek. Efisiensi akan ditentukan dari
metodologi apa yang digunakan pada tahap ke 3.

B.2. Tingkat OSK/OSP

Proses seleksi idealnya adalah mengacu model IOI di atas yaitu problem solving dengan pemrograman. Namun, berbeda dengan bidang OSN lain seperti Fisika, Matematika, Kimia dan Biologi, bidang Informatika khususnya pemrograman belum menjadi pelajaran resmi. 

Kalaupun ada, hanya di sekolah-sekolah tertentu saja dan itupun belum tentu mengajarkan pemrograman. Materi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang selama ini dikenal sebagian besar adalah materi tentang penggunaan perangkat lunak MS Office (pemrograman hanya diberikan dalam porsi yang amat kecil).

Oleh sebab itu, materi uji IOI “diterjemahkan” ke dalam materi yang menguji potensi akademis/skolastik tinggi yang relevan dengan aspek-aspek di atas. Diharapkan dari proses seleksi ini, siswa yang berpotensi walaupun belum mahir dalam pemrograman dapat terjaring untuk diberikan pembinaan yang intensif di Pelatnas.

Aspek yang sangat bergantung pada ketrampilan peserta dalam pemrograman dikurangi dan digantikan dengan materi uji “analisa dan logika” dan materi uji kemampuan algoritmika.

Tingkatan seleksi OSK-OSP dibedakan atas komposisi dari ketiga komponen materi uji:
  • Kemampuan analitika/logika/aritmatika (nonprogramming)
  • Kemampuan algoritmika (programming)
Komponen uji pemrograman tidak mungkin untuk diadakan sehingga digantikan dengan
kemampuan dan algoritmika.

Metoda pengujiannya pun tidak bisa dihindari bersifat test obyektif (pilihan ganda) dan isian singkat. Metoda ini memang banyak sekali kelemahannya yaitu memungkinkan jawaban asal tapi benar, namun, memungkinkan pemeriksaan yang segera dan efisien. 

Dampak negatif tersebut bisa dikurangi dengan pembuatan soal dan pilihan jawaban yang dirancang dengan matang. Komposisi analitika/logika di tingkat kabupaten/kota adalah yang paling besar.

Di tingkat propinsi pada dasarnya sama dengan di tingkat kabupaten/kota kecuali komposisi algoritmika diperbesar. Ini adalah untuk memacu peserta yang lolos di tingkat kabupaten/kota untuk memperdalam pemahamannya dan ketrampilan prakteknya dalam pemrograman.

Uji pemrograman di tingkat provinsi, apalagi di tingkat kabupaten/kota, masih perlu beberapa tahun lagi hingga infrastruktur di setiap daerah sudah merata.

B.3. Tingkat OSN

Materi uji OSN Informatika SMA 2024 disesuiakan dengan materi uji di tingkat IOI. Peserta diberikan sejumlah soal yang membutuhkan problem solving dan diselesaikan dengan pemrograman menggunakan bahasa pemrograman komputer.

C. Silabus OSN Informatika SMA 2024

Mengutip dari  OSN TOKI [ https://osn.toki.id/ ] 4 finalis akan mewakili Indonesia pada ajang International Olympiad in Informatics (IOI). Dibawah ini silabus OSN Informatika SMA 2024 berdasarkan IOI 2023 plus berbagai penyesuaian.

1. Dasar-dasar Pemrograman
  • Sintaks dan semantik dasar dari bahasa yang diperbolehkan pada OSN yang bersangkutan
  • Variabel, tipe data, ekspresi, dan assignment
  • Masukan dan keluaran dasar
  • Percabangan dan perulangan
  • Fungsi dan parameter
2. Operasi Logika dan Bitwise
  • Operator logika dasar (konjungsi, disjungsi, implikasi, biimplikasi, disjungsi eksklusif)
  • Tabel kebenaran
  • Modus Ponens dan modus Tollens
3. Aritmetika
  • Bilangan bulat, operasi (termasuk perpangkatan), perbandingan
  • Sifat-sifat bilangan bulat (tanda, paritas, keterbagian)
  • Operasi-operasi modular dasar (penjumlahan, pengurangan, perkalian)
  • Perpangkatan modular
  • Bilangan prima
  • Bilangan pecahan, persentase
  • Teori bilangan
  • Teori himpunan
4. Aturan Berhitung
  • Aturan penjumlahan dan perkalian
  • Barisan aritmetika dan geometri
  • Bilangan Fibonacci
  • Permutasi dan kombinasi
  • Probabilitas
  • Pigeonhole principle
  • Prinsip inklusi dan eksklusi
  • Segitiga Pascal, teorema binomial
5. Rekursi
  • Konsep rekursi
  • Fungsi matematis rekursi
  • Prosedur rekursi sederhana
  • Divide-and-conquer
  • Backtracking
6. Pencarian dan Pengurutan
  • Linear search
  • Binary search
  • Bubble sort, insertion sort
  • Quicksort, merge sort, heapsort
7. Strategi Pemecahan Masalah
  • Brute-force
  • Greedy
  • Divide-and-conquer
  • Backtracking (rekursif dan bukan rekursif)
  • Dynamic programming
8. Struktur Data
  • Tipe data primitif (boolean, integer, character, floating point numbers)
  • Array (termasuk multidimensi)
  • String dan operasinya
  • Stack dan queue
  • Binary heap
  • Disjoint set
  • Segment tree (point update range query)
9. Graf dan Tree
  • Tree dasar (termasuk rooted tree)
  • Graf berarah dan graf tak berarah
  • Graf berbobot dan graf tak berbobot
  • Representasi graf (adjacency List, adjacency matrix, edge list)
  • Penjelajahan graf (BFS, DFS, keterhubungan)
  • Shortest path (algoritma Dijkstra, algoritma Bellman-Ford, algoritma Floyd-Warshall)
  • Minimum spanning tree (algoritma Jarník-Prim, algoritma Kruskal)
10. Geometri Dasar
  • Garis, segmen garis, sudut
  • Segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran
  • Titik, koordinat pada bidang Kartesius 2 dimensi
  • Jarak Euclidean
  • Teorema Pythagoras
  • Convex Hull (algoritma Graham scan, algoritma Monotone chain)

Download Silabus OSN Informatika SMA 2024

Untuk memudahkan para pembimbing dan pesrta lomba berikut ini silabus OSN Informatika SMA 2024 yang dapat anda unduh pada tombol biru berikut :

Demikian Silabus OSN Informatika SMA 2024, semoga menjadi informasi bagi guru pembimbing dan peserta didik dalam mempersiapkan lomba, semoga bermanfaat
ADH
ADH "Hebatnya seorang guru karena mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar" (KH Maimoen Zubair)

Posting Komentar untuk "Silabus OSN Informatika SMA 2024"

Guru Sumedang (GS) adalah praktisi Pendidikan yang berkomitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. Artikel,Video dan atau Gambar di situs www.gurusumedang.com kadang bersumber dari media lainnya,GS akan berupaya menuliskan sumbernya, dan HAK CIPTA sepenuhnya dipegang media tersebut.