Resensi Buku Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran HI
Resensi Buku Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran HI | adalah buku yang ditulis bersama dengan teknik penulisan kolaboratif dari pengalaman nyata insan pendidikan di Kabupaten Sumedang dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
Resensi Buku Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran HI
H.Agus Wahidin,S.Pd.,M.Si Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang sebagai Author, secara komprehensif dan integratif mencurahkan strategi dan metode pembelajaran yang diimplementasikan pada masa darurat Covid-19 serta metode pembelajaran yang selaras dengan paradigma kurikulum merdeka.
Pemikiran dan strategi tersebut di tulis bersama secara kolaboratif dengan 12 penulis.
Gagasan dan pemikiran Author ditulis, dikaji dan didiskusikan serta dikembangkan oleh para penulis secara bergilir satu sama lain, dibawah arahan dan bimbingan author.
Sehingga isi buku merupakan rangkaian sistematis yang merupakan pokok-pokok pikiran author.
- H. Sutarman, dari SMPN 1 Ganeas : "SK7MP dan Pembelajaran HI Selaraskan Pendidikan di Era Pandemi dan Masa Depan"
- Astri Rejeki, dari SMPN 1 Cimalaka ; " Tak Kenal Maka Tak Sayang"
- Ai Deti Heryanti, dari SMPN 4 Sumedang : "Setiap Orang adalah Guru dan Setiap Tempat Adalah Sekolah"
- Eva Walipah, dari SDN Karapyak I; "Peran guru tidak tergantikan"
- Ai Heni Nurjanah, dari MPN 1 Cimalaka ; "Tanggungjawab Masyarakat Terhadap Pendidikan "
- Tia Setiawati, dari SMPN 1 Cimalaka ; "Satu Frekuensi Dengan Tuntutan Masa Depan"
- Neni Winarni, dari SDN Bojongjati ; "Demi Anak Pendidikan Must Go On"
- Nunung Maryani, dari SDN Panyingkiran ; "Hak Peserta Didik Dalam Memperoleh Pendidikan"
- Wini Sopiantini Sudrajat, dari SDN Kebonseureuh ; "Kurikulum Normal dan New Normal Di Era Pendidikan Milenial"
- Dian Sukmawati, dari SDN Gudangkopi II ; "Kurikulum Paradigma Baru di Masa VUCA"
- Santy Nurmalasari, SMPN 7 Sumedang ; " Strategi Belajar di Masa Pandemi Harus Selaras Karakteristik Sekolah "
- Inggrit Gantina, SDN Pakuwon I Sumedang ; Ini dia Tematik Integratif Berbasis Praktik"
Identitas Buku Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran HI
Judul Buku | : Strategi Komplementer 7 metode Pembelajaran Holistik Integratif |
---|---|
Author | : H. Agus Wahidin |
Penulis | : 12 Guru Penulis |
penyunting | : Efrie Christianto |
Penerbit | : Koperasi Infokarsa |
Tanggal Terbit | : Maret 2022 |
ISBN | : 978-623-99589-2-3 |
Tebal Halaman | : 257 Halaman |
Lebar | : 15 cm |
Panjang | : 20,8 cm |
Berat | : 900 gram |
Ketebalan kertas | : 57,5 gsm |
Jenis Kertas | : Bookpaper |
Sinopsis Buku Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran HI
Maret 2020, secara resmi Pemerintah menyatakan virus Covid-19 sudah masuk ke Indonesia, sejak itu Indonesia dihadapkan pada masalah besar akibat mewabahnya pandemi Covid-19. Hampir semua aspek kehidupan mengalami kondisi mengkhawatirkan, termasuk dunia pendidikan.
Untuk mencegah mewabahnya virus corona Pemerintah menghentikan proses pembelajaran, sehingga berdampak pada hak-hak anak untuk mendapatkan bimbingan dan pendampingan guru.
Orang tua meradang dengan proses pembelajaran daring (dalam jaringan) mulai dari harus menyiapkan smartphone dan kuota internet, kemudian mendampingi putra-putrinya belajar secara mandiri di rumah.
Dari berbagai permasalahan tersebut, proses pembelajaran daring dirasa sangat memprihatinkan, mayoritas guru dan siswa mengalami kegagapan dalam menggunakan teknologi pembelajaran jarak jauh.
Akibatnya, proses pembelajaran hanya satu arah melalui whatsApp, siswa dijejali tugas tanpa penjelasan dari guru-gurunya, disisi lain kemandirian siswa (Heutagogi) dalam proses pembelajarannya juga lemah, memang tidak bisa disalahkan siswanya karena selama ini proses pembelajaran masih berpusat pada guru,
Gurulah yang mengendalikan dan lebih dominan serta guru menjadi pengendali pengalaman belajar siswa,silahkan cek untuk mengetahui apakah pembelajaran anda berpusat pada guru (Teacher centered learning) atau berpusat pada siswa (Stundent centered learning) dengan menggunakan Analisis Pembelajaran berbasis Transkrip (TBLA)
Hal diatas ditandai, siswa hanyalah sebagai obyek bukan subyek, mereka tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan dan proses pembelajarannya.
akibatnya kemandirian siswa sangat lemah, berujung pada motivasi dan semangat belajar yang drop.
Pandemi Covid-19 dan perkembangan teknologi yang sangat cepat membuka rapuhnya dunia pendidikan Indonesia. menyebabkan pendidikan kita kian tertinggal.
Para ahli pendidikan bahkan menyebutkan peristiwa ini dengan istilah learning lost yang akan berujung pada Lost Generation.
Keresahan ini dirasakan oleh H Agus Wahidin,S.Pd.,M.Si selaku Kepala Dinas Pendidikan Kab Sumedang, dibutuhkan pola yang terpadu dan terobosan baru guna menutupi lubang-lubang menganga tersebut.
Sehingga Kadisdik mensosialisasikan, mendorong dan mengevaluasi setiap satuan pendidikan di kabupaten Sumedang untuk memilah dan memilih 7 strategi komplemeneter yang saling melengkapi ,dan cocok serta sesuai dengan hambatan dan tantangan masing-masing satuan pendidikan.
7 Stategi kompelementer ini sebagai upaya bagaimana Satuan Pendidikan bisa melayani beragam situasi dan kondisi siswa, dan mampu menciptakan iklim belajar yang melayani keberagaman siswa.
Sehingga hak-hak dan kebutuhan esensial siswa bisa terpenuhi dan terlayani sesuai kontek dan karakteristiknya.
Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran Holistik Integratif tersebut adalah :
- Pembelajaran tatap muka terbatas
- Digital/virtual/Medsos/Berbasis Internet
- Tematik berbasis praktik
- Modul /LKS
- Guru kunjung/Guru lingkungan/Territory Learning Community (TLC)/Parenting
- Televisi dan/atau Radio
- Penugasan
Sementara, Holistik integratif adalah penanganan pembelajaran pada peserta didik secara utuh (menyeluruh) yang mencakup pendidikan dan pengasuhan, perlindungan untuk mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan ditingkat masyarakat dan pemerintah. Sutarman(2022;6).
Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan bapak Pendidikan Kihajar Dewantara bahwa tujuan pendidikan adalah memerdekakan dan memandirikan rakyat Indonesia, dengan pengajaran dan pendidkan akhlak, budi pekerti dan pengetahuan yang sesuai dengan kodratnya sebagai rakyat Indonesia. Pendidikan adalah poses tuntunan hidup dalam tumbuh kembangnya anak.
Kami meyakini betul bahwa Proses belajar mengajar akan berhasil secara optimal dengan dua syarat utama, yaitu guru yang baik dan metode yang baik. Guru yang baik adalah guru yang adaptif , inspiratif, dan memotivasi, sedangkan metode yang baik adalah metode yang memudahkan,membahagiakan, dan menyenangkan. selain prinsip dasar pendidikan yang adil, merata dan menjangkau semua siswa , tidak boleh diabaikan dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi apapun . H Agus Wahidin (2022;IX)
Pemesanan Buku
Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran HI
Buku Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajara HI, ini layak dibaca dan dimilliki para praktisi pendidikan dan orang tua, karena memberikan berbagai informasi dan gambaran bagaimana mengoptimalkan proses pendidikan di tengah situasi yang terbatas, baik di rumah (lingkungan masyarakat) maupun di satuan pendidikan.
Serta bagaimana nilai-nilai filosofis pendidikan Kihajar Dewantara dan Kurikulum Merdeka bisa di Implementasikan.
Sumedang Puser Budaya Sunda, Hatur Nuhun
Posting Komentar untuk "Resensi Buku Strategi Komplementer 7 Metode Pembelajaran HI"
Jangan lupa tinggalkan komentar sebagai alat silaturahmi dan jika bermanfaat bisa saudara share, komentar yang memasukan link judi dan hal lainnya yang tidak sesuai norma, akan langsung saya hapus. Terimakasih, Sukses Selalu